9 - ½

609 49 4
                                    

"Sayang, mikirin apa?" sentakan lembut menepuk bahu pria manis dengan pipi chuby itu

Pria manis itu menoleh dah mendapati sosok yang dia sayang saat ini, di sambutnya orang itu dengan senyuman manis, dan perlahan membalikkan badan lalu memeluk pinggang lelaki itu dengan erat.

"Tidak..hanya teringat masalalu dengan mantan ku" pria manis itu menenggelamkan kepala nya di perut lelaki itu

Pria yang di peluk hanya tersenyum tipis dan mengelus kepala sosok manis yang sangat di sayangi nya itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Lyon.

"Vano hm? Kenapa dengan dia."

Mantan? Vano?

Tentu, Vano sudah menjadi masa lalu Ly.

Mereka sudah menyelesaikan hubungan mereka yang menjadi rumit seiring waktu

.
.
.

Flashback 3 tahun lalu

Ly berjalan lemas di sepanjang lorong menuju kelas nya, pandangan nya hanya tertuju pada lantai dengan tatapan kosong

Bug

Tanpa sadar kepala Ly membentur badan seseorang

"Hai manis, mikirin apa?" orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Zevano, pria yang sudah menghilang sebulan tanpa kabar

Ly menatap kekasih nya yang muncul tanpa rasa dosa sedikit pun dengan tajam, di susul desahan kesal dan pasrah

"Si bangsat baru muncul sekarang, muka gada dosa, di butuhin gada, pas ga butuh nongol kek tai cicak, bangsat" umpat Ly sambil berjalan menjahui Vano

Vano yang paham kesalahan nya menggaruk tengkuk sambil mengejar Ly, untungnya karena Ly terhitung pendek, langkah nya yang kecil menjadi mudah di kejar

"Hei, im sorry, aku ada urusan si luar kota untuk kuliah."

Langkah Ly seketika berhenti, terdiam dan mencerna perkataan Vano

"Kuliah? Di luar kota? Ah..oke.." mengingat mereka sudah di semester akhir sebelum kenaikan kelas, di tambah pasangan nya yang merupakan anak prestasi, jelas saja dia sudah mempersiapkan kuliah sejak sekarang.

"Jadi..., bagaimana kabar mu," Vano memberi tambahan senyuman manis di akhir kalimatnya agar kekesalan Ly berkurang, sedikit berdampak sebenarnya.

Ly hanya menghela nafas sambil melanjutkan jalan nya menuju kelas, jam masih menunjukkan pukul 7 pagi, sekolah masih cukup sepi.

"Baik, hanya mimpi buruk aja tadi pas tidur" jawaban Ly membuat Vano penasaran,

"Mimpi apa?"

"Kamu, mimpiin kamu selingkuh ma cewek, lebih milih tuh cewek dari pada aku, tapi gak pengen ninggalin aku." Ly mem-pout kan bibir nya karena kesal mengingat mimpinya lagi

"Kamu..ga bakal kek gitu kan?"  sambung Ly, yang di balas pelukan oleh Vano

"Ga kok, ga bakal selingkuh, dah ada kamu, tapi...." Vano menghentikan kalimatnya di ujung dengan ragu ragu, Ly yang mulai merasa ada yang janggal hanya menatap heran.

"Tapi aku bakal pindah keluar kota waktu lulus nanti, trus bakal ganti hp & nomor.."

Seakan mengerti maksud Vano, Ly melepas pelukan Vano dan berjalan mundur beberapa langkah, tersenyum kecil.

".....okey, ternyata kek gitu, kamu pasti gk mau ldr kan? Jadi waktu kita lulus nanti kamu pasti pengen putus." Ly menjabarkan maksud Vano yang dia sendiri merasa sesak untuk di ucapkan.

Mata Ly mulai memburam, air mata mengumpul di pelupuk matanya,

Ly mengusap mata nya, menahan tangis dan mengambil nafas panjang, lalu tersenyum cerah seakan tidak ada masalah

"Okey, gak papa, mau putus sekarang atau pending dulu?" terdengar getaran tipis di suara Ly,

Vano yang melihat itu hanya bisa terdiam karena semua yang di katakan Ly benar, perlahan mendekati Ly dan mendekap tubuh pria kecil yang sudah dia sakiti itu,







Bersambung




MAAP ASTAGFIRULLAH

ku logout wattpat, kirain gada yg nungguin nih cerita lagi

Balik" rame dong ma vote
/mengcry

Maap y kwan, uda mo nyerah padahal ini teh, ada yg nunggu ternyata allahuma

Please, Be mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang