Di Pagi hari yang mendung, dengan lingkungan sekolah yang masih sepi hanya ada penjaga sekolah. Liana yang sudah tiba lebih awal dari murid lainnya sedang tertidur di tempat kursinya dengan kepala ia taruh di meja.
Brak!! Lagi-lagi pintu kelasnya terbanting ke tembok. Liana terkejut dan menongok ke arah pintu. Ya. Itu Pria yang kemarin. Ia sedang menahan gagang pintu seperti terkejut juga karna telah membangunkan Liana.
"Eh.. maaf ya." Ucap Pria itu.
Liana yang sedang kesal akhirnya menghela nafas yang panjang, "Iya, gapapa"
Pria itu menutup pintu kembali dan keluar. Liana pun juga keluar dari kelas. Ia tidak peduli kemana pria itu pergi. Ia menuruni anak tangga dan duduk di kursi pinggir lapangan. Dug! Kursi yang sebelah kosong itu kini terasa terduduki oleh orang lain. "Numpang ya."
Liana menengok ke sebelahnya. Ya. Lagi-lagi pria itu. Apa maunya? Liana tak menjawabnya. Ia memasang earphone di telinganya. Ia menyetel lagu kunto aji-terlalu lama sendiri. Hm.. hemm... na... na...
"Lo walasnya siapa?"
na...na...hm...ehm... Liana yang terlalu asyik dengan musiknya sampai tak mendengar pria itu bertanya. Seg! Earphone sebelah Liana terlepas dan sontak kesal, "Kenapa ya?"
"Lo budeg."
"Budeg? lho? emangnya kakak nanya apa?" Tanya Liana kesal
"Lo..... walasnya.... siapa..... budeg!"
"Bu Rizka" Jawab Liana
"Oh.. yang ngajar fisika gitu-gitu ya."
"hm.." mengiyakan pertanyaan pria itu. Liana langsung memasangkan earphonenya kembali.
_*_
"Una." Panggil Liana kecil
"Hm.." Jawab Una yang sambil menulis tulisan di papan tulis.
"Nanti istirahat pertama gue mau ngobrol"
"Sip."
_*_
Una, menghadapkan dirinya ke Liana yang tepat duduk di belakangnya. "Mau ngomong apa?"
"Lu masih inget cowo yang kemarin gue ceritain ga?"
"iyaa.... masih, kenapa?"
"Dia itu anak mana si? kakel?"
"Iya, kenapa? Lo naksir ya?"
"idih.. amit-amit" sambil memukulkan tangannya ke meja.
"Habisnya lo dari kemarin penasaran sama dia."
"Siapa suruh 2 hari berturut-turut banting pintu kelas. Kalau pintunya rusak nanti gue yang disalahin, soalnya gue murid paling rajin dan lebih awal datang ke sekolah."
"Hahahaha iya juga si..."
_*_
Hari ini Liana di minta untuk memanggil guru PKN diruang guru. Namun, gurunya sedang tidak ada diruangan. Liana terpaksa menunggu di luar ruangan dan duduk dibangku yang telah tersedia.
Liana yang melamun dengan tatapan kosong tiba-tiba dikejutkan oleh pria berjaket merah, "Woi."
Liana terkejut dan langsung menatap tajam pria itu, "Apa si!"
"Jangan ngelamun nanti kenapa-kenapa satu sekolah yang heboh nanti." Ucap pria itu sambil duduk disamping Liana.
Liana terdiam kesal sambil bergeser sedikit menjauh dari pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kaktus
Teen FictionCerita anak SMP yang penuh pahit manisnya kisah pertemanannya dan juga cinta monyetnya. Dengan tokoh utamanya Liana Novia, kerap dipanggil Liana. Seorang gadis perempuan bertubuh gemuk ini hanya memiliki 2 sahabat baik menurutnya. Perjalanan kisah h...