10. Flashback

19 3 0
                                    

"Banyak berita yang terdengar hanya dari, katanya...."

🌆🌆🌆

Bianca keluar dari super market dengan hati senang, dia sudah membeli semua hal yang dia inginkan sedangkan dibelakangnya ada Jay dan Mark yang sibuk mendorong troli yang berisi milik Bianca.

"Cepat buka mobilnya," seru Bianca yang sudah berdiri disamping mobil sedangkan Jay dan Mark masih harus mendorong troli yang entah mengapa terasa begitu berat.

Jay menekan remot mobil dan seketika Bianca masuk kedalam mobil. Membiarkan Mark dan Jay mengurus barang barang belanjaan.

Setelah semua bahan makanan terbeli dan tersusun rapi di bagasi mobil. Barulah Jay dan Mark masuk kedalam mobil, bergabung dengan Bianca yang nampak asik memakan cemilannya.

"Kau benar benar menghabiskan uangku," decak Jay yang melihat struk pembayaran belanjaannya yang cukup panjang dan harga yang cukup fantastis.

"Uangmu adalah uangku," jawab Bianca dengan santai. Jay tidak bisa membantah ucapan Bianca yang benar adanya.

Mark yang berada diantara Jay dan Bianca hanya bisa diam dan menahan keterkejutannya. Ini pertama kalinya dia bertemu seseorang yang berbelanja sebanyak itu dan menghabiskan uang sebanyak itu.

Orang tua Mark selalu memberinya uang untuk belanja saat kedua orang taunya sedang tidak ada dirumah namun dia hanya menghabiskan sedikit.

Mobil melaju menuju rumah Bianca, membawa udara malam yang dingin bersama mereka. Ketiganya tidak ada yang bersuara atau memulai pembicaraan. Jay fokus mengendarai mobilnya sedangkan Bianca nampak asik memakan cemilannya tanpa niat memulai obrolan, Mark hanya bisa ikut diam dan merasa bahwa pilihannya untuk datang kerumah bingung adalah pilihan yang salah.

Mobil berhenti di garasi mobil rumah Bianca. Terlihat rumah Bianca yang sangat jauh berbeda dengan rumah Mark. Halaman rumah yang begitu luas, dengan rumah yang lebih mirip disebut mansion.

Mark terpaku kagum melihat pekarangan rumah Bianca yang sangat jauh dari keramaian.

"Hey boy, bisa tolong aku?" ucap Jay yang menyadarkan Mark dari lamunannya. Segera Mark membantu Jay membawa barang belanjaan yang super duper banyak dan berat kedalam rumah.

Ternyata dalam rumah Bianca tak kalah mengejutkan, benar benar rumah mewah dan megah menurut Mark. Rumor yang mengatakan bahwa Bianca adalah anak dari seorang sutradara film terkenal sepertinya tidak bohong, terlihat dari banyak poster film yang menggantung didinding ruangan.
"Apa kau suka rumahku?" Tanya Bianca yang tiba tiba sudah berdiri disamping Mark.

Mark tersenyum canggung, "Rumahmu bagus."

"Ya, terlalu bagus untuk tinggal sendirian," ujar Bianca tiba tiba dan berlalu begitu saja meninggalkan Mark dan menghampiri Jay.

"Kau akan masak apa?" Tanya Bianca excited dengan apa yang Jay akan siapkan untuk makan malam mereka.

Jay tersenyum dan mencondongkan tubuhnya kearah Bianca, "Apa yang kau inginkan?"

"Mark, kau ingin makan apa?" Bianca malah bertanya balik kepada Mark yang baru datang dan tidak tahu apapun.

Jay dan Bianca menatap mark serius, menunggu jawaban pria itu. Mark tidak bisa memutuskan dengan cepat sehingga dia hanya bisa berkata, "Aku akan mengikuti seleramu."

"Tidak seru. Aku ingin penne pasta tanpa sayur," ucap Bianca.

Jay tersenyum dan langsung menyiapkan semua vahan yang dibutuhkan untuk membuat pasta. Memasak pasta adalah hal paling mudah bagi Jay. Dia sudah terbiasa memasak dari kecil sehingga dia cukup menguasai resep resep makanan dan rasa masakannya tidak pernah gagal. Sangat berbeda dengan Bianca yang bahkan tidak bisa menggoreng telur ayam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wanderlust Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang