Bagian 33

255 29 6
                                    

Sebuah keajaiban ketika rencana mereka berlangsung lancar dan membuat Vincenzo dan Chayoung bernapas lega. Walau Vincenzo sendiri dengan tegas mengaku rencananya tidak akan pernah gagal, tetap saja mereka harus menghadapi proses yang cukup membuat tegang. Tim Jipuragi berjaga-jaga di dekat rumah Yoon Taegook ketika rencana mereka dimulai, selain untuk memudahkan pengiriman data dari kamera mata-mata Narae, jarak itu memudahkan Vincenzo bergerak cepat apabila terjadi hal-hal di luar kendali. Untung saja, Narae bisa mengatur situasi dengan baik dan menyelamatkan dirinya di kamar mandi ketika Yoon Taegook dan kawan-kawan mulai naik pitam, memberi sinyal pada Jipuragi untuk melaporkannya kepada Polisi. Kepolisian Yongsun tiba sepuluh menit kemudian, mendobrak masuk rumah itu dan menangkap orang-orang yang tengah teler tersebut. Penangkapan terjadi tengah malam dan suara sirene Polisi membuat tetangga sekitar dengan kesal keluar dari rumah mewah mereka untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

Narae dibawa ke instalasi darurat untuk ditangani dan disarankan istirahat semalaman sebelum dipindahkan ke Kantor Polisi Yongsun untuk diinvestigasi baik sebagai pelaku dan saksi mata. Ketika Vincenzo, Chayoung, dan Pak Cho datang ke Kantor Polisi, lapangan parkir depan pintu masuk kantor sudah dipenuhi oleh para reporter yang bersemangat untuk membuat liputan mengenai kelakuan anak-anak dari figur publik ternama. Ketika mereka dengan sukses masuk ke dalam kantor, Chayoung dapat melihat Yoon Taegook terduduk dengan kaki terlipat di dada, teman-temannya entah menyandarkan badan mereka di tembok atau merebahkan diri. Chayoung dengan sengaja berhenti di depan sel tahanan mereka untuk melihat empat manusia menyedihkan di dalam sana, matanya dan mata Taegook beradu. Mereka saling menatap satu sama lain sampai Vincenzo menghampiri Chayoung yang masih berdiri di sana, ketiga mata mereka beradu. Vincenzo kemudian menarik Chayoung ke arah meja tempat Narae diperiksa.

Taegook berdiri secepat kilat menuju besi sel tahanan dan berteriak, "Lihat! Lihat di sana ada buronan!" Dia menunjuk ke arah Vincenzo. Seluruh mata yang ada di ruangan itu menatap Taegook dan kemudian orang yang ditunjuk olehnya. Vincenzo menatap balik Taegook dan orang-orang yang melihatnya dengan santai. "Dia Vincenzo Cassano, mafia yang kalian cari itu!" teriaknya lagi dan membuat aparat dan orang-orang yang ada di ruangan itu saling berbisik, mempertanyakan apakah yang dikatakan Taegook itu benar.

"Aku sering dengar kalimat itu," ujar Vincenzo singkat, tidak berminat untuk menjelaskan terlalu jauh kepada orang-orang yang melihatnya. Dia dan Chayoung kemudian melanjutkan berjalan ke meja Narae, mengabaikan bisikan-bisikan yang ditujukan padanya.

"Yah! Kalian para polisi harusnya melek, bego!!" Taegook masih berteriak-teriak dari sel tahanannya sampai salah satu Polisi memukul wajahnya dengan koran.

"Tutup mulutmu! Kamu itu tidak punya hak untuk menuduh orang sembarangan. Ngaca dulu!" Ujar salah satu aparat itu dengan bijak. Vincenzo, Chayoung, dan Pak Cho menyeringai melihat kejadian itu.

Pak Cho mengalihkan kembali fokusnya pada polisi yang tengah menginterogasi Narae, "Saya dari NIS dan ingin memberi tahu bahwa Nona Gil Narae di sini adalah asosiasi kami untuk misi penangkapan pengedar narkoba. Semua yang dilakukan di rumah Yoon Taegook adalah di bawah perintah kami." Ujar Pak Cho sembari menyerahkan dokumen terkait kepada investigator tersebut. Aparat itu kemudian memeriksa isi dokumennya.

"Dia masih sekadar asosiasi, jadi masih dalam lingkup kami untuk memeriksanya lebih lanjut." Ujar aparat itu.

"Kami paham. Kami di sini hanya ingin meluruskan bahwa Nona Gil punya alasan kuat untuk berada di rumah itu dan untuk membebaskannya dari segala hukuman yang dia lakukan malam itu." Pak Cho menjelaskan.

"Dia masih harus ditangkap untuk perbuatannya mengkonsumsi ganja dan bekerja sebagai pekerja seks ilegal." Aparat itu menekankan.

"Seakan ada cara legal bagi mereka untuk bekerja di bidang itu." Chayoung mencibir.

Memori di Atas Kertas Putih [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang