11🔹Hi, My Sister

9 0 0
                                    

Note : jika mereka berbicara menggunakan kata baku artinya mereka berbicara menggunakan bahasa asing

Happy reading~

🔹🔹🔹

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia

Tiga orang pria berjalan dengan santai diantara lautan manusia yang berlalu lalang. Beberapa pria berbadan kekar mengawal mereka meninggalkan bandara tersebut.

Setelah keluar dari bandara beberapa mobil berjejer menunggu ketiga pria tadi. Salah satu pria yang bersurai pirang melepas kaca mata hitam miliknya.

"Ah, panas sekali. Sepertinya bukan pilihan yang tepat kita datang saat musim kemarau seperti ini" ucap pria tersebut dengan aksen inggrisnya. Sedangkan, dua pria yang lain lebih memilih masuk kedalam mobil.

Pria bersurai coklat membuka jendela mobil di sampingnya dan menatap kearah sang sahabat, "Apa kau akan tetap di sana John? Jika iya, aku dan Daniel pergi duluan"

Pria pirang yang bernama John tersebut bergegas masuk kedalam mobil dan menutup pintunya dengan kencang.

"Kau memang bedebah Jack" Jackson yang di salahkan menatap John tajam.

"Aku hanya memberitahu dirimu, kenapa kau malah mengatai ku sialan?!" Daniel yang duduk di kursi depan memilih menyimak perdebatan John dan Jackson. Sedangkan, sopir yang mengemudi merasa sedikit terganggu dengan suara kedua pria tersebut, namun tidak berani menyela.

"Sudahlah kalian berdua. Diam dan tenang. Aku sedang malas ikut berdebat" John dan Jackson yang mendapat teguran dari Daniel memilih diam. Hening melanda mobil sampai mereka sampai di tujuan.









🔹🔹🔹






Di sebuah rumah minimalis terdengar suara teriakan gadis kecil disusul gelak tawa sang kakak. Waktu telah menunjukan pukul 19.35 WIB, namun para tetanga tidak mempermasalahkan keributan tersebut.

Di dalam rumah terlihat ruang tamu yang telah menyerupai kapal pecah. Sedangkan, dua orang pelaku keributan belum ada yang ingin berhenti.

"Abanggg.... Udah dong Fafa capek lari-lari terus. Balikin sini bando Fafa!" Aldo menjulurkan lidahnya, mengejek.

"Ambil dong, masa gitu doang udah capek. Dasar lemah wlee" Fafa yang kesal melempar bantal yang tergeletak di samping kakinya kearah sang kakak. Dengan sigap Aldo menghindari bantal tersebut.

"Gak kena wlee" Aldo kembali berlari saat melihat Fafa mengambil sapu dan hendak memukulnya. Saat bersamaan seorang wanita paruh baya datang dari arah dapur dengan tangan bersedekap dada.

"Astaga, ini ruang tamu kenapa bisa jadi kayak kapal pecah, hah?! Pokoknya bunda gak mau tau, sekarang abang sama adek beresin ini semua sampe bersih baru boleh makan. Titik!" setelahnya wanita paruh baya tersebut meninggalkan kedua anaknya. Sampai sebuah suara mengalihkan atensi kakak beradik itu,

"Beresin cepet sebelum kalian di suruh makan sama ayam loh. Enakan juga makan pake ayam dari pada sama ayam. Tapi, ayah mah gapapa kalo kalian mau. Ikhlas malah" dan setelahnya terdengar teriakan kedua bersaudara itu,

"AYAH!!"







🔹🔹🔹





Lea keluar dari kelasnya dengan menghela nafas kasar. Jam menunjukan pukul 3 sore, sedangkan dirinya masih ada satu mata kuliah lagi setengah 4 nanti.

Oh, Shit!! This Girl a MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang