Chap 7 ; Na and Lee

7 2 0
                                    

Normal Pov.

Jaemin pagi ini ingin Joging, sebenarnya ia ingin membawa Guanlin tapi mengingat Guanlin akan berangkat pagi ini untuk ke China. "Guanlin? Astaga kok aku bisa lupa" Jaemin kembali masuk kedalam rumah, melihat Eomma dan Appa nya sudah siap.

"Loh? Kamu gak ikut?" Tanya Eomma Na.

"Aku lupa, tadinya aku mau Joging terus mau ngajak Guan, ternyata baru ingat kalau hari ini dia berangkat ke China." Sang Eomma menggelengkan Kepalanya. "Aku ikut ya, Nanti turunkan aku di taman"

"Taman yang mana?" Tanya sang Appa.

"Nanti Jaemin kasih tau"

Sang Appa mengangguk, setelah sudah semua nya Jaemin keluar duluan dan disusul oleh kedua orangtuanya. Saat ia mau masuk ia melihat dua mobil berhenti didepan rumahnya.

Keluarlah Nyonya Lee dari mobilnya disusul Tuan Lee. "Oh Eonni, mau kemana?"

"Ini kami mau nemenin Jeno antar Guanlin kebandara, kami lihat keluarga Lai tadi masih sibuk sama peralatan Guanlin."

Jaemin menatap mobil dibelakang mobil Mercedes-Benz, Jaemin yakin didalamnya ada Jeno. "Jaemin mau Joging?" Tanya Nyonya Lee.

"Tadinya sih iya Imo, tapi ingat Guanlin ingin berangkat pagi ini, mau ganti baju juga malas, jadi pakai baju ini saja." Jawab Jaemin, Nyonya Lee mengangguk lalu menatap kebelakang.

"Kamu sama Jeno saja ya, soalnya Jeno juga tadinya ingin Joging." Jaemin membulatkan matanya terkejut, dia naik mobil Jeno?

"Sebentar" kata Nyonya Lee, lalu berjalan mendekat mobil Jeno, dan mengetuk jendela mobilnya. "Jeno, Jaemin ikut kamu ya, kamu juga mau Joging kan nanti?" Jeno menatap Jaemin yang juga menatap nya.

Jeno mengangguk. "Iya mom, boleh"

"Baiklah kalau begitu" Nyonya Lee kembali mendekati Jaemin. "Jaemin, kamu bisa ikut dengan Jeno." Jaemin mengangguk, tak lama mobil keluarga lewat, dan membunyikan klakson mobilnya.

"Ayo, keluarga Lai sudah jalan" Ucap Appa Jaemin, semua masuk kedalam mobil. Jaemin membuka pintu mobil Jeno, lalu duduk disebelah Jeno dengan canggung. Mobil Tuan Lee berjalan duluan, lalu disusul oleh mobil kedua orangtua Jaemin, lalu terakhir mobil Jeno.

Mungkin, Jaemin memang orang yang kehabisan topik, tapi ia tak suka suasana yang canggung. "Saya boleh tanya?" Jaemin akhirnya menghela nafasnya lega.

"Boleh, silahkan"

"Kamu masuk universitas mana?"

"HANYANG UNIVERSITAS, aku dengar kamu juga masuk disana ya?" Jeno mengangguk.

"Iya, saya terpaksa masuk sana karena Shuhua. Dia terlalu memaksa saya tidak suka." Ucap Jeno, Jaemin bingung.

"Hm, aku kira kamu dijodohkan dengan Shuhua akan senang."

"Jangan bercanda, saya tidak pernah mencintai Shuhua, sampai kapanpun"

Jaemin mengangguk, ia bingung sana pembicaraan mereka berdua berawal dari universitas dan kenapa larinya ke Shuhua.

"Kamu sama Guanlin berteman dari kapan? Saya lihat kalian begitu dekat" Tanya Jeno.

"Dari kecil, saat kami SD. Kalau kamu berteman sama Guanlin dari kapan?"

"Pas kami SMP, Guanlin memang begitu dingin sampai ia tidak punya teman, jadi saya yang mengajak nya bicara, awalnya sih memang dia susah untuk diajak bicara, setiap ia menjawab tidak jauh dari kata, iya, tidak atau hm, dan paling menjengkelkan kalau ia tidak menjawab."

Jaemin tersenyum, ternyata ada yang merasakan kejadian ia rasakan pertama kali ini bertemu Guanlin.

Tak terasa mereka sudah sampai di Bandar udara Internasional Incheon. "Bandara ini begitu ramai, ada apa?" Jaemin menggelengkan kepalanya tidak tau. "Ayo turun" Jaemin turun begitu juga dengan Jeno.

"Mama sama papa dan orangtua kamu seperti nya sama, terjebak di antara orang-orang ini. Ayo Jaemin." Jeno menggenggam tangan Jaemin.

Jaemin hanya bisa pasrah jika tanya ditarik oleh Jeno, yang penting ia selamat dari orang orang itu. Semakin kedalam semakin pula ramai orang, bahkan penjaga kualahan untuk menahan orang orang supaya tidak membuat sesak sang idola

"Jeno, sepertinya ini jadwal Lucas Wong dan Jung Jaehyun ke Korea, mangkanya bandara begitu ramai" Ucap Jaemin yang baru ingat.

"Benarkah? Dua model itu sudah kembali ke Korea? Pantas saja disini begitu ramai, by the way kenapa kamu bisa tau jadwal mereka kesini?" Tanya Jeno, Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Oh, sebenarnya aku tidak tau, tapi ada seorang fans Australia melihat Lucas Wong dan Jung Jaehyun di Bandar Udara Melbourn" Jelas Jaemin, sebenarnya ia tidak sengaja melihat di media sosial.

"Kenapa fans tidak bisa menjaga privasi sang idola? Padahal mereka juga butuh yang namanya privasi, dan kepulangan mereka ke Korea, mereka pasti berharap untuk tidak berdesakan desak seperti ini"

"Aku tidak tau, mungkin ingin melihat idol mereka secara langsung"

10 menit mencari keberadaan Guanlin dengan keluarganya akhirnya ketemu, dan disana sudah ada kedua orangtua Jeno dan orangtuanya Jaemin.

"Lama sekali kalian, untung guanlin berangkatnya delapan menit lagi" Ucap Nyonya Lee.

"Maaf Ma, tadi sangat susah mencari kalian karena bener bener ramai tadi." Jawab Jeno.

"Ya mama tau, dan itu genggam nya gak mau dilepas?" Jeno dan Jaemin pun sadar, mereka dari tadi bergandengan tangan.

Keduanya pun menarik tangannya masing-masing. "Kenapa? Mama suka loh lihatnya, kenapa gak digenggam lagi" Goda nyonya Lee.

"Ma jangan bercanda"

"Oke oke mama minta maaf"

"Kita cari tempat duduk dulu, cape duduk disini terus" Ucap Mama Lai, semuanya setuju akhirnya mereka mencari tempat duduk. Tidak lama akhirnya ketemu.

Karena tempat duduknya cuma delapan, akhirnya Jaemin tidak duduk Jeno yang menyadari itu pun berdiri. "Kamu yang duduk disana saja biar saya berdiri"

"Tidak kamu saja yang duduk, aku tidak apa apa"

"Tidak biar saya saja yang berdiri."

Bertengkar kecil itu menjadi pusat perhatian ketiga keluarga. "Kenapa kalian tidak berpangku saja?" Ucap Eomma Na. Jaemin membulatkan matanya terkejut.

"Itu benar, Jeno yang pangku Jaemin."

"Tidak usah, Jeno saja yang duduk biar aku yang berdiri."

Jeno duduk kembali lalu, tiba tiba menarik Jaemin dan Jaemin jatuh kepangkuan nya. Jaemin yang diperlukan seperti terkejut bukan main.

"Sekarang adil kan?" Tanya Nyonya Lee.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE

.

.

.

.

.

Bagaimana cerita diatas? Makin gak jelas?

See you

Jangan lupa vote dan komen.

Best Friend : NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang