! six ; real selection

229 29 4
                                    

Seminggu setelah perayaan kecil hari lahir Park Sunghoon, kini tiba saatnya ujian untuk menjadi pemburu iblis resmi dilaksanakan. Pagi sebelum matahari terbit Sunghoon telah menyiapkan dirinya. Ia mandi seperti biasanya, setelahnya pun ia memulai olahraga ringan selama satu jam, dan kemudian bersiap. Dengan pakaian tradisional jepang yang dikenakannya, bagi Jungwon ia terlihat seribu kali lebih tampan. Mohon makhlum orang bucin. Tapi memang benar, Sunghoon memang tampan.

Sunghoon menyiapkan pedangnya dengan hati hati, meletakkannya di samping pinggangnya dengan rapi. Sudah siap. Sunghoon berpamitan pada Paman Yeonjun dan Jungwon, sebelum itu Yeonjun memberikan topeng rubah khas perguruannya yang katanya akan 'sedikit' melindungi Sunghoon dari bahaya.

"Sunghoon, pakailah ini. Ini akan melindungimu dari bahaya meski tidak sepenuhnya. Semoga kau berhasil ya." Ucap Yeonjun sambil menepuk bahu Sunghoon.

Sunghoon mengangguk sebagai jawaban. Ia beralih pada Jungwon yang menatapnya dengan sorot seakan berkata "berjanjilah untuk kembali dengan selamat." Sunghoon tersenyum kecil. Ia segera meraih tubuh Jungwon dan memeluknya dengan sangat erat seakan tak ada hari esok. Pun dia belum tentu bisa menaklukan iblis yang ada disana, mungkin juga dia akan di makan oleh iblis itu.

"Jaga diri baik baik ya Won."

"Lo, harus balik ya kak?," bukannya menjawab Sunghoon, ia malah bertanya.

"Haha, gua gak janji tapi gua bakal usaha." Jawab Sunghoon dengan senyum yang setia terukir hanya untuk Jungwon.

Garis bawahi, hanya untuk Jungwon.

"Pergilah dan kembalilah dengan kabar baik Park, aku akan menjaga Jungwonmu." Kata Yeonjun.

"Baik, terimakasih Paman, tolong doakan saya, saya pamit."

Sunghoon melangkahkan kakinya menuju pintu luar. Hal pertama yang ia lihat adalah pemandangan dimana matahari mulai terbit di antara gunung gunung yang menjulang. Hamparan biru langit mulai terlihat. Disana Sunghoon memulai harinya dengan berkat yang selalu di berikan oleh Tuhan.























Sunghoon tertegun melihat pemandangan di depannya. Sebuah hutan yang dipenuhi dengan bunga wisteria—bunga yang ditakuti iblis. Benar benar indah. Sedikit tentang bunga wisteria. Bunga wisteria adalah bunga yang cantik, dengan warna ungu dan bentuk seperti bunga pada umumnya, namun bunga ini tumbuh sebagai pohon. Yang membuat iblis takut pada bunga ini adalah baunya, apabila ada iblis yang mencium bau bunga ini ia akan mati secara perlahan. Meski perlahan, tapi pasti akan mati.

Sunghoon menyudahi acara mengaguminya tersebut. Ia melangkah maju ke depan hingga menemukan beberapa orang disana, Sunghoon kira ia akan melakukan ujian sendiri, ternyata ujian ini dilakukan secara bersamaan. Baiklah, apa ia bisa membentuk kelompok? Sunghoon melihat satu persatu wajah orang orang tersebut, nampak tidak ramah. Lebih baik ia berjuang sendiri.

Ditengah lamunannya itu, ada suara yang menginterupsi telinga mereka. Dua orang gadis yang menggunakan kimono, dengan rambut sebahu dan mata bulat, wajah mereka terlihat kembar hanya warna rambut yang membedakan. Namun itu tak penting sekarang, yang penting adalah ada yang ingin mereka katakan.

"Selamat datang para peserta ujian akhir." Ucap keduanya.

"Saya adalah Rei." Ucap salah satu dari mereka yang berwarna rambut abu abu.

"Dan saya adalah Rai." Ucap si rambut coklat.

"Saya akan menjelaskan beberapa peraturan untuk memulai ujian." —Rei.

"Pertama, setiap pemain dilarang menyakiti satu sama lain." —Rai.

"Kedua, dilarang membuat keributan." —Rei.

Angelic Demon ; SungWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang