26

723 69 10
                                    

"Sstt diem, dengerin nih" Hanna sambil mengarahkan kepala Jake
"Anjir, suara siapa tuh?" Jake
"Ya kaga tau" Hanna
"Jangan jangan" Jake
"Jangan jangan apa?" Hanna

•°•°• Happy Reading °•°•°

"Gua dobrak aja ya" Jake
"Ehh bentar, lu belum jawab pertanyaan gua. Jangan jangan apa tadi?" Hanna
"Sstt diem, gua dobrak ya" Jake

Brak

"HAPPY BIRTHDAY HANNA" Teriak semua orang yang dikamarnya
"Aduhhh" Jake yang nyungsep
"Ehh, sini sini" Hanna membantu Jake
"Lu ngapain pake dobrak segala si Jake. Kan kaga ada di skenario" Haechan
"Yee, ini juga gara gara gua denger suara laknat" Jake
"Ooo itu, gara gara kaki gua kepentok kaki meja" Dona
"Ooo, jadi kalian nih yang ngerencanain semua?" Hanna sambil menaruh dua tangannya di pinggang
"Ehh nggk tau, mana tadi orangnya. Nah itu itu tuh yang ngide" Kata Haechan sambil nunjuk Sunghoon

Yang ditunjuk hanya memberi senyuman dan memeluk Hanna dan mengucapkan selamat ulangtahun dengan berbisik. Sunghoon melepaskan pelukan, lalu berbalik dan mengambil kue yang berada di tangan Renjun. Ia langsung berbalik dan memberikannya kepada Hanna, sebelum itu ia menyuruh Hanna untuk berdoa dan setelah itu Hanna meniup lilin kue. Riuh tepuk tangan dan peluit dari teman temannya dan keluarga.

"Oh ya, ada seseorang yang mau ketemu sama kamu" Sunghoon
"Eh sini kamu" Sunghoon
"D-dona?" Hanna
"I-iya ini aku, Hanna. Aku mau minta maaf sama kamu" Dona
"Iya aku udah maafin kok" Hanna
"Oh ya, ini calon suamiku" Doan menunjuk calon suaminya
"Aku juga enggak tau kalo hari ini ulang tahunmu, aku cuman disuruh akting tuh sama Sunghoon. Agak ngeri si ya, apalagi dulu kamu pernah hampir buat perusahaan keluargaku hampir bangkrut, aku sempet nolak tapi dipaksa sama sahabatmu juga. Ya mau enggak mau si sebenernya" Dona
"Hahaha gapapa kok. Paling aku cuman ngasih hukuman ke mereka" Hanna sambil menatap tajam ke 4 cowo yang dimaksud Dona.
"Hehehe sayangku jangan gitu dong" Sunghoon sambil meluk Hanna
"Dah ah. Sekarang kita makan kuenya" Hanna melepaskan pelukan Sunghoon dan langsung lari ke dapur untuk memotong kue
"Serbu kuenya!!" Haechan Renjun dan Jake

Saat acara sudah selesai dan juga Haechan dkk beserta Dona dan calon suaminya sudah pulang. Kini tinggal mereka ber 6.

"Happy birthday sayang/ Happy birthday si bungsu" Mama dan Papa seraya memeluk Hanna
"Terimakasih ma pa" Hanna membalas pelukan kedua orangtuanya
"Happy birthday dek" Hee Seung merentangkan tangannya, ngode pengen dipeluk
"Makasii abangku" Hanna melepaskan pelukan orangtuanya dan lari kepelukan abangnya
Kini gantian Sunghoon yang memeluk Hanna sambil berkata, "Happy birthday sayangku"
"

Ahhh makasii" Hanna seraya memeluk Sunghoon
"Happy birthday menantu kesayangan" Mami dan Papi
"Terimakasih mami papi" Hanna

Kini tinggal Sunghoon dan Hanna. Hanna masih sibuk dengan kue ulangtahun nya yang masih tersisa. Sunghoon sudah lama menunggu di kamar segera ke dapur untuk memanggil Hanna agar segera tidur karena sudah lewat jam tidur. Sunghoon melihat sang istri yang lagi cekatan memindahkan kue ke piring dari kejauhan langsung menghampiri dan menyuruhnya untuk cepat tidur. Tapi Hanna ngeyel dan tetap ingin membereskan kue dengan berasalan tinggal sedikit lagi akan selesai. Mau tak mau Sunghoon menunggu Hanna di meja makan, sambil memandangi Hanna yang sedang sibuk di dapur.

"Ayo dong Hanna, ini udah malem. Dilanjut besok aja ya?" Sunghoon
"Bentar ya, ini tinggal sebentar lagi" Hanna
"Lanjut besok oke?" Sunghoon
"Langsung ditaro dikulkas aja" Sunghoon
"Oke oke" Hanna

Saat di kamar, Sunghoon memberikan 2 tiket ke Hanna. Hanna menaikan satu alisnya menandakan kebingungan. Sunghoon menjelaskan bahwa 2 tiket itu adalah tiket penerbangan ke Bali.

"Ngapain ke Bali?" Hanna
"Honeymoon dong sayangku" Sunghoon
"Dih, emang kerjaan situ udah selesai?" Hanna
"Kan ada asisten aku yang ngehandle" Sunghoon
"Aish, oke lah. Makasii" Hanna
"Sama sama. Dah sekarang tidur dah malem" Sunghoon
"Iya iya" Hanna
"Hoon" Hanna
"Hmm" Sunghoon
"Hoon" Hanna bingung karena setelah itu nggk ada sautan dari Sunghoon

Ia langsung duduk dan melihat Sunghoon. Karena posisi tidur mereka saling memunggungi. Dan ternyata Sunghoon sudah tidur duluan dan akhirnya Hanna ikut tidur dengan posisi awal, yaitu tidur saling memunggungi.

#Pagi hari

"Hanna bangun" Sunghoon
"Ehmm apaan si. Masih pagi ini" Hanna
"Cepet bangun nanti ketinggalan pesawat" Sunghoon
"Maksud kamu?" Hanna
"Kita berangkat ke Bali nya sekarang" Sunghoon
"Hah? Kenapa semalem kaga bilang si" Hanna
"Salah sendiri nggk dibaca jadwalnya" Sunghoon
"Terus ini gimana? Jam berapa si berangkatnya?" Hanna
"Baju kita udah aku masukin koper dan jam berangkatnya jam 9" Sunghoon
"Cepatan mandinya, sekarang mau jam 9" Sunghoon
"Kenapa enggak bilang si. Udah ah aku males debat sama kamu. Aku mau mandi" Hanna
"Cepetan, jangan lama entar keburu ketinggalan" Sunghoon
"Iya Hoon" Hanna dari dalam kamar mandi
.
.
.
.
.
.
#Bali

"Yeayy" Hanna saat sampai ke hotel
"Hoon, yuk ke pantai" Hanna
"Istirahat dulu napa. Kaga capek apa dari perjalanan" Sunghoon
"Capek si, tapi kalo udah nyampe pantai capek ku ilang" Hanna
"Ya boleh ya?" Hanna
"Enggak, besok aja" Sunghoon
"Yahh, ayolah ya ya ya" Hanna sambil megang tangan Sunghoon
"Enggak Hanna" Sunghoon
"Aish au ah" Hanna ngelepas tangan Sunghoon

Next?
Vote and comment


Haii readers. Siaa mau ngadain QnA bareng readers, pertanyaan kalian akan dibuka terus sampai Cerita ini tamat. Untuk yang nanya, "Kak, hasil QnA ini bakal ditaro di chapter?"
Aku jawab, "No. Hasil QnA aku taro di ig dan aku buat highlights"
Dan untuk yang belum follow igku. Yuk follow igku (@/siaa.wsthd)

Dan untuk pertanyaan yang sama nanti aku jadiin satu, dan ingat kalo pertanyaannya terlalu privasi nggk aku up. Oke?

Perjodohan || Sunghoon × Hanna [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang