VII

28 7 0
                                    

" Win, tenang ya, kita sama sama do’ain Giselle "

bahu Jeongwoo bergetar, ia tak menyangka, orang yang ia perhatikan dalam diam sedang masuk UGD

sekarang sudah jam pulang sekolah, pihak guru juga sudah menghubungi wali Giselle

" Woo "

Jeongwoo sama sekali tak ingin berbicara pada siapapun sebelum Giselle siuman

" Woo, lo harus tau ini " Winter perlahan menghapus air matanya lalu duduk disebelah Jeongwoo

" Giselle punya penyakit yang udah lama diidapnya, bahkan gue sendiri gatau dia sakit apa, dia selalu nolak ngasih tau gue, bahkan gue ancam sekalipun dia lebih milih buat mengalihkan, lo serius kan sama dia? "

Jeongwoo menatap Winter perlahan

" jangan sakitin dia ya, sebelumnya dia ga pernah terima cowo dalam hidupnya, gue harap lo cowo baik yang ditakdirin buat jaga Giselle "

" orang tuanya mana? "

" dia.. dia tinggal sendiri Woo " Winter bergetar hebat

" orang tuanya ga mau anggep dia Woo, bahkan berkunjung aja mereka selalu punya alesan buat menghindar "

" trus tadi siapa yang dihubungi guru? "

Winter menatap Haruto yang bertanya

" gue rasa bibiknya, ade dari mamanya, tapi.. mungkin sibuk "

" kalo gitu kita harus disini tungguin sampe bangun "

" lo berdua pulang aja, biar gue yang jaga Giselle, thanks ya Win udah bayar administrasi "

" ga Woo, dia sahabat gue, gue harus ada disampingnya terus "







seorang dokter keluar dari ruangan,

" maaf, dimana orang tuanya? "

" kami wali nya pak, kami teman terdekatnya "

" Giselle mengalami kanker tahap akhir, apa dia habis melakukan kegiatan melelahkan? "

Winter terdiam menahan rasa sesalnya

" i-iya, tadi kita semua habis lari "

" baiklah, itu sudah terjadi, kami berjanji akan memberi hasil terbaik, saya permisi "








ketiga tetangga yang kini menjadi teman itu sekarang ada didalam ruangan

" Sell? gue bego ya? harusnya gue larang lo lari tadi. maafin gue, sekarang lo harus bangun Sell "

" Woo, dia pasti sembuh kok, lo juga yakinnya begitu kan? tenang "

Haruto menepuk pundak Jeongwoo menguatkan













terlihat tangan yang dipasang selang infus bergerak,

" Gis? Giselle? "

Jeongwoo yang diruangan itu sendiri segera mencari dokter untuk memeriksa Giselle

Haruto & Winter mencari makanan untuk mereka karna rencananya mereka akan menginap





" gimana hasilnya dok? "

" Alhamdulillah, nak Giselle sangat kuat, dia sedang dalam masa pemulihan, tapi tolong, jangan beritahukan kalau kalian sudah mengetahuinya karna dia pasti sedih, dan satu lagi, jangan biarkan dia melakukan aktivitas berat.
baiklah, saya permisi "

Jeongwoo memasuki ruangan

" Gis? "

Giselle tersenyum hangat melihat Jeongwoo

" gimana? apa yang dirasain? "

Giselle hanya menggeleng

" minum dulu ya, pelan-pelan "

dengan telaten Jeongwoo membantu Giselle minum

" Gis? "

" hmm "

" g-gue.. gue.. "

Giselle memegang tangan Jeongwoo dengan lembut

" makasih udah bawa kesini ya "

Jeongwoo terdiam,
ia merasa tubuhnya menghangat karna senang

" Gis, gue.. gue.. gue mau lo sembuh? cepet sembuh ya, gue mau.. ngajak lo jalan kalo lo udah sembuh "

blush..


" Woo gim--ana.. Giselle? "

" akhirnyaa " Winter memeluk sahabatnya sayang

" makasih ya udah bawa gue kesini "

" pokonya habis ini lo harus dengerin kata gue, kalo nggak gue ngambek 5hari "

" iya iya nyonya " Giselle tersenyum manis

Jeongwoo membeku melihat senyum itu

cantik. gumamnya

GIWOO ( GISELLE.JEONGWOO )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang