Semakin dekat?

710 96 14
                                    

Ternyata kaki Sirius menjadi lebih parah keesokannya, jadi dengan mau ga mau, Athena membantu Sirius tentu saja dengan izin papa nya dan juga kekasihnya, Sagara.

Sirius sebenarnya kesal, iya sih ia emang ditemani makan di kantin oleh Athena, tetapi kenapa kekasih gadis cantiknya ini harus ikutan juga, sih? Mana mereka mesra banget, membuat Sirius rasanya mual dan ingin mencabik-cabik wajah Sagara.

Lho, kamu ga berhak wahai Sirius!

Bener juga.

Sudahlah, daripada kakinya semakin nyut-nyutan, lebih baik ia melanjutkan makan mie ayamnya. Hingga akhirnya ia bersorak senang karena Sagara tiba-tiba berdiri sebelumnya mengusap lembut rambut Athena,

"Nanti kabarin aku aja kalo papa gabisa jemput, ya? Athena mengangguk sebagai jawaban.

Cih, sok mesra sekali si Sagara.

Sagara merupakan wakil ketua Osis di sekolahnya, kalau boleh jujur, emang sih Sagara jauh lebih ganteng daripada Sirius. Tapi Sirius juga g kalah ganteng kok walau ia hanya sebagai ketua Futsal di sekolah, gini-gini yang naksirin Sirius juga banyak.

Hubungan Athena dan Sagara pun sudah berlangsung lama, mungkin akan berjalan dua tahun karena mereka berpacaran dari awal sekolah. Entah, sudah berapa kali Sirius menunggu mereka putus, tapi malah semakin hari mereka semakin lengket aja. Menyebalkan.

Athena yang melihat kekesalan dalam diri Sirius, lantas menukik alisnya dan meletakkan ponselnya di atas meja, "Kenapa lo kaya orang ga seneng?" Ia menopang dagunya, tersenyum manis, sangat manis sekali sampai pemuda di depannya ini hampir terjungkal, "Heh! Lo kesurupan, ya?"

Astaghfirullahaladzim.

Jantung Sirius rasanya kaya lari-larian, Athena cantik banget dalam jarak sedekat ini, membuat ia rasanya ingin sekali selalu ditatap oleh gadis dihadapannya ini. "Gapapa, gue kepedesan"

"Gue denger lo mau ada tanding, ya? Dengan kondisi kaki lo yang kaya gini, lo ga akan ikut turun dong?" Athena tiba-tiba merapihkan rambut yang menutupi mata Sirius. Yang membuat si pemilik rambut jadi merona.

Anjing, gue salting.

Sebenarnya warga sekolah juga kebingungan mengapa Athena dan Sirius jadi sedekat ini, mereka juga ga canggung buat nunjukkin skinship mereka di sekolah. Athena mah cuek aja, toh pacarnya juga ga terlalu mempermasalahkan itu asal masih sewajarnya. Beda lagi dengan Sirius yang rasanya ingin jungkir balik alias salto kalau Athena menyentuh dirinya.

"E-enggak!"

"Apansih? Lo kaya gagu tau ga?"

Aduh tolong Sirius kamu jangan gagap begini, ia tampak seperti orang bodoh jika dalam keadaan salting. Sentuhan Athena tadi memberikan dampak yang boom-boom jeger buat dirinya, "Gue emang ga turun dari awal, gantian"

"Baguslah, gue jadi ga ngerasa bersalah, lo nanti free ga?" Athena kembali memainkan ponselnya, ia sedang chat dengan sang papa omong-omong, "Bokap gue mau ketemu sama lo, itu kaki lo harus diperiksa"

Apa katanya? Bertemu ayahnya?

"Gausah, Athena. Kaki gue besok pasti sembuh, nanti gue minta urut aja sama mba gue. Beneran"

"Gausah nolak! Masih untung bokap gue mau tanggung jawab, gimana kalo nanti kaki lo makin parah, jadi busuk terus lo diamputasi?" Cetus Athena memasang wajahnya kesal.

"Yaudah, iya.."

"Yaudah, nanti lo bareng aja sama gue. Biar gue ga ribet lagi nunggu-nunggu lo"

Sirius mengangguk, demi mie ayam ibu kantin. Ini Sirius deg-degan nya bukan main, oh begini rasanya jika ingin bertemu dengan ayah mertua. Eh. Entah keberanian darimana, tiba-tiba Sirius berucap dengan penuh hati-hati,



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang