! seven ; I'm back.

246 25 3
                                    

Nafasnya terengah engah, pandangannya mulai buram, kepalanya terasa seperti terbentur sebuah batu. Kakinya terasa berat untuk di gerakkan. Ia menggelengkan kepalanya berusaha menjaga kesadarannya saat ini. Sesekali menengok ke belakang guna memeriksa keadaan. Langkah iblis di belakang terdengar semakin dekat. Terasa sudah tak sanggup hampir saja ia menyerahkan nyawanya. Iblis tersebut menyeringai dan bersiap ingin menerkamnya. Sunghoon berusaha tenang menetralkan nafasnya, bau iblis tersebut tidak asing, ia memutar memorinya dan akhirnya teringat, bahwa ini adalah iblis yang melakukan pembantaian terhadap keluarga Jungwon. Bibir iblis itu terbuka seakan mengatakan sesuatu namun telinga Sunghoon berdengung keras ia tak kuat lagi menjaga kesadarannya, dengan sisa tenaga ia memperhatikan baik-baik bibir iblis tersebut untuk mengira-ngira apa yang dikatakannya. Dan seketika semua menjadi gelap, Sunghoon pasrah akan keadaannya saat ini.

"Hhh, Jungwon... Jungwon..." Desisnya dengan panik namun pelan.

"Gua disini, Kak." Jawab Jungwon, tangannya terulur menyentuh dahi Sunghoon. Suhunya benar-benar tinggi. Ia memandang kasihan pada Sunghoon, melihatnya dengan keadaan seperti ini membuatnya ikut bersedih. Dengan wajah panik dan keringat dingin terus bercucuran, serta tubuhnya menggigil. Entah mimpi buruk seperti apa yang ia alami.

Selang beberapa menit, Jungwon masih berada di sebelah Sunghoon. Ia menggenggam erat tangan kanannya dan mengelusnya dengan perlahan, hingga kemudian Sunghoon terbangun dengan wajah terkejut.

"Cu-cuma mimpi?" Tanya Sunghoon entah pada siapa.

"Stt, udah lo baring dulu ya. Jangan mikir apa-apa oke." Bisik Jungwon guna menenangkan Sunghoon.

"Jungwon." Gumam Sunghoon.

"Gua disini, oke?" —Jungwon.

Setelah beberapa jam, Sunghoon mulai tenang. Nafasnya stabil dan tidak menggigil seperti tadi. Kalau bertanya apa yang membuat Sunghoon seperti sekarang, hal ini terjadi saat Sunghoon sedang berada dalam perjalanan pulang setelah melewati seleksi akhir.

flashback on.

Karena langit masih cerah, ini kesempatan Sunghoon untuk pulang lebih cepat, agar tidak bertemu para iblis merepotkan itu di malam hari. Sunghoon dengan suasana hati yang sedang baik merubah langkahnya menjadi sebuah larian. Namun apa ada, tenaga Sunghoon sudah banyak terkuras, dia juga belum makan. Hal tersebut membuatnya tiba di kaki gunung saat hari mulai petang, akhirnya ia hanya pasrah. Sudah setengah perjalanan dan sedikit lagi dia sampai, namun lagi-lagi ia bertemu dengan iblis menyebalkan itu, mau tidak mau dirinya harus menebas leher iblis itu. Untung saja iblis di sekitar sini tidak terlalu kuat, jadi tidak membutuhkan tenaga berlebihan.

Baru saja merasa tenang karena sudah menebas leher satu iblis, tapi malah 4 iblis lainnya datang mengepung Sunghoon. Bukannya tidak bisa melawan, namun ayolah, Sunghoon sangat lelah, tenaganya tidak banyak, kalau dia melawan iblis maka ia tidak akan kuat untuk pulang. Akhirnya Sunghoon memutuskan untuk kabur terlebih dahulu. Ditengah acara melarikan dirinya, Sunghoon berhenti ia dengan gesit berhasil menebas leher 2 iblis sekaligus. Ia kembali berlari, dirasanya sudah semakin dekat, Sunghoon bersiap untuk menebas 2 iblis yang tersisa. Namun hasilnya hanya 1 iblis yang terkena tebasan Sunghoon, dan 1 iblis lagi berhasil menyerang Sunghoon dari arah belakang membuatnya tersungkur ke tanah. Sunghoon mulai merasa kepalanya tertimbun bebatuan, pandangannya buram dan kabur. Dia benar-benar sudah melebihi batasnya, dia hanya berharap ada yang menolongnya.

Iblis itu melihat Sunghoon dengan pandangan penuh nafsu dan amarah, ia sudah bersiap untuk mencabik-cabiknya lalu memakannya. Namun semua itu tetap hanya berada di mimpinya, karena kepalanya terkena tebasan. Sunghoon yang melihat hal tersebut terkejut, ia berusaha berdiri dan melihat ke sekitar namun nihil, ia tidak menemukan siapapun. Tak mau ambil pusing ia kembali melangkahkan kakinya menuju rumah. Kurang beberapa langkah lagi, ia melihat Paman Yeonjun sudah menunggunya di depan pintu sembari membawa katananya.

"Paman, aku pulang." Ucap Sunghoon dengan lemas.

"Aku bersyukur kamu masih hidup." Balasnya.

Sunghoon hanya mengangguk, ia sangat lelah. Yeonjun yang paham akhirnya tak menahan Sunghoon berlama-lama lagi, ia mempersilahkannya untuk segera masuk dan beristirahat. Baru saja pintu di tutup oleh Yeonjun, Sunghoon jatuh pingsan.

flashback off.

"

Mau minum dulu?" Tanya Jungwon yang dibalas anggukan lemas oleh Sunghoon.

Jungwon mengambilkan segelas air putih dan membantu Sunghoon untuk meminumnya.

"Makasih." Jungwon merinding mendengarnya, bagaimana tidak merinding mendengar suara Sunghoon yang lebih berat dari biasanya ditambah lagi dengan serak.

"Makan dulu ya, terus istirahat." Titah Jungwon.

"Iya."  Jawab Sunghoon.

Jungwon pergi ke arah dapur untuk mengambil bubur yang sudah di siapkan Paman Yeonjun. Dengan telaten Jungwon membantu Sunghoon menyamankan posisinya dan mulai menyuapinya. Di tengah melakukan kegiatan tersebut Jungwon merasa salah tingkah, pasalnya sejak tadi Sunghoon terus menatapnya tidak beralih sedikitpun. Dia yakin Sunghoon sudah melihat wajahnya yang semerah tomat itu.

Tak ambil pusing Jungwon segera pergi setelah bubur sudah habis. Setelah membereskannya, ia memberikan Sunghoon obat dan menyuruhnya berbaring. Baru saja Jungwon ingin pergi tubuhnya terlebih dahulu di tarik oleh Sunghoon. Jungwon yang saat itu dalam posisi tak sigap pun berakhir berada di pelukan Sunghoon. Apa dia tidak peka ya, jantung Jungwon sudah berpesta sejak tadi karenanya.

'Kalo sakit makin meresahkan ya.' Batin Jungwon.

"Maaf ngerepotin, tapi temenin gua ya?" Seakan mendengar pikirannya Sunghoon berkata.

"Iya tapi gausah peluk gua gini bisa gak?" Ucap Jungwon sembari berusaha melepaskan dirinya.

"Nanti lo kabur." Jawabnya.

"Kaga aih." Bantah Jungwon.

Namun apa boleh buat, Sunghoon malah terlelap beberapa saat kemudian, akhirnya Jungwon yang terbawa suasana mulai ikut mengantuk dan pergi menyusul Sunghoon ke alam mimpi.







































Namun apa boleh buat, Sunghoon malah terlelap beberapa saat kemudian, akhirnya Jungwon yang terbawa suasana mulai ikut mengantuk dan pergi menyusul Sunghoon ke alam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TO BE CONTINUED.

hai? enhypen udah 2 kali comeback dan gua baru update, marahin aja gapapa. 😭

masih ada yang nungguin gak ya?? ini chapter full uwu sebagai permintaan maaf gua karena lama kaga update. oke, see you next chapter. 💙💙💙

jangan lupa streaming. shadow master ternyata engene ya. 😭😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angelic Demon ; SungWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang