Lani: Shameful Confession

159 112 18
                                    

🚫 Ini kisah Lani yang banyak mengandung unsur dewasa, silahkan skip jika tidak kuat. Yang terobos dosa ditanggung masing-masing!

"Gue tau lo gak sepolos itu, jadi kapan pertama kali lo nonton video bok*p?"

Jelas itu bukan pertanyaan dari Adam, pertanyaan itu tercetus dari Candra. Laki-laki itu menyerobot bagian Adam tanpa aba-aba, namun tak ayal pertanyaan tersebut membuat yang lain penasaran akan jawaban dari Lani.

-----

Liani Veyana, dikenal dengan sapaan Lani adalah perempuan biasa saja yang tidak menonjol di kelas namun memiliki rahasia yang sangat dia tutupi dari teman-temannya.

Lani turun dari mobil antar jemput-nya. "Neng Lani pulangnya mau Bapak jemput atau bareng sama temannya?" tanya supir Lani.

"Sama temen, Pak." Lani memasuki gerbang sekolahannya yang cukup besar. Masih sangat sepi, dia datang terlalu pagi rupanya.

Lani hendak masuk ke ruang kelas, namun suara aneh menghentikan langkahnya. Dia mencoba menajamkan pendengarannya kemudian menangkap suara desahan yang membuatnya jijik.

Desahan laki-laki dan perempuan saling bersautan!

Lani berjalan pelan mengendap-endap, matanya mengintip di balik jendela mencari tahu siapa orang yang melakukan perbuatan kotor tersebut di area sekolah.

"Stttt... Ahh... Galih lebih cepat! Ahh..."

"Sial lo nikmat banget, Ka!"

Ah, pagi-pagi seperti ini telinganya sudah ternodai! Sebelumnya dia tidak pernah menyaksikan pemandangan seperti ini, matanya selalu ia lihatkan pada sesuatu yang positif.

Walaupun apa yang dia lihat itu sangat menjijikkan, namun matanya tidak berhenti menyaksikan kegiatan mereka berdua. Perasaan aneh hinggap di benaknya.

Kemudian timbul rasa penasaran, bagaimana rasanya melakukan itu? Apakah enak sampai mereka berdua mendesis kenikmatan?

Entah apa yang ada dipikirannya, dia malah membayangkan bahwa perempuan yang tengah berciuman itu adalah dirinya sendiri. Rasa itu muncul, rasa penasaran, lalu rasa gatal dibagian organ intimnya membuat ia tanpa sadar mengapitkan kedua pahanya hingga bergesekan.

Itu menimbulkan kenikmatan tersendiri bagi Lani. Mendengar ada langkah kaki yang semakin mendekat membuat Lani buru-buru pergi, tujuannya sekarang adalah toilet.

"Ah, kenapa sih tadi ada yang dateng! Gue belum kelar nonton padahal," sungut Lani.

-----

"Lagi ngapain, To?" Lani mendekati Tito yang sedang menyendiri di pojok ruang kelas dengan earphone yang menyumpali telinganya, itu membuat Lani penasaran. Kepalanya melongok melihat apa yang ditonton Tito dengan serius.

Lani syok kala mendapati video dua orang berbeda gender sedang melakukan sex!

"TO-Umpp!" mulut Lani dengan cepat dibungkam oleh Tito agar teman-teman yang lain tidak kaget dan berakhir curiga.

"Lo kok nonton gituan sih, To?" bisik Lani.

"Enak."

Lani tetap ikut menonton walaupun tanpa suara. Ekspresinya berubah-ubah, kadang melotot, meringis, sampai memejamkan mata.

Setelah durasi video selesai, Lani memperhatikan gerak-gerik Tito. Biasa saja hanya raut mukanya yang berubah tegang.

"Sttt... Tito?" bisik Lani.

Tito menoleh. "Apaan?"

"Nonton gituan dimana? Ada aplikasinya?" Tito menggeleng.

"Gue gak tau orang orang pake apa, gue pakenya link. Lo mau?"

"Boleh? Tapi lo jangan cepuin ya?"

"Gampang."

Semenjak itu ia sering menyendiri menyaksikan video-video 21+ itu. Tidak ada yang mengetahui perilaku buruk Lani selain Tito dulunya.

"SERIUS?!" teriak mereka semua.

"Tito bangsat tuh emang raja bok*ep!" seru Candra.

"Wah gila sih! Terus yang lagi anu-anu dikelas lo siapa, Lan?" tanya Sasi.

"Gue akhirnya tau siapa orang itu, tapi sorry gue gak bisa bilang ke kalian. Toh, itu bukan urusan gue," jawab Lani tak mau ikut campur.

"Habis ini bagi linknya ya, Lan?" minta Rio di angguki Lani.

"Habis itu share ke gue ya, Yo?" pinta Candra di acungi jempol oleh Rio.

Yang lain hanya geleng-geleng menyaksikan mereka berdua yang gila video dewasa.

-----

LIANI VEYANA [✓]

Gue gak pernah nyesel ngintip mereka ngesex, gue juga gak nyesel nonton video gituan. Tapi dampaknya gue gak bisa lagi berpikiran positif yang bener-bener positif, dan kecanduan. Kalian bakalan susah hilangin kebiasaan itu, yakin sama gue.

Thank you...
See you next chap!

Jum'at, 19 November 2021

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang