16. Sangkar Burung

842 147 5
                                    

Ketika Anne dan Marco kembali ke dalam Colloseum, pertarungan babak final sudah dimulai. Dan kali ini di tengah-tengah kerumunan penonton, dapat Anne lihat sosok yang sudah dikenalnya sejak lama.

"Koala!" Sapa Anne, begitu mendekati wanita bertopi baret yang dikenalnya itu. Sedangkan wanita yang dipanggil hanya menatapnya sejenak sebelum menyadari siapa dirinya.

"Anne! Kau benar-benar selalu membuatku kebingungan tiap menyamar." Ucap Koala.

"Kau sendiri? Dimana Sabo? Apa ia melakukan hal sembrono lagi?"

"Kau memang sangat tau dia, Anne. Lihatlah ke area!" Anne yang mendengar ucapan Koala lantas mengalihkan pandangannya ke arah area pertarungan.

"Si ceroboh itu dengan seenaknya menyusup ke tempat gladiator dan bertemu Luffy sebelum akhirnya menggantikannya."

"Baguslah... Setidaknya dia sudah menyelesaikan urusannya dengan Luffy. Lalu apa yang dia katakan padamu?"

"Dia menangis karna Luffy tak memukulnya dan masih menerimanya." Jawab Koala, membuat Anne terkekeh karena teringat pertemuan kedua Sabo dengan Ace dimana Ace sempat menghajar Kepala Staff Pasukan Revolusioner itu.

Pada akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk menonton pertarungan Sabo di tengah area pertandingan. Hingga di tengah-tengah jalannya pertandingan kerusuhanpun terjadi, dimana semua mainan yang ikut menyaksikan jalannya pertandingan berubah menjadi manusia, bahkan hewan.

"Ah!" Anne seketika teringat dengan seluruh bawahannya yang pernah ia perintahkan untuk mencari informasi mengenai penculikan dan penjualan senjata di Dressrosa. Ternyata benar bahwa dirinya pernah memerintah seseorang untuk mengintai Negeri ini, terlebih orang terakhir yang dikirimnya adalah tanan kanannya sendiri.

Di tengah-tengah kerusuhan Sabo memanfaatkan hal itu dengan menghancurkan area dan membuatnya otomatis menjadi pemenang. Begitu pria yang menyamar menjadi Lucy itu mendapatkan buah Aoi Aoi, dirinya langsung memakannya dan menunjukkan kemampuannya.

"Ah panas! Tidak tidak, aku adalah api sekarang!" Ujar Sabo, saat pertama kali membuat api di tangannya. Hal itu membuat Anne mulai meringis dan memikirkan pelatihan apa yang harus ia berikan pada Sabo untuk menguasai buah iblisnya. Sementara Koala yang berada disampingnya menerima panggilan dari Hack yang berada di kota bawah.

"Baiklah, Ace! Izinkan aku memiliki kekuatan yang sama denganmu! Hiken!" Seru Sabo diakhir dengan mengeluarkan tinju api ke pusat area yang sebelumnya menjadi pijakannya. Seketika area ring Colloseumpun menjadi retak dan perlahan terjatuh ke kota bawah.

Sabo yang masih berada di atas area pun ikut terjun ke kota bawah. Hal itu diikuti dengan Koala, Anne, dan Marco yang menyusulnya. Akhirnya merekapun mendarat di atap bangunan kota bawah Dressrosa.

"Hati-hati! Pengguna buah iblis akan melemah jika terkena air." Ucap Koala, saat Sabo mendarat di atas genangan.

"Lewat sini! Hack dan yang lainnya sudah menunggu!" Koala kembali berucap dan pergi kearah Hack berada, mengarahkan Anne, Marco, Juga Sabo yang sedang menggendong seorang gladiator wanita untuk mengikutinya.

Setelah sempat melewati seorang raksasa dan kerumunan lainnya yang bersorak tentang God Usopp, Mereka berlimapun tiba di tempat Hack berada bersama 4 orang lainnya yang Anne kenal.

"Hack! Rasanya lama tidak berjumpamu." Sapa Koala, pada manusia ikan itu.

Ya... Tentu saja, dia baru saja kau lupakan karena diubah menjadi mainan.. Batin Anne, membenarkan ucapan rekannya. Setelahnya perhatiannya tertuju pada 4 orang yang berada di belakang Hack.

"Marx, Finral, Kirsh, Secre! Syukurlah kalian baik-baik saja.." Ucap Anne, menuai raut kebingungan dari keempat orang itu sebelum mereka menyadari siapa dia.

Gol D. Anne : One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang