"Yann, bagusan mana? Yg bentuk beruang atau yang bentuk lingkaran biasa?" tanya seorang lelaki imut sambil menunjukkan Warm Pal Gel yang ingin di beli nya.
"Yang beruang cocok, Luk, eh maksudnya bagus." orang yg di ketahui namanya Lulu tadi melihat warm pal yang berbentuk beruang.
"Kau benar, ini lucu." Lulu tersenyum manis, Tian tertawa pelan dan mengambil warm pal beruang yang di pegang lulu dan membawanya ke kasir,
Lulu mengikuti nya dari belakang sambil melihat lihat barang di kounter samping kiri dan kanan nya.
Mereka sedang berada di toko aksesoris di sebuah mall, mereka pergi ke sana begitu pulang sekolah, Tian dan lulu memang sering pergi berdua seperti ini, hanya sebagai teman.
Begitu selesai membayar Tian memberikan barang itu ke lulu, membantu memasukkan nya ke dalam tas nya.
Tian mengulurkan tangan, "Berikan tangan mu." yang di patuhi begitu saja dengan lulu
Tian menggenggam tangan lulu, mentautkan jari" nya di sela jari kecil Lulu, Tian tersenyum,
"Ayok jalan, kita makan eskrim." Tian berjalan pelan di ikuti oleh lulu, perbandingan tinggi mereka tidak jauh, mungkin hanya 1-2 cm.
"Ayo-! Lulu mau rasa Coklat~" Lulu mengayun-ayun kan tangan nya dan Tian dengan senyuman lebar, seperti anak kecil.
Tian terkekeh pelan dan membawa Lulu ke tempat yang menjual eskrim.
Cringg..cringg..
Bunyi ponsel berasal dari ponsel Lulu, Lulu langsung mengambil ponsel nya dan mengecek, ternyata telpon dari seseorang."Mas Peri"
Nama itu tertera di layar ponsel nya dengan nada dering yang terus berbunyi
Lulu segera mengangkat telpon itu, dan menatap Tian seolah memberi isyarat kalau ini lebih penting.
Tian yang mengerti itu siapa hanya bisa tersenyum dan memberi Lulu waktu, sambil menunggu dia pergi melanjutkan membeli eskrim
"Halo? Iya? Lagi sama Tian, hmm...mungkin sore nanti baru pulang, eum, iya, dadah~" Lulu menutup telpon itu sepihak,
Senyuman manis terukir di wajah nya yang kecil, dengan sedikit rona merah di pipi nya yang sedikit cubby.
"Sudah selesai?" Tian kembali dan memberikan eskrim rasa coklat pada Lulu, Sedangkan tangan lain nya memegang eskrim miliknya sendiri dengan rasa Vanila.
Lulu mengangguk kecil dan menerima eskrim itu, "Iya, udah kok." Lulu berjalan menuju bangku dan duduk di sana, di ikuti Tian
"Eh luk, liat itu." Tian menunjuk seorang lelaki bertubuh gagah, "Menly, awokwkwkkwk, tapi kalo jadi uke gimana?"
Lulu melihat arah yg di tunjuk Tian dan berpikir, "Trus seme nya mulus, badan nya lebih kecil, tapi anu nya gak."
Lulu dan Tian saling menatap lalu tertawa.
"Luk, Lilik punya pacar baru, bunuh yuk?"
"....."
"Kali ini berapa lama jomblo nya?""3 hari, tapi ma yang terakhir dia kek nya gada perasaan makanya santuy." Lulu mengangguk anggukkan kepala nya mengerti
"Emang bangsat si lilik tuh." Lulu yg pada dasarnya adik kelas dari Tian dan Lyon tapi karena dekat dan tentu saja bukan itu saja kalimat kasar yang sudah di katakan Luluk pada Lilik
"Mantan nya Lilik 2 tahun terakhir ini total nya berapa?" Tanya Luluk yang berniat makin menghina.
"..28" Jawab Tian dengan ragu-ragu karena seingat nya terakhir dia bertanya Ly menjawab 25 tapi setelah itu bertambah 3 orang, jadi seharusnya benar kan?
"...." Lulu terdiam, "Oalah pakboi."
"Iyo, emang keterlaluan Lilik tuh." mereka berdua saling menatap dan tertawa lagi.
Mereka menghabiskan sore itu dengan penuh lelocon dan tawa.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Be mine?
Teen FictionSeseorang yang tidak di kenal tiba" meminta menjadi pasangan, bukankah itu aneh? Sebenarnya apa rencana nya, apakah dia hanya main main atau memang tulus? BxB, gayphobia di harap jangan baca, tapi mungkin bisa tolong vote awowkwkk