Kepulangan

616 94 4
                                    

"Baby, barang-barang kamu udah siap semua?" Alisha bertanya kepada putri sulungnya, ia tampak sibuk dengan semua peralatan yang akan dibawa mereka untuk pulang ke Jakarta. "Inget lho, kita ini ke Jakarta. Bukan ke caffe tempat biasa kamu nyanyi." Alisha tertawa pelan.

"Okey, Mom. Semua udah beres. Bitha udah prepare dari jauh-jauh hari kok, dijamin ngga akan ada yang ketinggalan." Aphrodite terkekeh, betapa bersyukurnya ia memiliki seorang ibu seperti Alisha, cantik dan begitu perhatian kepadanya. "Mommy istirahat aja dulu, Bitha lihat Mommy baru selesai pemotretan, malah bantu Bitha buat beres-beres, Bitha siapin air hangat, ya?"

Sesungguhnya, Aphrodite hanya khawatir dengan kesehatan ibunya, meskipun Alisha terlihat sehat-sehat aja, tapi bisa kita lihat wajah perempuan itu semakin tirus. Giliran Aphrodite bertanya tentang kesehatan kepada ibunya, Alisha hanya menjawab, 'Mama kan ga selamanya bakalan muda terus, sayang' walaupun  Aphrodite tau, mama gamau buat Aphrodite khawatir.

"Iya, abis ini mama langsung mandi terus istirahat. Kamu jangan kecapekan, ya? Besok kita penerbangan pagi soalnya" Alisha berjalan menuju anaknya, tersenyum penuh arti tetapi banyak kesedihan di dalamnya.

'Semoga ini awalan yang bagus buat kita ya, Nak.'

Aphrodite mengangguk, setelah selesai dengan semua keperluannya, ia menyiapkan air hangat untuk Alisha. Menuangkan aroma Rose agar pikiran mama jauh lebih tenang. Aphrodite tahu, kepulangan mereka ke Jakarta bukanlah tanpa sebab. Setelah tiba di sana, Aphrodite telah berencana untuk mencari tahu tentang sang papa.

Doakan Aphrodite untuk kembali bersama keluarga kecilnya, ya?

----


Suasana di ruang makan kediaman Deftero sangatlah tentram. Mereka makan dengan tenang dan mungkin kalian akan melihat seseorang walaupun hanya makan tampak terlihat keren, Jeffery.

Jeffery menyelesaikan makannya pertama, disusul sang anak, Athena. Yang terlihat cuek saja dan sudah terbiasa dengan suasana seperti ini. "Omah, Opah, Athena berangkat, ya? Assalammualaikum."

Setelah menyalami Johan dan Irene, Athena menyusul Jeffery yang sudah siap di dalam mobil. Memasang Airphone nya dan bergegas menuju mobil untuk berangkat ke sekolahnya. "Pa, Athena nanti mau ada kelas Seni, papa gausah jemput aku, aku pulang aja naik ojek" Athena berujar sembari memasang seatbelt nya.

Tangan Jeffery terulur merapihkan poni yang menutupi kening anaknya, Athena menoleh membuat Jeffery gusar di tempatnya.

Bola mata Athena, mirip dengan sang mama.

"Iya, janji sama papa buat ngabarin kalau mau pulang, ya? Promise, Princess?"

Athena merotasikan matanya dan mengangguk, papanya ini terlalu protective kepadanya. Sejauh ini Athena tidak mempermasalahkan hal itu, tetapi Jeffery terlihat menyebalkan akhir-akhir ini.

"Promise, Dad."

Jeffery tertawa, Athena sangat cuek sekali dan lebih ke bodoamat-an. Ia mulai melajukan mobilnya santai, menuju tempat Athena bersekolah. Sampai pada akhirnya, sebuah notifikasi mengacaukan pikirannya, fokusnya terkecoh melihat satu nama panggilan dari ponselnya. 'Lili is calling.'



"PAPA, AWASSSSS!!!"

My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang