! one ; start of the journey

532 50 4
                                    

Sesuai perkataan yang dikatakan oleh sang pemburu iblis kemarin—Lee Heeseung. Sunghoon kini akan berjalan menuju arah timur untuk menemui orang yang Lee Heeseung maksud.

Ngomong ngomong sudah 2 hari ia melakukan perjalanan, dan 2 hari pula Jungwon tidak terbangun dari tidurnya, Sunghoon sempat cemas namun saat diperiksa Jungwon masih hidup dan bernafas dengan normal. Sunghoon berpikir apakah Jungwon sedang pemulihan?

“Hahh, gua bawa orang tapi rasanya gua sendirian.” Gumam Sunghoon pada dirinya sendiri, ia bosan harus berjalan terus tanpa mengobrol padahal dia membawa satu nyawa bersamanya, kalau dia sendirian mah dia tidak akan mengeluh.

“Uhh? lo bosen ya gua tinggal tidur?,” ucap seseorang dari belakangnya—lebih tepatnya dari kotak yang ia bawa, benar itu Yang Jungwon.

“Oh, udah bangun lo?,”

“Belum, ya udahlah orang gua ngomong gini, pake nanya.” Balas Jungwon cukup sewot.

“Harusnya gua yang marah gak sih? enak amat lo tidur dengan tenang gua malah jagain lo.”

“Ohh? ga ikhlas nih? yaudah tinggalin aja ga dipinggir jalan sekarang.”

“Gak.”

“Katanya gamau jagain gua?,”

“Gak gitu maksud gua,” jawab Sunghoon yang terdebgar seperti tenang padahal dia panik kalau Jungwon benar benar akan nekat turun dari dalam ‘tas’ itu.

“Haha, bercanda panik amat sih?,” balas Jungwon dengan nada sedikit mengejek.

“Siapa yang panik?,”

“Gua ini iblis, gua bisa rasain kepanikan lo kak haha.”

“Dasar, kalo lo bisa baca pikiran orang jangan baca sembarangan ngerti?,” ucap Sunghoon memperingatkan.

“Iya iya, lagian gua juga gatau punya kekuatan apa lagi.”

“Lo bisa makan makanan manusia gak?,” tanya Sunghoon hati hati takut apabila si lawan bicara tersinggung.

“Kayaknya bisa, asal daging.”

“Jadi? kita harus ke restoran steak gitu? mahal Won.”

“Yaudah lo aja yang makan kak, terserah apa. Lagian gua bisa nahan lapar beberapa lama kok.” Jawab Jungwon meyakinkan Sunghoon.

“Yakin Won? gua takut lo kelaperan terus makan gua kan gak lucu.”

“Haha, yakin lah kak, lagian gua gabakal makan lo, lo kan udah nyelamatin gua?,” Sunghoon dapat menebak kalau Jungwon sedang tersenyum sekarang, itu terlihat dari nada bicaranya.

“Haha, oke kalo laper lo bilang ya?,”

“Iyashh!”

Setelah beberapa saat kebosanan Sunghoon menghilang setelah ia berbicara dengan Jungwon. Dan pas sekali sekarang dia menemukan restoran ramyeon di depan sana. Saat ini mereka baru memasuki area perkotaan di sebelah timur, katanya kalau lurus ke timur nanti mereka akan tiba di desa yang dekat pegunungan, mungkin itu adalah rumah orang yang ia tuju.

Sunghoon memasuki restoran ramyeon tersebut, tidak terlalu ramai juga tidak terlalu sepi. Katanya ramyeon disini sangat enak dan karena masih pagi mungkin ini penyebabnya restoran ini tidak terlalu ramai.

Dia berjalan menuju tempat duduk di paling pojok, meletakkan tas dimana Jungwon berada di sebelahnya dan memesan satu porsi ramyeon. Dapat tercium bau khas dari ramyeon tersebut, sungguh menggugah selera makan Sunghoon, kalau di ingat ingat dia pun tidak makan selama 2 hari.

Angelic Demon ; SungWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang