Tau gak sih rasanya menerima seseorang dengan niat membuka diri tapi jatuhnya malah gak bisa bales perasaan dia? Setiap hari Sohye nahan perasaanya biar gak makin kacau setiap liat cowok itu, mereka selalu ada diruangan yang sama dan barengan.
Kaya hari ini mereka kumpul dan Sohye diem di luar cari udara biar ga ngerasa sumpek. Udah berapa kali cewek itu hela nafas kasar tapi perasaan nyeseknya gak bisa ilang.
Sohye noleh saat ngerasain pundaknya di tepuk sama seseorang. "Hallo, kak Sohye." Senyuman gadis itu sangat manis dan wajah cantik yang benar-benar sempurna.
"Hallo Karina.. Ada apa?"
"Kak rasanya kenapa susah ya, ketika jatuh hati tapi gak bisa kita gapai." Karina berujar dengan tatapan lurus kedepan, Sohye pun menghela nafas dan mengikuti langkah si surai merah.
"Walaupun ada di dalam jangkauan kita susah banget rasanya ya.."
"But, you have him." Sohye lalu membalas ucapan Karina.
"You have him too."
"Intinya kita ada pasangan kan?' Ujar Sohye.
Mereka tertawa pelan dan sadar bahwa takdir mereka memang lucu. Karina menyukai sosok Ji Changmin tapi pria itu memiliki kekasih bernama Giselle, betul pria yang disukai oleh Karina kekasih temannya.
"Tapi kamu kan ada Hyunjae oppa."
"Eonni juga ada Younghoon oppa." Ujar Karina membuat Sohye tertohok dan teringat fakta kekasihnya itu sahabat pria yang memiliki hatinya.
Niat dengan candaan Sohye menjawab. "Iyaa, sayang banget pacarku ganteng tapi aku gak tau diri."
Lee Juyeon, pria itu memiliki hatinya tapi takdir berkata lain disaat pria itu menemuinya ia memohon agar sang puan bisa melupakan pria itu demi sahabat nya.
"Don't you think its unhealthy?" Ujar Sohye pada Karina lalu sang puan menggeleng tak tahu jawaban apa yang bisa ia berikan.
"Rina cuman bisa berharap kalau aku bisa jatuh hati sama dia secepatnya."
Sohye dan Karina tak paham bagaimana ia bisa menerima Younghoon dan Hyunjae sebagai kekasihnya.
Pelarian? Sandaran? Entahlah yang jelas mereka hanya berharap pria itu memutuskannya. Tapi entah mengapa rasa takut menyerang pikiran mereka saat membayangkan bagaimana pria itu pergi darinya.
Younghoon dan Hyunjae sangat baik dan perhatian. Sohye dan Karina bisa memahami pasangan mereka dan itu membuat hari-hari mereka terbiasa.
Karina lebih memilih memendam perasaannya saat tahu bahwa Giselle menyukai Changmin, sebagai leader ia tidak boleh egois dan mengalah, mengubur perasaannya sendiri.
Sementara Sohye, Sohye ingat betapa hancurnya Younghoon saat itu ketika di selingkuhi oleh mantannya. Juyeon pria itu memohon pada Sohye untuk mempertimbangkan perasaannya pada Younghoon.
"Sayang ayok masuk dingin ih. Aku gak mau ya saingan sama angin." Kata Hyunjae sambil mengelus surai panjang sang puan dan menuntunnya untuk pergi dari taman meninggalkan taman.
"Karina duluan ya eonni." Lalu Sohye mengangguk dan tak lama ia merasakan kehadiran Younghoon.
"By.." Younghoon memeluk sang puan dan mengelus rambut Sohye sayang.
"Yaa?"
"Kamu gak dingin?"
"Sumpek makanya aku cari angin, kenapa? Kan kamu agak gak enak badan masuk yuk?" Sohye hendak berdiri tetapi tertahan oleh pelukan pria itu.
"I love you.." Ujar Younghoon tulus, setiap kali pria itu mengucapkan kalimat itu Sohye merasakan ada perasaan bersalah.
"Me too." Ujar sang puan dan mengelus lengan pria itu.
Rasanya sakit saat tak bisa menjawab kalimat pria itu, lidahnya kelu.
"Kamu tau gak?"
"Kenapaa?"
"Kenapa aku bertahan padahalan aku tahu hati kamu belum bisa milih aku?" Younghoon tak melepaskan pelukannya dan mendekapnya semakin erat.
"Aku yakin nanti kamu bakal luluh makanya aku nunggu kamu mau selama apapun itu.
Jadi jangan tinggalin aku ya? Aku gak tahu bakal gimana nanti kalau kamu gak ada.."
Sohye menggigit bibirnya dengan keras lalu ia menangis dalam diam di pelukan Younghoon.
"Oppa.. Maaf."
Pria itu menyanyanginya tulus, tapi apa bisa hatinya menerima pria itu?
🥀🥀🥀
Disisi lain Karina menghentikan langkahnya saat melewati Giselle dan Changmin yang tengah bertukar afeksi.
Hyunjae yang menyadari bahwa gadisnya terdiam lalu mengelus lengannya pelan, dan menariknya untuk melangkah maju.
"You are strong enough, if you want to cry just let it out.." Suara lembut Hyunjae membuat nya bergetar dan Karina menangis.
Setelah jauh dari mereka, Hyunjae memeluk Karina dan sang puan menangis tanpa henti. Karina tau betapa baiknya Hyunjae menawariny rumah untuk bersandar sementara hatinya memilih orang lain.
"Harusnya aku suka sama kamu bukan cowok itu." Karina memeluk Hyunjae erat.
"Harusnya air mata ini punya kamu bukan dia, harusnya hati ini punya kamu bukan punya dia."
Karina mengeluh pada Hyunjae.
Hyunjae tahu bagaimana perempuan itu sangat kuat, bahkan selalu tampil percaya diri. Dibalik sifatnya itu Karina sangat rapuh, dimana ia tidak mementingkan orang lain.
Sakit rasanya Hyunjae melihat kekasihnya menangis karena orang lain, apalagi hati Hyunjae juga ikut terluka. Tapi pria itu bahkan dengan lapang membiarkan dirinya menjadi sandaran untuk gadis manis ini.
"Its okay.. I'm here." Kata Hyunjae sambil menepuk bahu Karina sayang.
Selain menangisi Ji Changmin, hatinya menangis kenapa ia tak jatuh hati dengan kekasihnya sendiri.
🥀🥀🥀
Sementara Juyeon sadar bahwa ia tak mungkin bisa memiliki kekasih jika hatinya masih berpaku pada Sohye.
Ji Changmin tidak tahu bahwa perhatiannya sebelum itu membuat Karina jatuh hati padanya.
Hyunjae dan Younghoon sama-sama mencintai kekasihnya berharap suatu saat mereka akan sadar bahwa ada orang yang menyanyangi mereka itu tak jauh.
Sohye menangis karena menyesal kenapa takdir jahat pada hatinya.
Sementara Karina menangis kenapa ia jahat pada kekasihnya.
Even thought no words needed, her eyes can't tell lies.
But he know what need to be done.