Happy reading guys
.
.
.Typo berserakan luas
Jika kalian mengira Coraline menyusul Laurent kekamar untuk menangis tersedu-sedu sambil berpelukan karna pertengkaran tadi maka jawabannya salah malah sepasang anak kembar ini keluar dari kamar dengan cara mengendap-endap menuruni pohon besar yang tubuh menjulang tepat disamping balkon kamar mereka. Ada untungnya juga posisi kamar dilantai atas orang rumah tidak akan melihat gerak-gerik mereka.
Setelah menapak selamat diatas rumput Coraline dan Laurent bergegas pergi agar tidak ketahuan.
Disinilah mereka sekarang berada dirumah George sekaligus tetangga mereka. Mereka bertiga cukup kaget mengetahui kalau rumah mereka bertetanggaan dan karna itu setiap ada waktu Laurent atau pun Coraline datang berkunjung kerumah George mengingat George tinggal sendiri.
Raga yang dimasuki oleh jiwa George adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh orang tuanya saat sang anak berumur 17 tahun dan harus bertahan hidup dengan menjalankan usaha keluarga yang bergerak dibidang kuliner.
Tidak hanya sikembar saja yang berkunjung saat ini dirumah George pun juga kedatangan 2 tamu laki-laki yaitu Alvin Horne dan Arthur Henot lebih konyol lagi dua laki-laki tersebut juga korban transmigrasi kedalam novel.
"Aku masih tak percaya kita berlima terdampar masuk kedunia novel". Kata Arthur yang masih tak percaya
"Lebih konyol lagi rumah kita berdekatan". Tambah George
"Anggap Tuhan berbaik hati pada kita agar kita bisa merasakan kehidupan yang baru".
Perkataan itu muncul dari salah satu yang waras dari lima orang tersebut yaitu Alvin. Lima sahabat penuh dengan bermacam-macam karakter. Sibiang masalah Laurent, George dan Arthur, sipengendali Coraline dan sipemimpin Alvin.
Persahabat yang terbentuk dari kecil dan selalu bersama mau itu duka atau pun bahagia membuat persahabatan mereka erat saking eratnya kelimanya juga ikut bertransmigrasi kedalam novel.
"Itu pipimu kenapa". Tanya Arthur sambil melirik pipi kiri Laurent dan setelah itu melirik layar Tv dihadapannya
Mengingat kejadian dirumah tadi mood Laurent langsung turun.
"Ditampar keluarga sialan itu"."Aku yakin kau pasti membalasnya".
"Bukan Laurent namaku jika aku diam". Ujar Laurent yang diakhiri kekehan.
"Itu baru partner ku. Teruskan buat diri ini bangga akan kinerjamu".
"Pasti kawan".
Tiga lainnya memilih diam dan fokus pada urusan masing-masing. Alvin yang sibuk duduk dengan ditemani buku, George yang nampak asik main ponsel sambil berbaring didekapan Coraline dan Coraline malah memilih memajamkan matanya karna lelah.
Suara kicauan burung dan sinar matahari mengusik tidur Coraline. Coraline yang terbangun merasakan keanehan diperut dan dikakinya. Seperti ada yang menimpanya. Sadar apa yang menimpanya Coraline hanya bisa pasrah saat dirinya dijadikan guling oleh Laurent dan Arthur.
Berusaha melepas pelukan Arthur dan Laurent yang begitu erat Coraline dibuat melotot saat matanya melihat Alvin berdiri didekatnya.
"Kau tak berniat menolongku". Masih berusaha melepaskan jeratan tangan Laurent
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE NOVEL
FantasyIsekai? Transmigrasi? dan Reinkarnasi? Jawabannya adalah pasti kehidupan kedua agar bisa mendapat kehidupan lebih baik. Begitulah kisah 5 sahabat yang harus bertransmigrasi kedalam novel setelah mereka meregang nyawa dikehidupan pertama. Kelima saha...