14. Pilar Kekaisaran Arkand

298 50 0
                                    

Sejak kepemimpinan Kaisar pertama, kekaisaran Arkand selalu punya orang-orang kepercayaan yang berada di bawah pimpinannya. Keputusan mereka sama kuatnya dengan perintah Kaisar jika menyangkut wilayah yang mereka pimpin. Hal itu dikarenakan kepercayaan dari kitab kuno bahwa sebuah kekaisaran tidak akan pernah bisa berjaya jika tidak memiliki pilar-pilar untuk membangunnya.

Kaisar ketiga yang terkenal arogan dulu pernah berusaha untuk memimpin kekaisaran sendirian tanpa membentuk pilar. Alhasil kekaisaran Arkand yang dipimpinnya bahkan tidak bisa bertahan dari perselisihan antar wilayah. Minimnya keputusan bersama membuat rakyat bahkan bangsawan kewalahan untuk menghadapi arus zaman yang terus berubah. Jalur perdagangan, perekonomian, maupun pertahanan tidak bisa diatasi hanya dengan keputusan satu orang.

Alhasil kekaisaran Arkand mengalami sejarah terburuk dimana mereka harus kalah saat perang melawan kekaisaran tetangga. Rakyat lah yang semakin kewalahan untuk memenuhi pajak yang hasilnya akan selalu dibagi hasil dengan sang pemenang.

Membuat perekonomian pun semakin jatuh menurun setiap tahunnya.

Namun ada seorang putra mahkota yang berhasil mengubah situasi dengan cara memenggal kepala kaisar yang memimpin saat itu. Dia yang berhasil mendapat tahta membentuk pilar sesuai dengan titah kaisar terdahulu.

Putra mahkota itu adalah Kaisar Cassius. Ayah dari Kaisar Cyrus yang saat ini masih memimpin kekaisaran Arkand dengan empat pilar yang mendampinginya.

***

Pertemuan antara pilar kekaisaran Arkand—tanpa kehadiran Marquess Hendrick Salvory karena beliau sedang sibuk menangani masalah di perbatasan bagian utara—yang diadakan Elio berubah menjadi sunyi saat putra mahkota itu memberi pertanyaan mengejutkan secara tiba-tiba.

"Apa ada di antara kalian yang memiliki dendam dengan Salvory?"

Para pilar—terdiri dari marquess dan count—yang hadir pada saat itu terdiam bersamaan. Masih sibuk memproses pertanyaan yang diajukan calon pemimpin kekaisaran Arkand tersebut.

Marquess Howen berdiri dari kursinya. "Yang Mulia, mohon maaf karena menyela. Tapi apa sekarang anda sedang menuduh kami sebagai pembunuh?" Matanya menatap Elio segan.

Elio mengisyaratkan Neil di sampingnya untuk mendekat. Ada sebuah benda tipis yang dibawanya. Sebuah kertas dengan coretan berupa lingkaran sihir pemanggilan.

Putra mahkota memperlihatkan kertas itu ke arah para pilar. "Lambang ini sudah dikonfirmasi oleh penyihir agung sebagai sihir pemanggilan paling rumit yang hanya bisa dilakukan oleh penyihir handal sekelas penyihir resmi milik istana," Pria itu menatap satu-persatu pilar di sana. Sibuk meneliti reaksi mereka.

"Dan anda sekalian pasti tahu siapa saja yang punya akses ke penyihir istana, bukan? Hanya anggota keluarga kekaisaran dan para pilar. Yaitu anda semua yang sudah berkumpul di ruangan ini,"

Para pilar saling menatap satu sama lain. Sibuk menyusun kata untuk membalas perkataan putra mahkota tanpa harus dicurigai adalah pelakunya.

"Saya tidak menerima tuduhan tersebut, Yang Mulia," Salah satu count yang berperan besar pada pasok makanan untuk kekaisaran Arkand tiap tahunnya menyela. "Setahu saya, pelaku penyerangan itu sudah tertangkap dan dihukum berat. Jadi seharusnya tidak ada lagi hal yang perlu kita permasalahkan," Pria itu seperti ingin segera menyudahi pertemuan.

Namun Elio tidak bisa menerima begitu saja alasan tersebut. "Jadi maksud anda kasus ini harus dilupakan begitu saja?"

Count yang tadi menyela berkeringat dingin di kursinya. Aura putra mahkota kini begitu menyeramkan.

Salah satu pilar di sampingnya ikut bersuara. Namun dengan suara dan wibawa yang agak dipaksakan. "Apa anda terlalu memikirkan kasus ini, Yang Mulia? Pelaku sudah tertangkap dan dilenyapkan tanpa memberi penjelasan apa pun. Dan bukan kah Putri Salvory juga belum secara resmi menjadi tunangan Anda? Saya rasa putri itu juga tidak cukup layak untuk menjadi—"

The Action of VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang