MEET WITH HER

803 58 11
                                    

Sungguh gila, Park Jimin emang gila jika sudah bermain di ranjang! Bagaimana bisa dia melumpuhkan Jiani dalam sekejap? Bahkan mereka baru bermain tiga jam yang bisa terbilang sangat cepat bagi seorang Park Jimin. Gadis itu mengeluh kesakitan setiap melangkahkan kakinya mengutuk Jimin sebanyak-banyaknya.

"Kau benar-benar gila, Jimin!"

Entah sudah berapa kali Jiani meneriaki kata-kata itu kepada Jimin dan entah berapa kali juga Jiani mendapatkan ejekan dari Jimin.

"Makanya jangan terlalu seksi jadi cewek."

Jiani merapihkan pakaiannya yang berserakan sambil menggerutu tidak jelas, Jimin pergi ke dapur menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

"Jimin!" panggil Jiani setelah membereskan kamar Jimin dan menuruni anak tangga.

"Kenapa sayang?"

"Apaan sih lo!" ujar Jiani kesal. "Pakaian dalam gue gimana? Robek semua sama lo!"

"Balik gak usah pake dalaman, pake baju gue aja langsung."

Bugh!

"Aw!" Jiani melempar sepatu ke arah cowok itu. "Kenapa?" tanya Jimin menghampiri gadisnya yang marah.

"Gue gak mungkin balik tanpa dalaman, Jimin. Gak enak sumpah!" ucap Jiani menahan diri agar tidak menampar wajah tampannya Jimin.

"Lo mau pake daleman gue aja?"

What the....

Plak!

Jiani menampar lengan JiMin sangat kencang, ia mendengus kesal sembari menatap JiMin tajam. "Gila lo!" Desisnya.

Cowok bermarga Park itu hanya bisa terbahak-bahak melihat ekspresi kesal gadisnya.

"Anterin gue pulang!" ujar Jiani.

"Pulang kayak gitu? Lo enggak takut nyokap lihat lo kayak gitu?"

"Enggak! Paling nanti lo yang dimarahin bahkan lapor polisi atas pemerkosaan," ucap Jiani dengan nada yang teramat kesal.

Jimin mengusap wajahnya sembari menghela kan nafasnya pelan, kemudian ia berjalan ke arah sofa yang dimana sudah ada sebuah totebag berukuran besar. Jimin memberikan totebag itu ke Jiani.

"Pakai ini, gue udah siapin dari kemarin," ucap Jimin lembut.

Jiani memperhatikan totebag itu, ia penasaran dengan isinya. Tidak mungkin isinya hanya sepasang dalaman.

"Apa nih? Lingerie?" cetuk Jiani.

"Pakaian semi formal. Hari ini lo ikut gue ke kantor," ujar Jimin dengan cengiran khasnya.

Jiani hanya terdiam dan memakai pakaian yang diberikan JiMin, dan juga pastinya ada dalaman disana. Tidak mungkin kan Jiani pergi tanpa dalaman? Hehe.

Hampir dua jam mereka bersiap-siap untuk pergi, Jiani yang masih stay di depan meja rias memoles wajahnya dengan berbagai macam produk membuat dirinya semakin cantik.

"Jia! Ayo, buruann... Kita udah telat loh...." teriak Jimin dari ruang tamu. Jiani yang mendengar secepat mungkin meraih dan memakai lipstik berwarna peach kesukaannya.

"Iya sebentar!"


Di atas meja sudah ada tumpukan dokumen yang menanti sang pemilik. Gadis berambut panjang blonde itu terduduk manis sembari membaca semua isi dokumen tersebut.

"Buat apa lo beli apartemen baru? Kan lo udah punya tiga apartemen, Rose!" Gadis berambut pendek bernama Lalisa itu mengomeli sang sahabatnya.

"Masih kurang, Sa! Pokoknya gue harus terlihat perfect di mata Jimin!" ujar Rose dengan tekatnya.

Still a Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang