1

6 2 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT!

Darma Pov.

Hari ini adalah hari pertama ku di Bandung, ada rasa bahagia di dalam hati ku.

Setelah sekian lama aku tidka merasakan pelukan hangat dari mama, akhirnya sekarang aku mendapatkannya. Walaupun sebelum itu aku harus nekat terlebih dahulu,

"Huhuhu perih tangannya." rengek Darma saat perbannya di ganti.

"Sabar ya sayang, mama minta maaf ya." ucap Heny.

"Mama dari kemarin minta maaf terus, Kakak bosen dengernya." sahut Darma.

"Iya iya, kakak di Surabaya gimana?" lembut Heny.

"Nggak gimana-gimana, disana sepi. Papa sibuk terus, Gala pindah rumah. Nggak suka di sana pokoknya." ucap Darma lesu.

"Sekarang di sini rame, ada nenek ada kakek, ada Febi yang paling penting ada mama hehehe." lanjut Darma dengan antusias.

Mendengar nada antusian dari sang anak, Heny merasa sangat bersalah.

"Nah selesai," ujar Heny sambil mengelus tangan sang anak yang di perban.

"Lucu banget perbannya gambar doraemon." ucap Darma.

Setelah selesai, Darma kembali istirahat karena masih dalam tahap pemulihan.

Darma pov end.

Terlihat di teras rumah ada Randy yang masih menikmati tehnya, hari masih pagi cuaca pun sangat mendukung untuk berjemur.

"Darma di Surabaya memang manja gitu?" tanya Heny.

Dahi Randy terlihat mengerut heran.

"Nggak pernah manja, dia bahkan sangat malas keluar kamar. Tapi tidak tau jika aku berada di kantor." jawab Randy.

"Dari informasi mbak Tika, dia bahkan sering merengek dan menangis hanya karena jajan." heran Heny.

Sekarang Randy berpikir apakah anaknya itu pura-pura biasa saja di depannya atau bagaimana?

"Yang penting sekarang kita bisa kumpul bareng-bareng di sini, kita buat lembaran baru." ucap Randy dibalas anggukan Heny.

Disisi lain tepatnya di rumah Aryasena, seorang remaja laki-laki yang tengah duduk di balkon kamarnya dengan di temani segelas susu putih.

Samar samar laki laki itu melihat boneka beruang biru di kamar sebrang sana.

"Eca dimana? Kenapa susah banget buat tau keberadaan Eca." lirih Krisna.

Netranya tak sengaja melihat Randy di teras rumah yang sedang berbincang dengan sang istri.

"Papa Randy?" pikir Krisna.

"Halusinasi ahg mungkin." lanjut Krisna.

"KRISNA, MAMI MINTA TOLONG NAK." teriak Sania dari lantai 1.

Dengan malas Krisna beranjak dari duduknya menghampiri Sania.

"Apa?" singkat Krisna.

"Tolong anterin tuperware ke rumah sebrang dong, mami mau nyiapin bekal papi mu dulu. Oh iya masalah sekolah, besok kamu bakal satu sekolah sama Raja." jelas Sania.

"Hm." balas Krisna.

"Papi nggak pernah ngajarin kamu nggak sopan sama mami mu Kris." sahut Marcel.

"Maaf." jawab Krisna.

"Udah udah sana ihh, malah berantem." usir Sania.

Dengan malas Krisna ke rumah tetangganya.

Ting tong

MY PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang