------Kebahagiaan, bukankah itu sebuah impian?
Setelah kejadian - Anela cemburu - semuanya berjalan dengan baik.
Flashback on
"Anela!" Teriak Candra di depan kelas dengan senyuman yang lebar, "aku gak ada apa apa sama Gisel, dia hanya teman kecilku, aku tahu kamu tadi cem..." Belum sempat Candra menyelesaikan perkataannya, Anela membekap mulut Candra dengan majalah di tangannya.
"Apaan sih lo ih," bisik Anela pada Candra. Setelahnya Anela menariknya keluar dari kelas."Hehe." Sepertinya Candra masih di ambang kegembiraan, pipinya merona karna baru saja melihat wajah Anela yang dekat dengannya, ia dapat melihat setiap bulu mata indah pujaan hatinya!
Puk!puk!puk!
Itu suara pukulan kecil Anela ke lengan Candra.
"Lo gila, Gisel mana?!" Tanya Anela khawatir. Iya tahu Gisel masih baru di sekolah ini, ruang kepsekpun pasti gak tahu dimana.
"O-oh tadi anu ... Dia ... "
"Ah gimana sih, kalau dia nyasar gimana, di aduin lu sama nyokap dia ntar," kata Anela.
"I-iya maaf, tadi aku tinggalin diparkiran, temenin nyari dia yuu," ajak Candra sambil memegang ujung lengan baju Anela. Anela melihatnya hanya pasrah. Mereka berjalan menuju parkiran dengan Candra yang terus menatap tanah dengan takut, sesekali melirik Anela yang berjalan tidak santai sambil terus bergumal.
Flashback off
Pada akhirnya, setelah bel pulang berbunyi, Candra mengantar Gisel dan Anela pulang dan Gisel tetap duduk di sampingnya.
-------hehe
ini yang lu bilang "berjalan dengan baik?!!!" shiballl shekiyaaaa - Anela
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Boy (HIATUS)
Jugendliteratur"Anela, mau gk jadi pacar candra?" pria itu tersenyum manis sambil memainkan ujung bajunya. "heh, masih kecil gk usah pacar pacaran lo, pipis aja belum lurus!" "Ta-tapi Candrakan udah 18 tahun, kita seumuran," ucap candra sambil menunduk lalu memper...