BAGIAN 24

3.2K 170 114
                                    

Happy reading








"Paman punya sebuah rumah di China, lebih tepatnya milik nenek dan kakek paman. Rumah itu sudah kosong semenjak kakek dan nenek paman meninggal. Tapi rumahnya masih terawat dan kondisinya masih sangat baik. Beberapa kali setiap dua bulan paman meminta orang disekitar sana untuk membersihkan rumah."

"Ahh tidak usah paman. Aku bisa-"

"Jangan menolak nak. Lagipula lebih baik kau tinggal disana daripada rumah itu kosong."

"Tapi paman-"

"Ck. Aku tidak menerima penolakan nak. Kau tinggal disana ya.. Lagipula paman yakin kau adalah orang yang cukup terkenal jadi, jika kau menginap atau membeli rumah, bisa saja orang akan mengenalimu dengan mudah."

Taehyung menghela nafas. "Baiklah, aku terima. Tapi jangan meminta orang untuk membersihkan rumah lagi paman. Biar aku yang mengurusnya. Juga air, listrik dan lain-lainnya aku yang akan bayar paman. Termasuk juga aku akan membeli rumah itu bolehkan paman? Yaa walaupun bayarnya dicicil dulu."

"Sebenarnya, paman keberatan atas usulmu, tapi baiklah paman setuju. Dari pada kau menolak. Soal air, dibelakang rumah ada sebuah sumur tradisional, keperluan rumah selama ini menggunakan air itu nak. Tapi beberapa bulan lalu paman sudah merenovasi rumah dengan menambahkan saluran air ke dalam rumah supaya tidak repot menimba air lagi. Dan untuk listrik, kau tidak diminta membayar  karena sumber listrik dibuat oleh orang desa dengan menggunakan kincir seperti milik belanda. Tapi pertahunnya, setiap kepala keluarga akan membayar iuran untuk perbaikan kincir."

"Aku merasa tidak enak tinggal disana paman."

"Ck sudah paman bilang, paman tidak menerima penolakan. Lagipula jika bukan kau yang tinggal disana siapa lagi?"

"Loh paman kan pernah bilang punya anak yang mirip denganku?"

Seunghoon tersenyum sendu. "Anak paman sudah meninggal nak. Untuk itulah paman mohon tinggallah disana. Jika bukan kau siapa lagi yang akan tinggal disana? Paman tidak punya keluarga lain di dunia ini. Kecuali istri paman."

"Ahh maafkan aku-"

"Tidak apa nak. Jadi kau mau kan tinggal disana?"

Taehyung mengangguk. "Baiklah aku mau." 

"Nah begitu dong dari tadi. Sekarang.... ini dia alamat rumahnya. Sebenarnya nak. Rumahnya terletak di desa yang bisa dikatakan cukup terpencil. Tetapi orang-orang kaya di China sering pergi kesana untuk membeli katana, pisau dan semacamnya. Apa kau bisa membuat pedang nak?"

Mengingat Taehyung sering berkutat dengan senjata, ia sedikitnya mengerti bagaimana cara membuat pedang. "Yaa... aku tau cara membuatnya,, tapi tidak bisa dikatakan mahir juga.."

Seunghoon tersenyum bahagia. "Ahh setidaknya kau tau bagaimana cara membuat pedang. Kakek paman dulu seorang yang sangat mahir membuat pedang. Dulu Kaisar China sering memesan katana di tempat kakek. Jadi alat-alat untuk pembuatannya masih ada di sana sampai sekarang. Kau bisa memanfaatkannya untuk penghasilanmu selama disana."

"Dan para pandai besi menjual pedangnya di pasar desa. Banyak orang dari luar desa yang datang kesana untuk membeli pedang. Kau bisa menyewa sebuah kios disana." Lanjut Seunghoon.

Taehyung mangut-mangut. "Baiklah, aku akan membeli beberapa alat lagi disana paman. Aku pasti sangat merepotkanmu paman."

Seunghoon menggeleng dengan bibir yang menyunggingkan senyum teduh. "Tidak nak. Aku senang bisa membantumu. Maaf ne, paman tidak bisa mengantarmu pergi, istri paman sedang sakit. Paman takut meninggalkannya sendirian."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIA OF VICTOR EAGLE  ( TAEKOOK)》ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang