05🔹Kating

23 1 0
                                    

20.00 Pm

Zea berdecak kesal pasalnya ia belum sempat naik kedalam mobil, tetapi Lea sudah menancapkan gas terlebih dahulu.

Zea dengan kesal mengambil ponsel miliknya bersiap menelpon Lea. Saat panggilan baru saja terhubung, Zea menyadari ada yang memperhatikannya. Dengan cepat ia memutus sambungan telepon.

Saat berbalik ia mendapati tiga pria berbadan kekar berdiri tak jauh darinya.

"Mau lo semua apa sih?! Ganggu aja." salah satu pria yang memiliki bekas luka di wajah tidak menghiraukan pertanyaan Zea dan langsung menyerangnya.

"Cupu lo semua, beraninya lawan cewe! Mana kroyokan lagi, dikira pada demo apa?!" Zea menghindari setiap serangan yang di layangkan dan sesekali mendumel tidak jelas.

Bugh

Sebuah pukulan tepat mengenai pipi kanan Zea, "Ssst.... Sakit bego! Duh, memar deh nih pipi. Lo gak tau apa skincare sekarang mahal?!"

Zea dengan gesit berlari kearah preman-preman tersebut dan memukul salah satu diantara mereka.

Bugh bugh bugh

Kedua preman yang melihat temannya hampir sekarat dengan cepat menyeret Zea dan memukulinya.

Brum brum brum

Dari arah belakang muncul seorang pria mengendarai motornya dan berhenti tidak jauh dari Zea. Tanpa melepas helm ia memukuli preman-preman yang tersisa sampai mereka pingsan.

"Lo gapapa?" tanya pria tersebut, Zea menatap pria itu dengan kesal.

"Lo gak liat wajah gue bonyok gini, hah?! Dan lu masih tanya gue gapapa?!" pria tersebut menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menggandeng Zea kearah supermarket terdekat.

"Lo tunggu sini!" tanpa menunggu lama ia masuk kedalam supermarket tersebut, beberapa saat kemudian pria tadi kembali dengan sekantung kresek dan duduk dihadapan Zea.

"Lo mau ngapain?" pria tersebut tak menjawab dan mulai mengobati luka Zea dengan hati-hati.

Setelah selesai ia beranjak pergi tanpa pamit, Zea yang melihatnya hanya menggelengkan kepala.

"Cowo aneh"

Drtt drtt

Handphone disaku jaketnya bergetar dan saat dilihat ternyata telepon dari Alex.

"Halo Lex, kenapa?"

"....."

Wajah Zea seketika berubah menjadi serius.

"Oke gue kesana sekarang" sambungan terputus dan Zea bergegas mencari taxi lewat dijalan.

"Ck, ada-ada aja."


🔹🔹🔹

Taksi yang di naiki oleh Zea sampai di markas anggota Drak Horse. Setelah menyerahkan beberapa lembar uang Zea berlari kedalam.

Semua mata anggota Drak Horse menatap Zea bingung. Tanpa basa-basi Zea membuka pintu di lantai dua dengan kasar.

Brak!!

Semua orang di dalam ruangan terlojak kaget dan menatap tajam kearah Zea. Sedangakan Zea tersenyum kikuk.

"ZEA!! LO MAU BIKIN JANTUNG GUE COPOT, HAH?!" pekikkan dari pemuda bernama lengkap Akbar Zergio Alaska atau biasa di sapa Akbar itu membuat Alex menatapnya datar.

Oh, Shit!! This Girl a MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang