Duchess of Binkley memandang langit-langit kamarnya.
Semua ini berawal dari kejadian di Ruang Makan pagi ini.
Mina sudah tidak dapat menahan dirinya lagi. Setiap pagi semenjak kepulangan mereka ke Viering, Hyunjin mulai melakukan ini. Bahkan kian hari ia kian parah. Semua koran yang ada di Viering dibelinya dan setiap pagi ia selalu menjelajahi satu koran ke koran yang lain.
"Hentikan, Hyunjin!"
Hyunjin terus membolak-balik koran dengan gelisah.
"Untuk apa kau terus mengkhawatirkan hal itu?" tanya Mina, "Mark sudah tidak mengusikmu lagi. Bukankah itu bagus? Seharusnya kau lega Mark tidak pernah memanggilmu lagi."
Hyunjin menggeleng. "Tidak. Kau tidak memahami Mark."
Ini bukan cara Mark. Mark tidak pernah melepaskannya semudah ini. Mark selalu mencari dan mencarinya hingga ia bersumpah ia tidak akan melakukan kesalahannya lagi.
Namun Mina benar, sejak awal Mark sudah tidak mengambil sikap seperti biasanya. Mark tidak mengirim pasukan ketika mereka meninggalkan Viering. Mark tidak memaksanya untuk membatalkan pernikahannya. Mark tidak melakukan apa pun untuk menceraikan mereka. Mark juga tidak pernah memanggilnya lagi semenjak malam itu.
Justru karena tindakan Mark yang tidak biasa inilah, Hyunjin menjadi semakin gelisah. Ia tidak tahu apa yang tengah direncanakan Mark. Ia sama sekali tidak bisa memprediksinya.
Mina sudah lelah melihat kegelisahan suaminya yang tidak berarti ini.
"Kulihat ia sudah cukup dibuat lelah oleh istrinya yang liar itu," komentar Mina.
"Tidak. Itu tidak mungkin," Hyunjin gusar, "Aku melihat sendiri mereka."
"Apa yang kaulihat?" tanya Mina. "Mereka berdua berkasih-kasihan?"
"Ya," jawab Hyunjin, "Aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku."
"Hyunjin, Hyunjinku yang malang," desah Mina, "Mengapa engkau begitu mudah dipengaruhi Mark? Tak heran kau begitu takut pada Mark."
"Kau tidak mengenal Mark," sergah Hyunjin, "Kau sama sekali tidak memahami Mark!"
"Ya, aku tidak mengenal Mark," Mina sependapat, "Namun aku tahu ia menikahi Jaemin hanya untuk mengganjalmu." Kemudian ia menegaskan, "Tidak pernah ada cinta di antara mereka dan tidak mungkin ada."
"Aku melihat mereka sendiri," sergah Hyunjin.
"Kalau Mark memang mencintai Jaemin, mengapa sampai sekarang ia belum mengajak Jaemin pergi berbulan madu? Mengapa ia malah mengurung Jaemin?"
"Mark sibuk," kata Hyunjin membela, "Ia pasti akan mencari waktu yang tepat untuk berbulan madu."
"Apakah kau akan mengurung istri yang kaucintai?" potong Mina, "Semua membicarakannya, Hyunjin, untuk apa kau masih berkeras kepala? Seisi Viering mengetahuinya. Mark tidak pernah mengijinkan Jaemin meninggalkan Fyzool. Bagaimana mungkin Mark mengurung Jaemin di Istana kalau ia memang mencintai Jaemin? Bahkan hampir setiap saat mereka bertengkar. Semua pernah mendengar pertengkaran mereka. Apa mungkin mereka saling mencintai kalau mereka sering bertengkar sehebat itu? Mereka sama sekali bukan pasangan yang serasi juga bukan pasangan yang saling memahami. Mereka justru terlihat seperti sepasang musuh bebuyutan."
"Aku juga mendengar Earl of Hielfinberg melarang putrinya pulang ke Schewicvic. Ia juga tidak pernah mengunjungi Jaemin. Menurutmu apakah yang ada di balik semua ini? Kalau memang ia merestui pernikahan mereka, ia pasti tidak akan memperlakukan Jaemin seperti putri durhaka. Jaemin pasti telah memanfaatkan persahabatan ayahnya dengan Grand Duke untuk mendapatkan posisinya saat ini. Jaemin tidak selugu yang kaulihat. Percayalah aku mengenal banyak gadis seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
RATU PILIHAN (REMAKE MARKMIN)
Narrativa generaleRATU PILIHAN Story by Sherls Astrella Remake by memeprincess "Ketika sepupunya menikahi seorang pelacur dengan catatan kriminal panjang, Mark tahu ia harus melakukan sesuatu untuk kehormatan kerajaannya. Rakyat sudah berspekulasi Rajanya akan 'turun...