1. Fights You

27 3 3
                                    


"heaven is not a place for sinners."

🌆🌆🌆

Pagi itu nampak cerah, menyambut hangat hari yang akan berjalan panjang dan melelahkan. Setelah libur selama hampir 1 bulan, para mahasiswa harus kembali menjalani dunia perkuliahan yang melelahkan.

Rasa terlalu nyaman dirumah membuat banyak mahasiswa yang mengeluh tak ingin kembali ke dunia kampus. Namun, tugas dan tesis sudah menunggu untuk dikumpulkan.

Berbeda dengan Bianca Damian, seorang gadis cantik yang masih bermalas malasan diatas kasur besarnya, padahal dia memiliki jadwal kuliah pagi ini.

Biaca menatap jam dinding dikamarnya yang menunjukkan pukul 8.15 am, kelas paginya sudah dimulai 15 menit lalu dan dia masih dirumahnya berbalut selimut tebal nan lembut kesayangannya. Terlalu lama libur membuat Bianca sangat malas untuk bergerak, bahkan untuk pergi kekampus. Dia lebih suka menghabiskan waktunya dirumah super luasnya.

Bianca mencoba bangkit dari kasurnya yang bagaikan memiliki magnet kuat untuk terus membawanya tidur. Setelah sadar sepenuhnya, Bianca langsung melepas semua pakaian ditubuhnya, berjalan santai menuju kamar mandi.

Bianca sudah terlambat, namun dia tampak santai menjalani waktunya. Bahkan dengan asiknya Bianca berendam di buthtabnya. Meniup-niup gelembung yang menutupi permukaan air sedangkan waktu terus berjalan.

Selesai berendam, Bianca membuka lemari bajunya, dia menatap cukup lama seluruh baju mahal dan mewah miliknya yang menumpuk tidak karuan. Pada akhirnya Bianca memutuskan memakai rok pants hitam selutut dan sweater bermerek yang akan membuat siapapun yang melihatnya terkejut.

Sesampainya digerbang kampus. Bianca selalu menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena wajah cantik dan barang barang mewah yang dia kenakan namun juga rumor yang beredar tentangnya.

Terdengar bisikan bisikan nyinyir dari arah belakang Bianca. Mengapa manusia sangat suka bergosip dibelakangnya.

"Itu Bianca kan?"

"Perempuan gila itukan, aku tidak percaya dia masih berani menunjukkan wajah menjijikkannya."

"Sesuai panggilannya, perempuan gila."

"Ku dengar, saat libur semester ada yang melihatnya masuk hotel X."

"Gila, bukankah itu hotel mahal?"

"Yah, katanya sih dibayar sampai puluhan juta."

Bianca berbalik kearah belakang, menatap dua perempuan yang sedari tadi berbisik tentangnya. Mereka berdua langsung menundukkan pandangan tak berani menatap mata Bianca yang seakan akan melucuti mereka.

Tanpa banyak basa basi Bianca memberikan jari tengahnya kearah kedua perempuan itu dan berjalan masuk kearea gedung kampus.

"Sialan, perempuan gila!" teriak salah satu perempuan itu tapi Bianca terus saja melangkah tak mempedulikan ucapan perempuan tidak jelas itu.

Suasana ruang kelas yang ramai seketika sepi saat Bianca memasuki ruangan. Bisikan bisikan penuh iri dengki dan kebohongan itu kembali dan bahkan lebih banyak. Tatapan penuh kebencian begitu terlihat dimata mereka.

Seorang Pria duduk disamping kursi Bianca. Dia, Milo alexander, laki laki paling brengsek dan sangat Bianca benci saat ini.

"Bagaimana liburanmu?" Tanya Milo basa basi dengan meletakkan tangannya di atas paha Bianca.

"Ku dengar kau masuk hotel X dengan seseorang. Pantas saja kau menolak ajakanku,” ucap Milo santai seperti ucapan itu adalah hal yang wajar di antara mereka. Milo terus berbicara dengan tangannya yang mengelus paha Bianca yang tertutup rok pants pendeknya.

Wanderlust Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang