7. Anne...

1.9K 265 3
                                    

Keesokan paginya Anne bangun lebih awal dibandingkan kru Shirohige lainnya. Yaa, mungkin mereka semua kelelahan karena pesta semalam sehingga tak ada yang bangun awal seperti dirinya.

Dengan santai gadis itu berjalan ke arah dapur dan melihat bahan-bahan apa saja yang ada di sana. Kru Shirohige mengatakan padanya untuk tak sungkan melakukan apapun di kapal ini, maka dari itu, Anne memutuskan untuk membuat sarapan untuk mereka semua sebagai ungkapan terima kasih karena telah menerima Ace menjadi bagian dari mereka.

"Bell!" Panggil Anne, membuat roh penjaga yang menjadi partnernya itu langsung muncul di depannya.

"Bisa kau menangkap beberapa monster laut dan mencari beberapa bahan di pulau terdekat? Aku akan memasak dan lakukanlah dengan cepat seperti biasa." Mendengar perintah yang Anne berikan mata peri kecil itu pun berbinar.

"Waah! Ann-chan akan memasak? Baiklah aku akan mencarinya dengan cepat!" Balas Bell yang langsung melesat.

Setelah itu Anne mulai bersiap dengan mencuci tangannya dan mengenakan apron yang tersedia. Setelahnya gadis itupun mulai memasak dari bahan-bahan yang ada dibantu dengan kekuatan anginnya yang membuat berbagai benda seolah bergerak dengan sendirinya.

Begitu seluruh masakannya selesai ia sajikan, iapun dengan sengaja membuka pintu dapur dan meminta Bell untuk meniupkan aroma masakan yang di masaknya hingga ke kamar para kru untuk membangunkan mereka. Dan benar saja, cara itu cukup ampuh untuk membangunkan beberapa orang yang akhirnya membangunkan yang lainnya dan perlahan orang-orangpun mendatangi dapur.

"Wah... rupanya Saudara perempuan Ace lah yang memasak... Sangat harum hingga membangunkanku." Ucap Vista, begitu masuk ke dapur dan duduk di salah satu kursi.

"Kau seharusnya tak perlu repot-repot begini, Ann-chan! Kami memiliki koki yang bertugas memasak." Kali ini Izolah yang berujar.

"Tak apa... Aku senang kok melakukannya, dan bukankah kalian sendiri yang memintaku untuk melakukan hal yang ku suka?" Tanyanya dengan sebuah senyuman yang tercetak jelas di wajah berfrecklessnya.

"Dan anggap saja ini sebagai ungkapan terima kasihku karena kalian sudah mau menerima adikku yang merepotkan ini!" Tambah Anne, sembari mengacak rambut Ace yang sudah terduduk di salah satu kursi. Ace yang mendapat perlakuan seperti itu lantas menepis tangan Anne dari kepalanya.

"Ck! Berhenti bertingkah seolah kau lebih tua dariku!" Kesalnya.

"Aku memang lebih tua darimu, asal kau tahu!"

"Kita ini lahir di hari dan tahun yang sama. Mana mungkin kau lebih tua dariku!"

"Sayangnya aku lahir beberapa menit lebih dulu darimu, bocah~" Anne mengacak rambut Ace kembali sebelum duduk di sampingnya. Interaksi keduanya menimbulkan gelak tawa diantara kru Shirohige yang lain. Setelahnya mereka semuapun memulai sarapan mereka.

"Eumm, Umai! Kau benar-benar pandai memasak, Ann-chan!" Puji Haruta, yang dingguki beberapa orang lainnya.

"Kau benar-benar gadis serba bisa, Ann-san! Pandai bertarung, bermedis, bahkan memasak! Apa yang tak kau bisa?" Tanya Jozu.

"Ada tiga hal yang tak bisa ku lakukan." Jawab Anne dengan raut serius yang mengundang perhatian seluruh kru Bajak laut Shirohige yang ingin mengetahuinya.

"Yang pertama, aku tak bisa berenang karena seorang pengguna buah iblis... yang kedua, aku juga tak bisa membaca poneglyph yang hanya bisa dilakukan Nico Robin. Dan yang ketiga..." Anne menjeda kalimatnya untuk menopang dagu dengan lengannya di atas meja dan menatap seseorang yang berada tak jauh dari hadapannya.

"Aku tak bisa membuat Marco-kun menjadi milikku seorang." Godanya, dengan senyum manis yang membuat Marco tersipu melihatnya. Hal tersebut tentu saja memicu kru lainnya untuk menggoda mereka berdua terlebih lagi Marco yang merupakan saudara mereka.

Sedangkan Ace yang berada di sebelahnya hanya tersedak mendengar jawaban tak terduga dari sang kembaran. Anne dengan segera memberinya segelas air yang langsung ditegaknya.

"Kau tidak bisa bersamanya!"Bantah Ace, begitu menegak air di gelasnya.

"Eh? Kenapa tidak? Apa kau juga menyukainya, Ace?"Pertanyaan yang Anne lontarkan semakin membuat pemuda berfreckless itu marah dan yang lainnya tertawa.

"Tentu saja tidak!" Bantahnya.

"Kau seharusnya tau bahwa dia itu sudah om-om! Perbedaan umur kalian bahkan 23 tahun, Anne! 23! Itu akan membuatnya terlihat seperti seorang pedophil!" Penjelasan yang Ace berikan membuat tawa yang lain semakin pecah. Berbeda dengan Marco yang tampak kesal dengan pendapat itu. Hey! Dirinya tidak setua itu bukan untuk disebut om om?

"Kenapa tidak? Usia itu hanya angka, Ace... Aku tak begitu peduli dengan usianya... Lagi pula dia terlihat lebih muda dari usianya dan sangat tampan bukan? Ah~ Jangan lupakan mode Poenixnya yang membuatnya berkali-kali lipat terlihat lebih keren!" Jawab Anne penuh puja. Membuat semua orang yang tadi tertawa sempat terdiam beberapa saat karena tak menyangka bahwa sepertinya saudara Ace ini benar-benar menyukai komandan devisi satu mereka. Tapi hal itu tak bertahan lama karena mereka kembali menggoda Marco yang membuatnya kesal dengan rona merah di pipinya.

.

Setelah selesai sarapan, semua orang mulai melakukan aktifitas mereka seperti biasa. Anne pun memutuskan untuk menghampiri Shirohige guma berbicara mengenai beberapa hal dengannya.

"Nee, Ossan!" Panggil Anne, kemudian membuat pusaran angin dan mendudukinya untuk terbang dan mensejajarkan diri dengan manusia terkuat yang ada di sampingnya.

"Ada apa, anak nakal? Apa kau ingin bergabung dengan kruku? Aku akan menerimamu dengan tangan terbuka. Atau ingin melamar Marco, seperti yang dikatakan anak-anakku yang lain?" Tanya Shirohige, menimbulkan rona merah muncul secara perlahan di kedua pipi Anne ketika mendengar pertanyaan terakhir pria itu.

"T-tidak! Bukan hal itu yang ingin ku bicarakan! Maaf lupa memberitahumu, tapi aku adalah salah satu komandan pasukan revolusioner, aku tak mungkin meninggalkan jabatanku begitu saja. Dan.. aku juga belum berpikir sampai sejauh itu untuk melamarnya." Jawab Anne, dengan suara yang mengecil di kalimat akhirnya, namun masih dapat di dengar oleh Shirohige.

"Lantas hal apa yang ingin kau bicarakan?"

"Ah itu... Walau baru saja kembali berkumpul bersama kalian, aku ingin meminta izin untuk meminjam Ace selama beberapa bulan... Aku tahu dia sudah cukup kuat dan menguasai dua jenis haki. Tapi aku ingin kembali melatihnya terlebih haoshoku hakinya yang tak pernah ia tunjukkan. Kau tau? Aku tak akan bisa tenang jika meninggalkannya begitu saja setelah kejadian 'itu'."Ujar gadis itu, takut-takut jika permintaannya yang satu itu tak bisa dikabulkan oleh kapten dari kembarannya.

"Baiklah, kau boleh membawanya. Latihlah dia dengan keras hingga kejadian kemarin tak mungkin untuk terjadi lagi." Anne menghela nafas lega mengetahui Shirohige memberinya izin.

"Omong-omong, kapan kalian akan berangkat?" Tambah Shirohige.

"Jika kau mengizinkannya, kami akan berangkat besok pagi... Karena selain latihan, aku dan Ace juga harus memastikan kondisi Luffy yang sepertinya tidak baik-baik saja karena serangan Akainu sialan itu!" Jawab Anne, dengan sedikit kekesalan kala menyebutkan nama salah satu Admiral itu. Bayangan Akainu yang melukai Luffy dan hampir membunuh Ace dengan tinju magma muncul begitu saja didalam pikirannya.

"Kau mengetahui dimana keberadaannya?" Tanya Shirohige, sedikit penasaran bagaimana anak itu akan menemui Luffy yang bahkan keberadaannyapun sedang dipertanyakan oleh dunia dan angkatan laut.

"Tentu saja aku tahu! Jangan ragukan jaringan informasi yang ku miliki, Ossan!  Aku tahu banyak tentang seluruh informasi yang tak orang lain ketahui!" Bangga Anne, dengan senyumnya.

"Bahkan aku juga tau tentang masa lalumu dan hubunganmu dengan tiga yonko lainnya, Ossan!" Bisik Anne, sebelum pamit undur diri dan pergi untuk menghampiri Ace dan memberitahunya soal latihan yang akan ia jalani bersamanya.

Sedangkan Shirohige hanya tersensak mendengar pernyataan Anne dan mulai berfikir tentang seberapa banyak yang gadis muda itu ketahui.

To Be Continue

Gol D. Anne : One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang