chapter 8

1K 63 0
                                    

Typo..

I love Jungkook"jimin berucap pelan sambil menatap mata sehitam jelaga milik jungkook kekasihnya.
    "I love you more and more baby"
Jungkook kembali mengecup bibir bengkak jimin lalu mengangkat jimin untuk pulang kerumahnya

Happy reading

    "Ma,pa..aku mau bicara serius sama kalian"Jungkook yang telah pulang dari mengantar jimin, langsung memutar stir untuk pulang kerumahnya.dia harus sampai dirumah sebelum orangtuanya kembali ke luar negeri untuk bekerja.
Dengan gugup Jungkook memandang mamanya yang terheran melihat sifat gugup Jungkook yang sangat jarang dia tunjukkan bahkan hampir tidak pernah sama sekali.
        "Katakan Jungkook.."
Dion selaku papa Jungkook memasang tampang waspada,dia tau jika Jungkook sudah begini,tandanya dia telah melakukan suatu kesalahan.
      "Sebelumnya aku minta maaf karena telah mengecewakan kalian berdua"Jungkook meremat tangan yang berada di pangkuan nya, kembali melanjutkan perkataan dengan menatap tegas kedua pasang mata mama dan papanya.

      "Aku menghamili jimin kekasihku"
Jungkook mengatakan kalimat tersebut dalam sekali tarikan nafas.dia menundukkan kepala untuk menghindari tatapan dion.
"Sudah berapa lama kook?"jungkook tercekat karena nada intimidasi yang kuat dari dion sedangkan mamanya sudah memegang tangan untuk menenangkan suaminya.
     Keterdiaman Jungkook menghasilkan suasana canggung diruang keluarga itu.
    "Kutanya sudah berapa lama usianya jeon Jungkook?"
Dion kembali menekan kalimat yang dikeluarkan agar lebih menakuti jungkook.siapa suruh Jungkook tidak dapat mengontrol nafsu binatangnya, sampai-sampai dia akan jadi calon ayah diusia yang sangat belia.dion menyeringai jahil saat melihat kegugupan yang dipancarkan jungkook, akan sangat menyenangkan jika Jungkook sampai memohon meminta restu darinya.
       
         Sebenarnya dia mengetahui tentang jimin dan kehamilannya,tapi dia hanya menunggu Jungkook sendiri yang jujur padanya.
Dia tau semua tentang jimin karena mata-mata yang disuruh olehnya untuk mengikuti kegiatan Jungkook.tapi yang dia dapatkan ternyata lebih menarik karena jungkook lebih tertarik pada seorang pemuda terlebih anak itu adalah badboy di sekolah.
  
           Dion tentu tidak mempermasalahkan karena jimin sudah pernah menolongnya dari penjahat yang menginginkan hartanya.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku tidak setuju kau menikahinya?"dion bertanya dengan nada mengejek dan seringai nakal.
        "Tentu saja aku akan tetap mengerjar kebahagiaanku,aku akan tetap mengurus anak ku pa"Jungkook berucap dengan nada tegas dan sorot mata tajam menatap papanya.

          "Maka dari itu kami akan memberikanmu izin untuk hidup bersamanya tetapi kau harus melakukan satu syarat, bagaimana?"dion memberi restu sekaligus sarat pada Jungkook.dia tau Jungkook akan melakukan apa saja untuk jimin dan anaknya.
   "Apapun itu asalkan jimin dan aku bersama."Jungkook berujar mantap mengiyakan permintaan ayahnya.

       1 bulan kemudian
Semua persiapan telah selesai dengan rapi.para tamu besar yang diundang oleh kedua belah pihak keluarga Sudah mulai berdatangan.
     Acara pernikahan dua anak Adam yang diadakan didalam ruangan dengan tema warna putih itu menambah kesan elegan bagi pihak penyelenggara.
Jimin yang sedang berada diruang rias pengantin,tengah dipoles dengan make up natural agar menambah kesan manis pria itu.terduduk didepan sebuah kaca besar di dalam kamar pengantin,jimin tengah menormalkan detak jantungnya karena rasa gugup.
   "Apakah aku memang harus berakhir disini? bersanding dengan musuh saat disekolah menengah?"
Jika dipikir-pikir takdir memang mempermainkan mereka berdua,jimin yang awalnya berkelakuan nakal sekarang harus bersikap dewasa untuk membesarkan calon bayinya dan jungkook.
   Dilain tempat, jungkook tengah mondar-mandir didalam sebuah ruangan.mungkin berjalan bolak-balik ini akan menjadi kebiasaan barunya.
Jungkook merasa sangat senang sekaligus gugup nanti jika dia akan melakukan kesalahan saat mengucapkan janji suci atau dia akan menghilangkan cincin pernikahan mereka.
       Dua minggu yang lalu jungkook baru saja diangkat menjadi ceo baru di jeon corp untuk menggantikan ayahnya sekaligus memenuhi syarat dari ayahnya.dipikir-pikir syarat yang diajukan dion papa jungkook bukanlah syarat yang menyulitkannya karena dia juga butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarga kecilnya nanti.tapi sebagai gantinya dia harus keluar dari sekolah dan mengikuti waktu sebulan untuk belajar bisnis dengan sangat sempurna.
   Itu bukanlah apa-apa, daripada dia disuruh meninggalkan jimin maka dia akan terima saja diangkat menjadi ceo.
   "Aku merindukanmu jimin"bayangan tentang senyum manis jimin dan seringai nakal selalu memenuhi fantasi Jungkook akhir-akhir ini.
   Ohh dan jangan lupakan kehadiran buah hati mereka yang sedang tumbuh di perut jimin yang mulai nampak membulat.

     Barang keperluan jimin dan calon bayinya sudah dibeli Jungkook dan dikirimnya ke rumah yang akan mereka tempati.
    "Hai jagoan.."papa Jungkook mengintip kedalam untuk melihat adakah Jungkook disana atau malah kabur.ada-ada saja pikirannya itu.
"Ada apa pa? ayolah jangan bertingkah konyol,kalau mau bicara papa bisa masuk saja"Jungkook menjawab panggilan papanya dengan gurauan .
          "Kau tau jeon,aku dulu juga merasa gugup saat akan menyambut mamamu di altar,kau tau mamamu terlihat sangat cantik dengan gaun putih tulang"papa Jungkook menerawang mengingat memori lama yang sangat berharga.
     "Oh ayolah pa...kau juga seorang jeon"jungkook menjawab ucapan dion dengan lebih santai.
Merasa putranya sudah mulai rileks,dion segera merangkul bahu tegap Jungkook untuk menyalurkan keberanian yang dulu dia punya.entah berhasil atau tidak setidaknya dia ada untuk putranya.
"Sudah selesai berbincangnya?kau punya waktu 10 menit untuk pergi ke altar jeon,ups maksud ku jungkook"
   Taehyung sebagai sahabat Jungkook menginterupsi kegiatan ayah dan anak itu agar segera diselesaikan.
    Jungkook dan dion saling tatap lalu mulai melangkah keluar ruang rias menuju altar untuk menunggu jimin calon istrinya.
   

     Setelah acara pernikahan usai, sekarang pasangan yang sah dinyatakan sebagai pasangan suami suami itu telah sampai di mansion baru keluarga mereka.jimin yang kelelahan pun tertidur didalam mobil.sebelumnya dia sempat mengeluhkan ngilu kakinya tapi itu hanya berlangsung sebentar karena jungkook langsung menggendong jimin dan membawanya pulang ke mansion.
       "Sayang..."Jungkook menepuk kecil pipi merah dan kenyal jimin agar terbangun dari mimpi indahnya.dia telah menunggu jimin bangun sendiri tapi setelah hampir dua jam jimin tidak bangun juga, alhasil dia lah yang turun tangan membangunkan jimin.
    "Emhh..apaa jeonn..kau menggangguku."jimin berucap dengan suara seraknya dan kembali menutup mata.
"Eiii... jangan lupa kau juga jeon sekarang baby.."
Jungkook kembali membangunkan jimin dengan sedikit goncangan.tapi tetap saja jimin tidak membuka matanya, begitulah adegan malam pertama mereka yang sangat jauh dari adegan dewasa.dan perlu diingat kalau mereka sudah melakukannya duluan.

Chapter 8 end

          

          

my beloved badboy(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang