10🔹 Bayi Besar

7 0 0
                                    

Note : Jika ada percakapan dalam bentuk baku mereka sedang berbicara menggunakan bahasa asing.

Oke happy reading~

🔹🔹🔹


"Lo beneran gak mau pulang? Nanti Zea ngacau apartement lo baru tau rasa" ucapan dari seorang pria membuat Lea mengalihkan fokusnya dari buku yang sedang ia baca. Dengan enggan ia menutup buku tersebut setelah memberi tanda.

"Biarin aja, lagian gue udah lama gak kesini. Gimana sama club gue, aman?" pria tersebut bersedekap dada dengan tubuh yang bersandar ke dinding.

"Aman, akhir-akhir ini pemasukan berkembang pesat. Jadi, gak perlu khawatir lagi" Lea mengangguk mengerti.

"Thaks ya Nik, udah mau bantuin ngelola club gue" pria bernama Niko itu hanya terkekeh pelan,

"Lo kayak sama siapa aja sih, santai aja kali. Oh, iya mending lo pulang deh gue gak nampung orang hilang soalnya"

"Sialan lo!" umpat Lea kesal, sedangkan Niko hanya tertawa menanggapinya.









🔹🔹🔹








Pagi ini Zea berjalan di lorong kampus dengan setelan santainya, yaitu kemeja kotak-kotak dan celana jins hitam. Rambutnya sengaja ia ikat pony tail agar tidak mengganggu.

Sesekali ia tersenyum kearah mahasiswa maupun mahasiswi yang menyapanya. Pagi ini ia hanya menghadiri 4 mata kuliah.

Saat akan berbelok kearah kelas ia tidak sengaja menabrak orang yang berlawanan arah dengannya.

Brukk

"Aduhh... Sttt" Zea memegangi pantatnya yang mencium lantai, dengan kesal ia menatap kearah lelaki tersebut.

"Kalo jalan itu pake mata! Gak liat ada orang segini gedenya, hah?!" lelaki itu menatap Zea malas.

"Jalan pake kaki bukan mata. Lagian yang nabrak bukan gue, jadi mata lo taruh dimana?" Zea mendengus kesal.

"Ya seenggak nya liat-liat kek, kalo jalan. Lo kira ini jalan nenek moyang lo?!" saat akan membalas ucapan Zea sebuah teriakan mengalihkan atensi mereka berdua,

"WOY! NATH" lelaki yang ternyata adalah Nathan menoleh saat namanya di panggil.

"Apaan?" tanya Nathan ke Andrean saat lelaki tersebut telah berdiri di sisi kanannya.

"Nih, hp lo ketinggalan di meja kantin tadi. Eh, ada neng Kia. Mau ke kelas ya? Bareng aja yuk! Kebetulan gue ada kelasnya Mr. Raffi. Eh, lu ke kelasnya Mr. Raffi, kan?" tanya Andrean memastikan. Zea hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah yok lah! Nath gue duluan ya!" setelahnya Andrean berjalan bersama Zea dengan sesekali berbicara guna memecah keheningan.

Nathan hanya menatap kearah mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.





🔹🔹🔹









Bunyi dentuman musik membuat lautan manusia di bawah sana semakin menggila. Seorang pria menatap kearah lantai dansa di bawah sana dengan tatapan malas. Bahkan ia tak menghiraukan para wanita penghibur yang menggoda dirinya sedari tadi.

Tangannya tak berhenti menuangkan vodka kedalam gelas yang langsung ia  tegak. Sampai sebuah tepukan di bahu mengalihkan atensi pria tersebut.

"Yo!! Aku mencari mu kemana-mana ternyata kau disini. Tumben John tidak ikut?" tanya teman pria tersebut, sembari matanya menatap kearah para wanita penghibur yang menatap lapar kearah temannya itu.

Oh, Shit!! This Girl a MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang