3

823 98 13
                                    

"Jean sini dulu mama mau ngomong" ucap sang ibu sebelum Jean berangkat sekolah

Dengan terpaksa Jean mendekati sang ibu dan duduk di depannya

"Gimana belajar kamu? Apa nilai kamu makin bagus?" Tanya sang ibu

Jeje tak menjawab, dia masih tetap pada posisinya, dia juga tak menyentuh makanannya sama sekali

"Kalo di tanya itu di jawab! Kamu punya mulut kan?" Bentak sang ibu

"Maaf mah, aku gak suka jawab pertanyaan yang gak berguna" Jean berdiri dari duduknya lalu melangkah dari ruang makan

"JEAN JANGAN KURANG AJAR YA KAMU SAMA MAMA"

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI, ORANGTUA KERJA BANTING TULANG UNTUK NGEBIAYAIN KAMU, TAPI KAMU NYA MALAH NGELUNJAK"

Walaupun Jeje sudah pergi dari ruang makan tapi dia masih mendengar umpatan umpatan itu

Jeje menghiraukan nya lalu dia melajukan motornya untuk menjemput si manis

Jeje berhenti di depan gerbang tanpa berniat menekan bel, dia malah berlarut dalam pikirannya

Tanpa sadar Tala melihatnya dari atas balkon, dan dia juga tau dari pekerja rumahnya kalo ada yang pulang ke rumah Jeje tapi dia gak tau itu ayah atau ibunya

Tala segera turun dari kamarnya untuk bertemu si tampan

"Sayang makan dulu sini" ajak sang bunda, bundanya sudah bersiap juga karena akan berangkat kerja

Kalo kalian tanya di mana ayah Tala maka jawabannya dia sudah tenang di alam sana

Tala kehilangan sang ayah sejak dia masih SMP dulu, ayahnya kecelakaan dan dari situ lah ibunya beralih mengurus perusahaan sang ayah

Tala juga sempat terpukul dengan kepergian sang ayah tapi makin hari dia bisa mengiklankan kepergian sang ayah

Balik lagi ke Tala yang sekarang menghampiri bundanya

"Maaf ya Bun, Nandaa gak bisa nemenin bunda makan, temen Nanda  udah jemput soalnya"

"Temen Nanda siapa? Dafin? Kok pagi pagi banget? Ajak makan dulu gih" mendengar itu Tala tersenyum kikuk, dia malu untuk menjawab

"Itu bukan Dafin Bun, itu temen Nanda yang lain, emh Nandaa makan di luar aja ya Bun maaf" di akhiri dengan ucapan yang melemah dari Tala

Bundanya tersenyum mengerti

"Yasudah sana berangkat, hati hati ya sayang" ucap sang bunda sambil mengecup kening si putra tunggalnya, Tala membalas kecupan sang bunda, dia mengecupi pipi sang bunda setelah itu dia melesat pergi

"Dasar anak itu" kekeh sang bunda

Tala membuka pagar rumahnya dengan terburu, lalu dia menghampiri si tampan yang masih diam

Menyadari Tala sudah keluar si tampan menarik kedua ujung bibirnya untuk tersenyum

"Lama ya nunggunya? Maaf" ucap Tala di akhiri dengan kekehan kecil

"Aku yang harusnya minta maaf, ini masih pagi, pasti kamu belum sarapan kan?" Tanya Jeje

"Kita sarapan bareng aja ya, mau?" Tanya Tala dengan senyuman manisnya, hati Jeje sedikit menghangat jika berada di dekat si manis

Jeje mengangguk dengan senyuman tulus gak seperti tadi, Tala tau senyuman yang tadi itu palsu

"Ayok naik" ucap Jeje sambil memberikan helm pada si manis

"Bisa gak pakenya?" Tanya Jeje saat melihat si manis kesusahan untuk memakai helmnya

"Sini aku bantuin" Jeje membantu Tala memakai helm miliknya

Temaram | Jeongshi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang