•03<Om-om gila

25.1K 2.5K 36
                                    

WARNING!
BANYAK KATA-KATA KASAR! BIJAKLAH DALAM MEMBACA DAN BERKOMENTAR.

-•0•-
H A P P Y
R E A D I N G
-•0•-

"Iya kamu harus ganti rugi, tapi tidak dengan uang...

malainkan...

Harus jadi pacar saya."

 ̄ ̄ ̄ ̄

"Idiiiihhhhh najisssss! Apa-apaan mana ada bisa gitu, lo pikir gue mau gitu? Ngga! Sorry yee walaupun selerah gue om-om tapi ya om-omnya harus kaya raya sama ganteng, lo ga selevel walapun ganteng dikit sih."

Pandangan Chila angkuh seolah-olah dia adalah seorang ratu, nada dan moodnya berubah-ubah tanpa ia sadari.

Laki-laki di depannya menatap Chila remeh. "Kamu ingin mencari laki-laki yang tampan dan kaya? Saya adalah orangnya." Dagu laki-laki itu terangkat, senyumnya tipis namun sulit untuk di lupakan.

Chila menelan ludahnya, "Apaan sih, lo ga ganteng oke? Lo bilang lo kayakan? Yaudah beliin gue rumah yang gede." Ucap Chila sombong.

'Nih om-om pasti ilfil ngeliat gaya gue, padahal baru kenal. Gapapa memang itu tujuannya!'

Dalam hati Chila tersenyum puas.

"Oke, asalkan kamu mau jadi pacar saya. Saya akan membelikan apapun yang kamu mau bahkan gunung sekalipun."

"Emang gunung ada yang jual?" Gumam Chila tanpa sadar.

"Ya kalau gada, saya buat sendiri aja." Ucap laki-laki di depannya dengan acuh tak acuh.

Dengan kesel Chila melempar bantal ke laki-laki di depannya.

"Pergi deh lo! Muak banget liat muka ganteng lo itu."

"Cihh kamu ga punya malu ya? Ini kamar saya. Terimakasih saya mamang ganteng."

Chila ingin sekali membogem wajah sok ke gantengan om-om di depannya itu. Memang sih dia ganteng tapi dikit ya, inget, dikit!

"Apa iya bang?"

"Kamu aneh, tadi om sekarang bang. Mood kamu juga berubah-ubah, kamu hamil ya?"

"DASAR MANUSIAAAAAAA BIADAB! DIEM LO! KELUAR DARI KAMAR GUE!"

"Maaf nih ini kamar saya."

"Persetanan!"

•••

Dengan napas yang memburu Chila membasu wajahnya dengan air dingin. Ia menatap pantulan dirinya di cermin.

"Cantik." Gumamnya sambil tertawa layaknya orang gila.

Chila termenung, ia merasa sedikit aneh dengan perilakunya. Ia seperti orang yang sakit mental.

"Kenapa?" Tanya kepada pantulan dirinya di cermin.

"Ohhhhh oke." Jawabnya entah kepada siapa.

Ia duduk di lantai kamar mandi, pandangannya kosong. Ia tidak bergerak dari posisinya hampir 30 menit.

Tak lama kemudian ia sadar. "Ternyata penyakit sialan ini juga tetap ikut bersama-ku ya." Kekehnya dengan air mata yang menetes dan mulut yang bergetar hebat serta tangannya yang terkepal kuat.

Ia menghelah napas, lalu bangkit dari duduknya.

Chila menatap pantulan dirinya di cermin, menghapus air matanya dengan perlahan lalu membasu wajahnya dengan air dingin kembali.

Ia keluar dari kamar mandi, ia mengambil baju yang ia beli tadi lalu memakainya. Rambutnya ia sisir dan ia kuncir satu.

"Selesai." Gumamnya puas.

"Sebentar," Ucapnya sambil berpikir.

"Kan tadi gue salah masuk kamar, tapi kok bisa ya gue masuk tuh kamar pakek kunci yang di kasih mbak-mbak itu, kan seharusnya gak bisa."

Chila bingung ada yang janggal menurutnya.

"Tapi bodoh ahh, malas mikir." Ucapnya acuh lalu keluar dari kamar tersebut sambil membawa sebuah tas.

Chila keluar dari hotel tersebut, "Apartmentnya di mana ya?"

"Bingung dehh, pusing kepala Barbie."

"Yang ngasih ini tas gada niatan ngasih peta juga gituu?" Chila terduduk lesu di salah satu bangku jalanan.

Ia memutar-mutar kunci apartment di tangannya. Kunci itu sedikit mewah menurutnya, karna ada logo yang berwarna emas di tengah-tengah kunci tersebut. Mainan kuncinya pun sedikit keren berbentuk burung elang berwarna emas, sangat mewah.

Tiba-tiba ada seorang gadis menghampiri Chila, "Kak Chila? Kok kakak ada di sini?" Tanya gadis itu.

Chila melamun, ia tidak kenal gadis tersebut.

"Haa....?"

"Kakak lupa alamat apartment kakak? Aduhhh kak, kamuu tu sering banget ya lupa sama alamat apartment sendiri. Ya udah kakak bareng aku aja kan apartment kita segedung." Ajak gadis itu sambil tersenyum.

Alis Chila hampir menyatuh, senyum gadis di depannya ini sedikit aneh.

"Haha.. ya udah ayoo, tadi tiba-tiba gue lupa. Maaf ya ngerepotin lo." Ucap Chila akhirnya walaupun ia merasa aneh.

Kebetulan macam apa ini?

"Ayoo kak..."Ucap gadis itu menghelah napas lega.

Tanpa Chila sadari tangan gadis itu mengarah ke belakang dan membuat angka nol.

•••

Chila menatap apartment-nya dengan tatapan aneh. Kenapa apartment ini seperti baru di bangun dan tidak pernah di huni oleh manusia? Ia menghelah napas mungkin perasaannya saja karna berada di tempat baru.

Ia merebahkan tubuh di atas kasur, "Gue kok kek orang tolol ya? Kayak dari awal ini semua tuh udah di atur seseorang? Masa sih kebetulan terus?" Gumamnya.

Lama-kelamaan mata Chila mulai memberat lalu ia tertidur dengan wajah kebingungan.
•••

PublishUlng. Sabtu, 21 Januari 2023
Palembang Indonesia
762 kata

Rabu,24 November 2021
Palembang-Indonesia
593 Kata

-Follow IG: @renatalytak-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Chaca Not Chila (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang