! two ; that person

314 40 4
                                    

Masih dimalam hari, Jungwon dan Sunghoon menemukan rumah yang ‘katanya’ adalah seorang mantan pemburu iblis yang hebat. Sunghoon sempat berpikir apa benar dia pemburu iblis hebat yang baru pensiun sebulan yang lalu? karena orang ini terlihat sudah tua, masa iya pensiunnya sebulan yang lalu.

“Emm... anu, saya Park Sunghoon, saya datang kesini diutus oleng pemburu iblis pilar du—”

“Ya, saya mengerti masuklah terlebih dahulu.” Belum saja Sunghoon menyelesaikan kata katanya sang kakek tua itu telah memotong pembicaraannya.

“B-baik.”

Sunghoon memasuki rumah kecil yang ditinggali oleng kakek itu sendirian, kakek tersebut menyuruhnya untuk duduk dan menunggu sebentar.

“Park Sunghoon ya, kau yang disana Yang Jungwon dan seorang iblis benar?,” tanya kakek tersebut to the point.

“Benar.”

“Apa kau benar benar bisa memastikan adikmu tidak memakan manusia?,”

“Bisa, saya yakin.” Jawab Sunghoon dengan penuh keyakinan.

Kakek tersebut menelisik mata Sunghoon dan ferak geriknya, namun keraguan yang ia kira itu 'tak terlihat sedikitpun pada Sunghoon.

“Baiklah, besok saat fajar tiba kita akan langsung berlatih dan tentang Yang Jungwon biar aku yang menjaganya. Dia akan aman aku berjanji.”

“Baiklah.”

“Sekarang tidurlah.” Perintah sang kakek pada kedua insan itu.

Sang kakek yang menyadari Sunghoon belum beranjak dari tempatnya kembali angkat bicara.

“Ada apa? apa yang ingin kau tanyakan?,”

“Ehh? um anu, saya harus memanggil anda kakek?,”

“Meski saya memakai topeng, saya ini masih muda, saya sengaja mewarnai rambut saya. Panggil saya guru.”

“Siap guru!,”

Sunghoon segera menyusul Jungwon. Dia merapikan kasur yang ada disana agar dirinya dan Jungwon bisa nyaman saat tidur. Namun dia baru menyadari bahwa hanya ada satu kasur disana, apa dia akan tidur seranjang dengan Jungwon? hhh lebih baik dari pada tidur dilantai yang keras itu bukan.

“Won ayo tidur.”

“Hm? iya.”

Jungwon berjalan menuju arah Sunghoon dan membaringkan tubuhnya itu. Jungwon yang merasa ada seseorang di sebelahnya mengernyitkan dahinya, ia menoleh dan mendapati Sunghoon yang ikut berbaring di sebelahnya.

“Kok tidur disini?,” tanya Jungwon.

“Kasurnya cuma 1 Won, kalau sempit gua dilantai aja gapapa. Sempit kah?,”

“Hah enggak kok.”

‘Cuma jantung gua aja gak aman.’ Batin Jungwon.

“Yaudah tidur gih? gabisa tidur?,”

“Gabisa, biasanya kalo gua tidur gua peluk adik gua.” Jawab Jungwon.

“Yaudah peluk gua sini.” Jawab Sunghoon dengan entengnya.

“Hah? beneran gapapa?,”

“Iya sini.”

Sunghoon menarik pinggang Jungwon, ia baru menyadari bahwa pinggang Jungwon seramping ini, benar benar pas untuk dipeluk. Tangan kirinya diletakkan pada pinggang Jungwon sedangkan tangan kanannya mengusap kepala Jungwon agar ia bisa tertidur. Memastikan Jungwon sudah tertidur, Sunghoon segera menyusul Jungwon ke alam mimpi.






























Angelic Demon ; SungWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang