Prolog.

1.1K 82 2
                                    

                             To My Color
                               KunYang

                               Present

_________________🐻🐏_______________

Yangyang sedang merapihkan buku-buku kedalam tas dengan cepat dan kadang melirik jam di meja belajarnya yang sudah menunjukkan 9:05 AM sementara teman sekamarnya sudah duluan berangkat kuliah sekitar 15 menit yang lalu, dia ada kelas pagi  jam 9:10 dan dia tidak mendengar suara teman sekamarnya sekaligus sahabatnya sejak SMA yang bernama Renjun yang sudah membangunkannya beberapa kali karena Ia begadang menonton film semalam.

Yangyang sudah siap lalu keluar dengan cepat sampai bunyi bantingan pintu terdengar di lorong tidak lupa mengkunci pintu dan langsung berlari ke gedung B yang membutuhkan 2 menit.

"Hei nak hati-hati menaiki tangga." Seorang wanita yang kebetulan berada di dekat tangga melihat Yangyang yang menaiki tangga dengan cepat.

"Hao, xie xie lao shi saya sedang terburu-buru." Yangyang membungkuk sebentar kepada salah satu dosen dan lanjut berlari.

Yangyang sampai dengan nafas memburu dan keberuntungan memihak Yangyang sang dosen belum datang lalu Ia melirik ke arah jam yang menunjukkan bahwa ini sudah 3 menit lewat tetapi dosennya belum juga muncul.

Yangyang menuju bangkunya dan melepaskan tas yang berada di pundaknya.

"Bagaimana apa enak berlari sampai sini, makanya ingat waktu." Ucap seseorang yang tiba-tiba berada di samping Yangyang.

Yangyang menatap pria yang lebih pendek darinya ini dengan cengiran sambil mendongak karena Ia sedang duduk dikursinya.

"Maafkan aku Renjunie, aku janji tidak akan mengulanginya lagi." Yangyang memeluk Renjun dari samping dan menatapnya dengan senyuman gummy smilenya.

"Hm." Singkat Renjun.

Kalau kalian bertanya-tanya apa kondisi yang dimiliki Renjun, itu berhubungan dengan mata juga melainkan lumayan ada beberapa orang yang memilikinya sekitar 6% yaitu benang merah dalam jari kelingking di setiap orang termasuk Yangyang dan dirinya juga tapi Ia sudah malas dengan kondisi yang dia punya karena itu membuatnya sangat pusing dan menjauhi kerumunan sebisanya. Renjun sudah duluan menemukan belahan jiwanya yaitu Guanlin saat sedang makan di kursi taman kota pria itu duduk sebelahnya 1 tahun lalu dan sudah menjalin hubungan dengannya sejak Renjun mulai kuliah tetapi mereka harus LDR karena Guanlin yang sudah duluan lulus dan bekerja di Korea, benang merah yang diikat di kelingkingnya tidak banyak bergerak yang artinya belahan jiwanya jauh dari tempat Ia berada.

"Selamat pagi semua, maaf saya terlambat karena ada kendala sebentar mari kita mulai pelajarannya."

________________🐻🐏________________

Yangyang dan Renjun sekarang sedang di perpustakaan untuk mengerjai tugas yang diberikan dosen tadi. Mereka berdua berada di jurusan bahasa, Yangyang dan Renjun memilih bahasa Korea untuk dipelajari karena memang dasarnya mereka sangat ingin pindah dan bekerja disana, mereka juga berlatih dengan menggunakan bahasa Korea untuk bahasa sehari-hari mereka memang asli China walaupun orang tua Yangyang orang Korea tapi Ia lahir di Taiwan dan pindah ke China, orang tuanya pun masih mempelajari beberapa hal walau sudah berbicara bahasa Mandarin dengan baik. Beda lagi dengan Renjun sendiri yang sudah lahir di China dengan Ibunya berasal dari China dan Ayahnya berasal dari Jepang.

"Renjun aku lupa kata ini." Yangyang berkata sambil menggeser bukunya untuk memperlihatkan kepada Renjun.

"Ahh..bul-anhaehaneun artinya gelisah." Renjun menjelaskan kata itu dengan bahasa Mandarin.

"Kenapa aku selalu lupa kata-kata saat ada tugas apalagi aku selalu menanyakannya kepadamu, aku seperti junior yang menanyakan soal kepada seniornya." Yangyang merengek dan menekuk bibirnya kebawah.

Renjun tertawa dan berdiri dari kursinya. "Sudahlah ayo kita keluar menyegarkan otak sebentar."

Yangyang dengan semangat ikut berdiri dan berjalan dibelakang Renjun yang sudah jalan duluan.

Mereka menuruni tangga yang berada di perpustakaan bagian luar mempermudah beberapa orang untuk ke perpustakaan maupun keluar lewat tangga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menuruni tangga yang berada di perpustakaan bagian luar mempermudah beberapa orang untuk ke perpustakaan maupun keluar lewat tangga itu.

Renjun berjalan sambil merenggangkan kedua tangannya.

Yangyang hanya melihat-lihat sekitar sambil menghirup udara segar dari tanaman-tanaman yang sayang sekali tidak bisa dilihat warnanya.

Cekrek

Cekrek

Suara jepretan kamera mengalihkan atensi Yangyang dari depan keseluruh arahsampai dia menemukan sosok pemuda yang sedang menjepret tanaman.

Yangyang memerhatikan gerak-gerik pria itu yang sekarang sedang menulis di buku di dekat jendela.

"Yangyang apa yang kau lakukan disana, ayo ada kedai es krim disini!" Renjun memanggil Yangyang yang tertinggal dibelakangnya.

"Nde!" Yangyang mengalihkan pandangannya lalu berlari cepat kearah Renjun.

Pria yang tadi diperhatikan Yangyang tadi menoleh karena mendengar teriakan Yangyang yang keras dan memerhatikan balik Yangyang yang berlari menghilang dibalik tembok, pemuda itu mengerutkan keningnya tetapi kembali ke kegiatan jepretan tadi yang sempat tertunda.

Renjun yang tadi dari kejauhan berbalik untuk memanggil Yangyang sempat melihat benang di jari kelingking Yangyang bergerak tetapi mungkin Ia pikir salah lihat karena dia rabun jauh.

________________🐻🐏________________

Yangyang keluar dari asrama sekolahnya setelah dapat izin dari Renjun karena orang tua Yangyang meminta Renjun untuk menjaga putra mereka satu satunya itu. Ia berjalan menuju taman luas sekolah untuk menggambar desain pakaian, memang Yangyang memilih jurusan bahasa dan desain sekaligus.

Yangyang duduk disalah satu bangku dan melihat kearah langit. Pelangi. Yangyang melihat bentuk pelangi disitu dan itu menjadi favorit Yangyang tersendiri karena mendengar perkataan Renjun bahwa pelangi mempunyai berbagai macam warna dan itu membuat Yangyang suka dengan kata pelangi.

Yangyang mulai menggambar desain gaun untuk wanita.

Selama beberapa menit Yangyang telah selesai menggambar dan ini memang simple tetapi belum ada yang mendesain ini sekalipun.

Disisi lain seorang pria sedang memotret pelangi di langit setelah itu Ia mengecek lagi foto hasil jepretannya lalu menatap satu foto yang terlihat seseorang familiar tengah duduk yang Ia tidak sengaja jepret side profilenya sekaligus dengan pelanginya, 'sangat cantik' gumamnya. Ia pun mendongak untuk melihat orang itu lagi tapi sudah tidak ada bagai hantu tak kasat mata.

End Of Prolog Thank You For Spending Time Reading This.

- To My Color - [KunYang] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang