Khawatir

158 44 39
                                    

Episode sebelumnya

Disisi lain Taehyung yang sedang terduduk di kursi ruang tamu rumahnya nampak menggenggam dengan erat ponsel miliknya. Saat Juyeon berbicaea tadi ternyata sambungan telfon belum terputus sehingga ia dapat mendengar semua pernyataan cinta Juyeon pada Tzuyu.

Happy reading 🥰

***

'apaan sih tuh cowok?' batin Taehyung yang tak terima mendengar pengakuan cinta pada kekasihnya utu

Di saat Taehyung termenung Ayahnya Taehyung yang seorang polisi nampak membuka pintu rumah dan melihat anak semata wayangnya tengah terdiam di ruang tamu.

"Gak guna Ngelamun sore-sore, bukannya belajar" ucap Tn. Kim membuat Taehyung tersadar dari lamunannya.

"Iya Pah,Taehyung belajar sebentar lagi" ucap Taehyung.

Namun ayahnya itu terus melangkah masuk kedalam kamar tanpa menghiraukan ucapan Taehyung.

Taehyung  udah terbiasa dengan sikap dingin ayahnya itu, karena dia tau ayahnya bukan lah tipe orang tua yang hangat kepada anaknya. ayahnya seorang pria yang tegas dan keras dalam mendidik anaknya, alasan kenapa Taehyung sangat takut di skorsing karena ikut tawuran antar pelajar adalah ia takut akan di pukuli oleh ayahnya. Terlebih akan lebih parah jika Ayahnya lah yang menangkap dirinya saat tawuran.

Sedangkan ibunya Taehyung sudah bercerai dengan Ayahnya semenjak ia SMP, Taehyung awalnya ingin ikut bersama Ibunya tapi ibunya menolak dan bilang jika calon suaminya yang baru tak mau jika Taehyung ikut tinggal bersama mereka.

Kecewa? Tentu saja Taehyung kecewa ia merasa di buang oleh sang ibu . Tapi mengingat bagaimana perlakuan ayahnya kepada sang ibu sebelum kedua orang tuanya itu bercerai membuat Taehyung lebih memilih untuk tak membenci ibunya, ia merasa ibunya juga berhak untuk bahagia. Toh ibunya masih bertukar kabar dengan Taehyung lewat telfon , diam-diam juga mereka berdua sering bertemu tanpa sepengetahuan ayahnya Taehyung.

Kembali ke Laptop eh enggak-enggak author bukan om Tukul, maksudnya kembali ke rumah sakit tempat Jungkook di rawat.

Kini yang menyuapi Jungkook bukan lagi Ibunya. Melainkan Yeri, Ny. Chou sedang pergi ke apotek untuk menebus beberapa obat milik Jungkook sehingga tugas menyuapi Jungkook diambil alih oleh Yeri.

Sebenernya Jungkook sih yang meminta Yeri melakukannya, karena gak mungkin dia di suapi Mingyu atau Hangyul bisa jadi mereka malah ngakak bareng. Gak mungkin juga sama Karina bisa-bisa nanti dia perang dingin sama Mingyu, akhirnya Yeri dengan ikhlas menyuapi Jungkook.

Setelah selesai menyuapi Jungkook gadis itu memberikan satu gelas air putih untuk Jungkook minum, bukannya memegang gelas tersebut Jungkook malah memegang pergelangan tangan Yeri.

"Yer, bisa gak Lo bales chat gue?” pinta Jungkook.

"Ha?"

"Lo kenapa gak pernah bales chat gue?" Tanya Jungkook.

"Umm.. itu soalnya itu.."ucap Yeri bingung juga sebenernya dia harus jawab apa.

"Lo takut sama gue?" Tanya Jungkook.

Akhirnya Yeri tak bisa mengelak dan mengangguk pelan.

"Senakal-nakalnya gue, gue gak pernah macem-macem kok Yeri sama cewek" ucap Jungkook.

"Jadi mulai sekarang bales ya chat dari gue? atau kalau gak jangan kabur deh setiap gue ngajakin Lo ngobrol, gue gak tau gimana caranya lagu buat gue ngedeketin Lo" ucap Jungkook yang jujur udah bingung harus ngedeketin cewek itu dengan cara apa lagi, padahal dia udah nge naksir Yeri semenjak awal semester 2.

34 + 35 (Enemy But Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang