Catatan: Yahooo, kali ini penerjemah bawa cerita baru nih, karena cerita ini ada di situs yang gabisa dicopas untuk diterjemahkan di mesin penerjemahan, maka penerjemah menerjemahkannya secara manual. Jadi, kalau ada typo dan lelet update, mohon dimaklumi ya teman-teman.
Happy reading~
***
Pagi hari di desa pinggir gunung itu diselimuti kabut dan embun yang menetes dari dedaunan. Beberapa suara anak kecil terdengar di sana.
"Shuishui, apa adikmu sudah sehat?"
"Aku tak tahu. Papa masih belum menghubungiku." Kata gadis kecil itu yang tengah menyingkirkan dedaunan kering untuk mengambil jamur.
"Jadi kau masih akan pergi sekolah ke kota?" Seorang gadis kecil lain bertanya.
Lin Miao berkata, "Ku bilang ibuku tidak usah. Belajar ke kota butuh banyak uang, aku ingin tinggal di desa dan sekolah dengan kalian. Dengan begitu, aku tak harus berjalan jauh juga."
"Benar! Kita akan berada di kelas yang sama!"
Gadis-gadis kecil itu menjadi tambah senang ketika mereka mengobrol.
Setelah selesai mengambil jamur, Lin Miao dan kawan-kawannya pulang dari gunung, sebagian besar celana mereka basah. Mereka membawa bundel besar berisi kayu bakar di punggung. Kayu bakar itu diletakkan secara horizontal di atas keranjang punggung kecil di mereka, dibundel dan terikat di keranjang dengan tali dari tanaman merambat. Keranjang kecil itu terisi dengan berbagai jamur. Jamur yang berwarna hitam disebut jamur api, yang putih disebut jamur lime dan yang berwarna kuning disebut saffron milkcap, sangat cocok dimasak dengan lada dan sangat enak dimakan dengan nasi.
Lin Miao pergi tanpa sarapan jadi dia sangat lapar sekarang, kepalanya dipenuhi dengan masakan jamur pedas yang pernah dia makan. Dia akan mencampurnya dengan nasi, dan ketika memakannya, aroma dari saffrom milk cap akan bercampur dengan nasi dan rasa pedas.
Untuk dua jamur lainnya, keluarganya tidak suka memakannya. Mereka akan merebus jamur itu ketika dia pulang, dan akan menjualnya di pasar keesokan harinya. Orang-orang di kota tidak terlalu pemilih tentang hal-hal yang berasal dari gunung ini, mereka membayar sekitar 20 yuan untuk setengah kilo jamur. Jamur ini aslinya berat, apalagi setelah merebusnya, kau akan mendapat banyak uang dari menjualnya.
Tidak banyak hujan di tahun ini, karena cuaca cerah, ada banyak jamur yang tumbuh di gunung. Jika kau mencarinya di bawah daun kering, akan ada banyak sekali tumpukan jamur. Lin Miao mendapat sekeranjang jamur kemarin, dan hari ini dia membawa sekeranjang jamur lagi. Itu seperti jamurnya tumbuh hanya dalam semalam.
Lin Miao juga jadi bersemangat.
"Shuishui!" Ibu Lin Miao memanggil dari jauh.
"Iya aku datang!" Lin Miao berkata selamat tinggal pada temannya dan berlari ke ibunya dengan membawa kayu bakar di punggungnya.
"Pelan-pelan!" Ibunya berkata seraya mengambil keranjang kecil Lian Miao dan meletakkannya di samping.
Baru sekarang Lin Miao melihat kalau sepertinya ada orang asing di pekarangannya.
Ibunya merapikan rambutnya. "Nanti, ketika kau masuk, apapun yang mereka tanyakan jawab saja. Kau mengerti?"
Sejumput rambut basah lengket di dahinya. Setelah merapikannya, wajah kecilnya masih terlihat lucu. Lin Miao tidak keberatan, dia bingung dengan perkataan ibunya. Tanya apa? Siapa yang bertanya?
Kemudian dia diantarkan ke dalam rumah oleh ibunya.
"Ini putriku, Lin Miao. Tanggal lahirnya 29 Februari," kata Ibu Lin Miao sedikit gugup, "Umurnya delapan tahun, sehat, dan tak pernah sakit. Shuishui, ayo sapa Tuan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] I Give Half of My Life to You
RomanceDISCLAIMER: SAYA BUKAN PEMILIK CERITA, SAYA HANYA MENERJEMAHKAN CERITA DARI LINK TERKAIT. CERITA SEPENUHNYA MILIK PENULIS I Give Half of My Life to You (Kuberikan Setengah Umurku Padamu) Karena kata-kata peramal, Lin Miao, seorang gadis yang diberka...