💙 Happy Reading 💙
🌺🌺🌺
Pagi hari, Wang Yibo terlonjak bangun. Tangannya meraba-raba ke samping, namun tidak ada tubuh yang rasanya ia peluk semalam. Berusaha bangun, ia terduduk dengan lesu. Mata hitam yang masih redup itu memandang ke sekeliling kamar kemudian senyumnya tersungging miris, merasakan denyutan di hatinya masih begitu sakit. Kekecewaan karena kebahagiaan yang semalam ia rasakan ternyata benar-benar hanya ilusi efek dari demam tinggi.
“Ternyata semuanya hanya mimpi. Dia tidak mungkin kembali, dia sudah tidak mencintaiku..” gumamnya mengasihani diri sendiri.
Perlahan menurunkan kedua kaki, sesaat terdiam merasakan kepalanya masih sedikit berat. Dengan langkah gontai dia mendekati pintu kamar mandi. Selama membersihkan diri, ia mengingat dirinya yang begitu putus asa duduk di depan rumah Xiao Zhan. Penuh pengharapan dan tidak mempedulikan dirinya yang sudah sangat tak berdaya. Dengan terbangun di kamarnya seorang diri, ia makin yakin jika sosok manis itu sudah benar-benar tidak menginginkannya.
Lima belas menit ia menyiram tubuh dibawah shower, sesaat menatap dirinya di cermin kamar mandi. Rasanya ia sudah tidak mengenali dirinya sendiri. Wajah itu bukan miliknya. Begitu dipenuhi keputusasaan, sinar mata yang meredup dengan lingkaran hitam yang mengganggu. Dia tidak tahu apakah dirinya bisa kembali seperti sebelumnya. Setelah menghela nafas berat, ia kemudian keluar dan berganti pakaian.
Saat ia hendak kembali duduk di tempat tidur, pintu kamarnya terbuka dan satu sosok ramping itu terlihat masuk. Menampilkan senyuman menawannya yang membuat jantungnya seakan lepas dari tempatnya.
“Kau sudah bangun?” suara merdu itu menyentuh gendang telinga.
Kedua tangan Xiao Zhan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih juga beberapa bungkus obat.
Wang Yibo mematung tak percaya. Ekspresinya sungguh membuat orang menduga bahwa ia baru saja melihat sesosok hantu.
“Zhan? Kaukah itu? Jadi aku tidak bermimpi?” nadanya masih tak percaya, sedikit bergetar dan nyaris berbisik.
Setelah meletakkan nampan ke atas meja nakas, Xiao Zhan mendekat dan memeluk pemuda yang masih tertegun.
“Aku kembali untukmu, Yibo. Maafkan aku. Aku sudah meragukanmu,” bisiknya lirih.
Mengerjapkan mata karena kejutan luar biasa yang ia terima, Wang Yibo balas merengkuh tubuh itu. Perasaan itu secara alami membuat matanya sedikit menghangat oleh gelombang kebahagiaan. Kedua lengan yang memeluk erat tubuh sang kekasih itu gemetar pelan. Semuanya nyata. Adegan yang berkelebat semalam itu nyata. Tubuh yang kini ia rengkuh benar-benar kekasihnya. Tubuh hangat yang selalu menghidupkan malam-malamnya. Xiao Zhan kembali ke dalam pelukannya. Sosok manis yang hampir membuatnya depresi dan kehilangan semangat hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ЄƬЄƦƝƛԼ ƧƲMMЄƦ [ÈñÐ]
RomancePerpindahan Xiao Zhan ke tempat baru mempertemukannya dengan seseorang yang menjadikan keduanya teman dekat. Tetapi perlahan perasaan pun muncul. Pemuda bernama Wang Yibo memberikan perhatian yang besar membuatnya yakin kalau dirinya mulai jatuh ci...