Chapter 12

1K 163 1
                                    

Jaemin mendesah panjang. Ia benar-benar bosan. Sepanjang hari tidak ada yang dapat dilakukannya selain duduk melamun. Walaupun ia sekarang adalah wanita nomor satu di Viering tidak berarti ia sesibuk sang pria nomor satu. Sebaliknya, ia adalah pengangguran nomor satu di Viering!

Sepanjang matanya melihat, setiap orang di Istana mempunyai sesuatu untuk dilakukan. Para pelayan sibuk dengan pekerjaan rutin mereka. Para prajurit sibuk dengan tugas mereka. Setiap orang yang keluar masuk Fyzool mempunyai urusan yang bisa mereka lakukan. Hanya dia yang tidak mempunyai pekerjaan!

Jaemin benar-benar kesal. Selama dua minggu lebih ia memasuki Istana, tidak sesuatu pun yang dapat dilakukannya. Mark tidak pernah sekali pun memberinya sesuatu untuk dikerjakan. Kalaupun pemuda itu harus mengunjungi suatu tempat, ia lebih suka mengunjunginya sendirian seperti hari ini.

Pagi ini Mark, tanpa mengatakan apa-apa, langsung pergi setelah makan pagi.

Mark memang tidak pernah mengatakan apa-apa padanya tentang pekerjaannya. Ia juga tidak pernah memberitahunya apa yang harus dikerjakannya.

Jaemin mendesah lagi. Sejak awal ia sudah tahu pekerjaannya adalah melahirkan keturunan Mark. Tidak lebih dan tidak kurang dari itu! Apa yang ia harapkan dari pekerjaan mulianya ini?

"Hei, kau!"

Jaemin terkejut.

Seorang wanita berdiri tak jauh dari sisinya. Dari penampilannya yang glamour, Jaemin yakin wanita ini adalah satu dari sekian ribu gadis yang pernah didampakkan Mark. Benar-benar wanita selera Mark. Cantik, anggun, berpendidikan, dan angkuh.

Jaemin tidak berniat menanggapi wanita itu. Ia menjauhi serambi.

"Kau tidak tahu malu! Demi tahta kau mau menikahi Raja."

Langkah Jaemin terhenti oleh perasaan kesalnya. 'Siapa yang mau?' pikirnya, 'Ini semua kemauan Papa.'

"Aku tidak percaya dengan cerita karangan kalian! Mark tidak mungkin jatuh cinta pada gadis ingusan sepertimu."

Jaemin menghitung-hitung berapa kalikah ia mendengar kalimat senada semenjak kakinya menginjak halaman Fyzool. Puluhan bahkan mungkin ribuan. Rasanya tidak seorang wanitapun yang tidak melepaskannya. Sebanyak apa bekas kekasih Mark, sebanyak itu pula yang mengadu padanya.

Jaemin lelah oleh semua ini. Ia tidak meminta untuk dinikahkan dengan Mark. Bahkan ia meminta untuk dilepaskan dari cengkeraman Mark.

"Bagaimanapun akulah yang dia pilih. Bukan kau!" katanya dingin.

Wanita itu terpukul. Bibirnya bergetar tapi ia tidak mengucapkan apa-apa.

Jaemin pergi meninggalkan wanita itu dengan kesal.

Belum jauh ia melangkah, seorang wanita lain telah menantinya. Sepertinya ia melihat peristiwa barusan karena ia tengah tertawa.

"Kau memang bermulut tajam seperti yang kudengar."

Jaemin melihat wanita cantik berambut pirang itu dengan tidak tertarik. Wanita itu pasti adalah satu dari antara sekian mantan Mark, sang suami tercinta.

Sampai kapankah Mark akan berhenti memberinya pekerjaan tambahan yang melelahkan ini? Di awal sudah dijelaskan tugasnya hanyalah melahirkan keturuna kerajaan. Namun, mengapa sekarang ia mendapat pekerjaan tambahan: menghadapi para mantan Mark!?

Jaemin ingin sekali membuat perhitungan dengan Mark. Namun sampai matipun ia tidak akan melakukannya. Ia tidak akan membiarkan pemuda itu bersenang-senang dengan apa yang sudah dibuatnya. Jaemin akan menunjukkan pada pemuda itu bahwa ia tidak mudah dikalahkan begitu saja. Mark harus tahu siapa yang dinikahinya ini!

RATU PILIHAN (REMAKE MARKMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang