chapter 1

3.2K 130 3
                                    

Happy reading

🌺

🌺

🌺

    Kepulan asap putih telah mencemari udara senin pagi yang diprediksi akan cerah sampai menjelang sore.Gulungan nikotin yang terbakar itu sedang dinikmati oleh pemuda Dengan surai cokelat yang acak-acakan.

Jimin memandang kumpulan siswa rajin yang takut akan detensi dari guru killer sekolah mereka dibawah sana sedang berdiri kesal sambil menekuk kaki mendengar celotehan-celotehan panjang kepala sekolah yang mengingatkan para siswanya akan peraturan sekolah yang harus ditaati,ya sekarang sedang dilaksanakannya upacara.

"Shit.. terkutuk lah kau dan mata sialanmu itu jeon jungkook"

   Dengan langkah lebar jimin segera berlari dan melompat mencari tempat yang aman untuk bersembunyi dari lirikan mata sinis jungkook yang bisa dipastikan dia akan mengadu pada guru bk kalau jimin tidak mengikuti upacara dan malah bermalas-malasan di rooftop sekolah.

Brraakkk....

  Dobrakan keras terdengar menggema dilantai paling atas sekolah yang membuat satu-satunya penghuni disana terlonjak kaget.

   jimin melototkan matanya saat acara tidurnya terganggu oleh sesosok manusia tanpa otak yang sering membuat darahnya mendidih tanpa alasan.

"Hai jimin-shi.....aku mengganggu waktu tidur mu?".

   dengan bibir tipis yang menampilkan seringai yang sialnya jimin akui sangat tampan.lirikan mata jungkook tampak meneliti benda-benda yang berada di rooftop sekolah.
Dengan langkah kecil bak seorang bangsawan,jungkook menghampiri jimin yang juga menatap kearahnya.

  "Aku tau aku tampan,menarik dan seksi tapi akan tidak sopan jika kau terus menatap kagum kepadaku juga pada kejantananku jimin-shi".

    Kerlingan nakal juga seringai yang semakin jelas dibibir pemuda jeon itu membawa kesadaran jimin kembali.memutar otak mencari alasan agar harga dirinya tidak jatuh dihadapan jungkook,jimin segera bangkit dan melayangkan satu pukulan yang kuat hingga jungkook terdorong sedikit ke belakang.

"Seperti biasa jeon?sangat percaya diri eohh?dan satu lagi, bahkan sangat menjijikkan jika aku mengagumi wajah jelekmu itu,dan apa yang kau sampaikan tadi?aku mengagumi penismu?bahkan ukurannya pun akan jauh lebih besar punyaku!"

Jimin mengucapkan kalimat hinaannya pada Jungkook dalam sekali tarikan nafas saja.

hell no?coba kau bayangkan saja jimin pria perkasa menurut dia dituduh mengagumi kejantanan pria lain?

Jungkook dengan wajah tenang seakan tidak terpengaruh oleh ucapan pedas jimin tadi sekarang menarik kasar tangan jimin.
Tubuh jimin yang tidak siap pun menabrak dada kekar Jungkook.

   jimin mencoba menjauhkan badan tinggi tegap Jungkook yang menempel pada dadanya yang sedikit lebih berisi dari kebanyakan cowok lain.

"Waw jimin,,,tak kusangka dadamu cukup empuk untuk ukuran laki-laki.well...jika dipikir-pikir tubuhmu juga lebih berisi dibeberapa bagian".

Jungkook berucap tepat di telinga jimin dan sedikit meniupnya dengan nafas hangatnya.

"Perbaiki ucapanmu jeon..aku bisa saja kembali memukul rahangmu dan melemparmu dari atas sini"

Jimin berucap geram sambil menahan nafasnya.bagaimana tidak jika jungkook kembali merendahkan harga dirinya dengan menjulurkan lidahnya ke telinga jimin dan menggigit kecil kuping telinganya.

Wajah jimin total memerah akibat aksi gila jungkook.dengan kekuatan yang lebih besar,jimin menyentak tangannya yang dicekal Jungkook.

"Dasar kau bajingan mesum gila..kau pikir aku gay sialan!"

Jimin sedikit menjauh saat tangannya terbebas dari kuncian tangan besar jungkook.

"Aku tidak gay jimin..kau pikir aku serius dengan tindakanku padamu?"
Jungkook tersenyum miring kearah jimin.

"Aku tidak peduli kau serius atau tidak ..tapi kau cukup menjauh dariku,kau hanya tidak tau siapa aku".

jimin mengakhiri kalimatnya dengan melangkah sedikit cepat agar bisa keluar dari rooftop.

"Sialan jimin!!"
Jungkook melepaskan emosinya dengan satu tendangan pada kursi tempat jimin tidur tadi.

Kembali mengontrol ekspresi wajahnya, Jungkook melangkah keluar dari rooftop.niat hatinya ingin menyeret jimin keruang bk untuk diberi hukuman,,tapi malah dirinya tidak dapat menahan nafsu bejatnya.

bagaimana tidak,saat dia sampai di rooftop dan melihat jimin yang menatapnya dengan mata sayu dan baju yang kedua kancing atasnya telah terbuka, bibir plum merah jimin seakan minta dilumat.menatap keadaan jimin seperti itu membuat adik kecilnya menggembung dibawah sana.jungkook segera pergi menuju toilet dan membiarkan jari-jarinya bekerja keras dibawah sana tentu dengan jimin sebagai objeknya.

Setelah lepas dari Jungkook,jimin langsung menuju ke kantin sekolah untuk mengisi perutnya.mie goreng dengan es teh manis menjadi menu pilihan jimin pagi ini.

Disaat semua murid sedang menahan kantuk sambil mendengar guru menjelaskan pelajaran,jimin menyelonong masuk ke kelas dengan santainya tanpa menghiraukan teguran dari pengajar di kelas itu.jimin melangkah menuju kursi tempat duduknya yang ada disamping bangku jungkook.

Jungkook memutar bola matanya malas saat melihat kelakuan jimin setiap harinya, pokoknya dalam waktu dekat dia harus menyadarkan jimin dari sikap buruknya.

Ehh.. tunggu dulu..
Kenapa dia harus repot-repot menyadarkan jimin?entahlah tapi dia sangat ingin melakukannya.

"Darimana saja kau bajingan kecil?"

Jungkook bertanya dengan nada kecil pada jimin.jungkook melirik kedepan kelas untuk memastikan guru yang mengajar tidak merasa risih dengan kebisingan yang dibuatnya.
Kembali menoleh pada jimin disebelahnya,jungkook menatap iris hitam jimin yang sangat indah menurutnya.tersadar akan keadaan yang berubah akward,, Jungkook berdehem kecil dan kembali bertanya pada jimin mungkin saja tadi jimin tidak mendengar suaranya yang teramat kecil.

"Aku ulangi jimin-shi,kemana saja kau,,kenapa baru masuk sekarang?"

Jungkook menekan nada bicaranya agar terdengar lirih.

"Ee-eii sialan..apa urusanmu?kenapa kau bertingkah seolah begitu dekat denganku?dan hentikan nada intimidasimu itu kau tidak akan bisa menakutiku"

Jimin berucap dengan nada yang terdengar bergetar.jungkook terkesiap saat mendengar suara jimin.apakah benar suaranya tadi terdengar menyeramkan bagi jimin?dia sama sekali tidak bermaksud menakuti jiminnya,ehh?jiminnya?sejak kapan jimin menjadi hak milik jungkook?

"Jimin..bukan begitu maksudku"

Jungkook hendak meraih tangan putih kecil jimin namun sebelum niatnya terjadi,guru didepan sana sudah melayangkan pukulan dipapan tulis untuk menghentikan pembicaraan mereka berdua.kelas kembali dilanjutkan saat kedua anak adam itu sudah menutup mulut mereka rapat-rapat.

*****

Tbc....

my beloved badboy(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang