chapter 4

1.1K 74 2
                                    

Typo....

Seokjin kembali terkekeh kecil melihat ekspresi wajah namjoon saat ini.dia berpikir bagaimana bisa orang  secerdas namjoon bisa dia lewatkan begitu saja.
  "Terimakasih jin,,kau jau lebih mengerti aku"namjoon menarik seokjin kedalam pelukan hangatnya.ini akan menjadi hari yang bersejarah bagi Namjoon dan seokjin.

Happy reading

    
         Bugh..bugh..isshh...

Suara pukulan dan ringisan terdengar dari 4 orang yang sedang adu jotos.darah segar telah mengalir turun dari pelipis jimin yang cukup untuk membuat tubuhnya lemah dan lelah.pukulan lain juga mulai dirasakan saat 2 orang yang masih bisa  melayangkan Beberapa tendangan pada tubuh jimin.

   "Apa mau kalian bangsat!!

jimin berujar keras pada 2 orang yang masih memukuli tubuhnya.
"Bukankah sudah kami katakan bahwa kami ingin membuat kau lumpuh jimin?"

    Pemuda dengan Tinggi melebihi jimin dan juga kekar itu menjawab jimin dengan kekehan diakhir kalimat.

     "Sialan anjing kau katakan pada bos bangsatmu itu jika dia memang kalah dalam balapan,,ciihh dasar anjing pengecut".
jimin yang sudah sangat lemah meludahi wajah pemudah tinggi itu sehingga membuat dia mendapat pukulan lagi.

"Kau tutup mulutmu jimin,dan terima saja kalau kau tidak akan bisa berjalan lagi"

dia mengambil balok kayu yang ada dibelakang jimin dan saat hendak mematahkan kaki jimin,sebuah pukulan dikepala telak menjatuhkan pemuda tadi.

     "Anjing sialan..apa yang kau lakukan pada jimin hahh?!!!"
Jungkook bertanya dengan gigi bergemelatuk menahan emosi yang memuncak melihat pujaan hatinya tergeletak mengenaskan.dia mulai melayangkan pukulan dan tendangan yang membuat keempat orang itu berlari meninggalkan mereka berdua.

      "Jimin... Jungkook yang tersadar segera menghampiri jimin yang menahan sakitnya.dengan perlahan dan lembut dia mengangkat tubuh jimin dan menggendongnya ala bridal style kearah mobil yang diparkir disisi jalan.

   Setibanya di rumah sakit,jimin langsung mendapat pertolongan pertama dari dokter.

"Jim...kenapa lo bisa sampai kayak gini?jantung gua rasanya mau berhenti liat lo dipukul abis-abisan jim..gua khawatir sama lo,tapi lo terus cari masalah,gua harap lo bisa berubah jim.."

        Jungkook berujar lirih disamping jimin sambil menggenggam tangan dingin jiminnya.
Jimin tersadar dari pingsannya,ia menatap Jungkook yang gelagapan ingin memanggil dokter untuk memeriksa jimin.namun langkahnya terhenti saat jimin memanggilnya walau sangat kecil, terimakasih pada kuping nya yang rajin ia bersihkan sekarang itu semua berguna.

     "Apa ada yang sakit jim?"
Jungkook menatap jimin cemas sedangkan jimin terkekeh pelan membuat Jungkook semakin bingung.

    "Ya jeon.. kau yang sakit,sakit gila tepatnya"

jungkook melototkan matanya saat mendengar kalimat jimin.bagaimana bisa orang setampan dia dikatakan gila?

  "Tidah usah berpikir berlebihan jeon,gue baik-baik saja.oh ya... terimakasih sudah membantu gue.dan lo gak usah manggil dokter karena gue mau disini berdua samo lo"

      Kalimat jimin membuat jungkook senang bukan main.bukankah itu berarti jimin mulai menerima keberadaannya?jika iya,maka jungkook akan terus berusaha membuat jimin mencintainya.

    Keterdiaman Jungkook membuat jimin menyadari akan ucapan bodohnya.bagaimana bisa dia meminta musuhnya untuk menemaninya seakan mereka pasangan kekasih,,dan tolong ingatkan juga pada jimin bahwa dia straight.

    "Emm..kook kau bisa pulang saja,aku tidak apa-apa sendiri disini.nanti aku akan menghubungi orantuaku."

Jungkook menggeleng secepat mungkin membuat kepalanya sedikit pusing.

     "Tidak jimin aku akan disini sampai kau bisa pulang nanti."
Jungkook berucap dengan nada tegas tanpa bantahannya.dia menatap mata jimin sehingga jimin memalingkan wajahnya karena malu.ohh apa-apaan kau jimin batin jimin berteriak keras.

                    🌺🌺🌺

          Beberapa hari telah berlalu, hubungan antara jimin dan Jungkook pun mengalami perubahan.jungkook yang semakin gencar mendekati jimin tanpa menghiraukan pandangan orang sekitarnya.seperti hari ini dilapangan basket outdoor sekolah mereka,jungkook memaksa jimin untuk menonton acara latihannya yg telah berlangsung sekitar satu jam setengah.

      Dengan wajah ceria jungkook kembali berhasil merebut bola dari genggaman lawannya dan melakukan tembakan yang langsung mencetak poin.
  
          Melirik ke kursi penonton yang ditempati jimin,,dia melihat sekitarnya bahwa jimin tidak ada lagi disana.dengan tergesa disambarnya tas dan botol minuman dingin yang dibawa jimin tadi,lalu dia beranjak cukup cepat untuk mencari jimin.

    "Sibodoh jeon itu sangat menyebalkan".

jimin memandang kesal lalu tersenyum hangat  melihat Jungkook yang baru selesai latihan basketnya.dia mendapati pandangan Jungkook seperti sedang mencari seseorang yang dia yakini adalah dirinya.dia terkekeh pelan menyadari jungkook berlari cepat menjauhi lapangan tanpa menghiraukan panggilan teman-temannya.

         Hufft.. kepulan asap rokok telah memenuhi udara sekitar jimin.jimin kembali menghisap batangan nikotin yang dibakar itu dengan mata tertutup menikmati bagaimana asap rokok itu memenuhi tenggorokannya.sudah hampir 4 batang rokok yang dia habiskan sejak pergi dari lapangan tempat Jungkook latihan tadi.

      Brakkk...debuman suara pintu terbuka mengalihkan perhatian jimin dari rokoknya.pandangannya teralihkan pada pemuda jeon yang berdiri disana dengan aura yang sedikit banyaknya menakuti jimin, tapi jimin mencoba untuk menutupi.

   "Apa yang kau lakukan jimin.."

Jungkook menggeram saat melihat benda yang tersalip diantara jari telunjuk dan jari tengah jimin.jungkook melangkah mendekati jimin lalu saat tepat berada didepan bangku panjang yang diduduki jimin, Jungkook melepaskan tasnya begitu saja.

      "Buang jim..."
Jungkook berujar datar pada jimin.
"Buang??buang apa jeon?jimin membalas dengan kernyitan dahi.

"Buang rokok mu jeon jimin!"

Jungkook menggeram kasar pada jimin yang menyebabkan jimin terbawa emosi.

           "Apa-apaan kau seenaknya berkata begitu?ingat jeon kita itu bukan sepasang-mphh..."

Belum sempat jimin menyelesaikan ucapannya, Jungkook sudah menyumpal bibir merah jimin dengan bibir tipis miliknya.
Dengan cepat diraihnya rokok yang dipegang jimin lalu melemparkannya kebawah.jungkook menempatkan diri di sebelah jimin lalu dengan mudah mengangkat tubuh jimin keatas tubuh tegap miliknya.

    Jimin yang tersadar mulai mendorong Jungkook tapi tidak terlalu kuat,dia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya sehingga tubuhnya seakan menginginkan jungkook.jungkook menahan tangan jimin yang memberontak lalu meletakkannya kebelakang badan jimin.

   Pantat sintal jimin tepat mengenai penis Jungkook yang mulai tegang.jimin yang memberontak membuat pantat semoknya semakin menekan ereksi Jungkook.

      "Diam jim..kau membuatnya bangun"

Jungkook berucap rendah dengan suara serak disamping telinga jimin  lalu mulai menjilati kuping sensitif jimin.
  Jimin yang mengangkang dipangkuan jungkook merasa sensasi aneh saat Jungkook semakin aktif menggigit kuping nya.

   Jimin yang tersadar langsung mendorong dada Jungkook keras dan dengan segera dia beranjak dari pangkuan jungkook.
   

Tbc.....

my beloved badboy(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang