Chap 3 ; Dialysis

14 6 0
                                    

Diperjalanan pulang masih sama tidak ada yang bicara sekali pun. "Loh? Guanlin, kebutulan banget"

.

.

"Oh Jeno, apa kabar?" Jaemin kenal dengan pria yang baru saja menyapa. Lee Jeno, anak dari Lee Donghae.

"Baik, kamu sendiri? Kita jarang loh ngumpul, kapan nih ngumpul-ngumpul lagi?" Guanlin tertawa entah apa yang lucu.

"Seperti yang anda lihat Tuan Lee, kalau soal ngumpul-ngumpul itu gampang, atau kita sekalian reunian, gimana?"

"Kita baru aja lulus satu Minggu yang lalu, oh iya kamu joging?" Guanlin mengangguk, lalu menatap Jaemin disampingnya.

"Oh iya aku lupa Jen, kenalin ini Na Jaemin" Jeno menatap Jaemin begitu pun sebaliknya.

"Oh? Anaknya Samchon Na Siwon dan Imo Na Yoona?" Jaemin mengangguk lalu mengulurkan tangannya untuk berkenalan. Jeno pun menerima. "Lee Jeno" tak lupa dengan senyuman sampai matanya itu berbentuk bulan sabit.

"Na Jaemin" keduanya sama sama menarik lengan nya.

"Kamu kenal Jen?"

"Huh? Kenal apa?" Tanya Jeno bingung. "Sama orang tuanya Jaemin, kenal?" Tanya Guanlin kedua kalinya.

"Kenal, orang tua Jaemin adalah Sabahat Appa ku dari mereka kecil." Guanlin mengangguk-anggukan kepalanya. "Kalian mau pulang?"

"Iya, mau main kerumah Jen?" Tanya Guanlin. Jeno mengangguk. "Boleh deh, tapi aku antar makanan ini dulu yaa, soalnya Taeyong Hyung takut marah"

"Oke, aku tunggu"

Jeno pergi dari sana, kebetulan Jeno juga tetangga Jaemin, tapi rumah Jeno agak jauh dari rumahnya. "Ayo Jaem" Keduanya juga melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana. Banyak tetangga yang mereka sapa, sampai akhirnya mereka sampai di halaman rumah Guanlin. "Kamu masuk duluan saja Jaem, aku mau lepas sepatu dulu" tanpa menjawab Jaemin masuk kedalam rumah keluarga lai.

Pintu rumah utama kediam Lai terbuka, di ruang tamu ia melihat ada papa Guanlin yang sedang menelepon seseorang, entah itu siapa Jaemin juga tidak perduli. Jaemin melanjutkan jalannya lalu menemukan mama Lai dan Eomma didapur sedang menyiapkan sarapan. "Eomma, apa perlu bantuan?"

"Oh Jaemin sudah pulang, Guanlin mana?" Tanya Mama Lai. "Guanlin masih diluar mungkin Imo, lagi lepas sepatu nya tadi" Mama Lai mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya. "Jaem, sudah berapa kali Mama bilang, panggil aku mama jangan Imo, aku sudah menganggap mu sebagai anak sendiri, jadi biasakan ya" Jaemin mengangguk kaku, memang selama ini Jaemin tidak pernah memanggil Mama Lai pakai sebutan "Mama", dia belum terbiasa memanggil Mama selain Eomma nya sendiri.

"I-iya ma, Jaemin belum terlalu terbiasa"

"Sayang, aku pergi keluar sebentar ya, tiba tiba saja ada panggilan mendadak dari kantor" Mama Lai mengangguk untuk mengizinkan suaminya itu pergi kekantor, mungkin ada kejadian yang terjadi tiba tiba. "Yasudah, hati hati dijalan."

"Jaemin, kalau ada apa apa dirumah langsung telpon papa ya. semuanya papa pergi dulu" Jaemin mengangguk begitu pula dengan dua wanita didepan Jaemin itu.

"Jaem" Jaemin terkejut tiba tiba ada Guanlin disampingnya. "papa pergi?" Jaemin hanya mengangguk. "Kemana?"

"Katanya tadi kekantor, tiba tiba ada panggilan mendadak"

"Oh gitu, ma sarapan nya sudah siapkan?" Tanya Guanlin sembari memegang perutnya.

"Sudah kok Guan, tinggal dimakan saja. Ayo Jaemin makan" Ajak Eomma Jaemin, mereka berempat duduk di kursi masing masing, mengambil nasi dan lauk secukupnya.

Best Friend : NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang