16

821 71 5
                                    

Sudah dua hari dari kejadian itu, bunda Tala tak mengijinkan Tala bertemu dengan Jeje dan sekolah Tala juga di antar jemput membuat mereka agak susah menyusun rencana buat membongkar kebusukan om Aris

Mereka hanya bertemu di sekolah saja

Sekarang Tala kembali sendirian di rumahnya, katanya sih bundanya pulang malam lagi

Saat Tala sedang bertukar pesan dengan sang pacar, tiba tiba bel rumah berbunyi membuatnya harus turun dan mengecek siapa yang datang

Tala terkejut saat pintu terbuka, itu adalah om Aris

"O-om Aris"

"Hai, akhirnya kamu sendirian juga ya" ucapnya sembari menyeringai

Tapi diam diam Tala menelpon pacarnya dan Jeje di sebrang sana mendengar suara om Aris yang sedang berbicara dengan Tala

Langsung saja Jeje membuat rencana yang telah ia siapkan dengan pacar manisnya walaupun Tala sebenarnya takut

Untung Tala sudah memprediksi kalo om Aris pasti ke sini sekarang, tinggal gimana caranya dia menghadapi om om bajingan ini

"Om mau ngapain ke sini?"

"Temenin kamu lah"

"Aku bisa sendirian, lebih baik om pulang" mendengar itu om Aris tertawa

"Saya tidak akan pulang sebelum apa yang saya inginkan tercapai"

"Om mau apa?" Tanya Tala sembari terus memundurkan dirinya, sedangkan om Aris sudah mengunci pintu rumah

"Saya mau kamu Tala, saya cuma mau kamu sekarang" om Aris mencekal sebelah tangan Tala

"Sekarang kamu gak bisa apa apa lagi Tala, ibu kamu gak akan pulang secepat yang kamu kira, dan pacar kamu gak akan datang ke sini"

"Lepasin aku om" Tala mencoba menarik narik tangannya dari genggaman om Aris

"Ini akan lebih menarik Tala" om Aris mendorong tubuh kecil Tala ke atas sofa panjang lalu mengukungnya

"Om lepasin" Tala masih mencoba mendorong om Aris dari atas tubuhnya

"Diam atau saya tidak akan kasih ampun Tala!"

"Tolong__ hmmfftt

"Diamlah anak manis" om Aris membekap mulut Tala dengan tangannya

Setelah itu dia membuka kancing piyama yang membalut tubuh Tala

"Sesuai dugaanku, tubuhmu sangat indah" om Aris melepaskan piyama itu lalu mengikatkannya di tangan Tala

Setelah itu dia menyumpal mulut Tala dengan dasi yang dia ikat di area mulut Tala

"Sekarang aku bebas melakukan apapun" om Aris mencekal tangan Tala di atas kepalanya lalu bibir kotornya mulai bergerak meniup leher Tala membuatnya meremang

"Enak kan manis?" Om Aris memutar jarinya di area nipple Tala membuat tubuhnya melenting geli

"Kau sangat indah anak kecil" jari jari om Aris mulai menari nari di lekukan tubuh Tala hingga dia membuka kemeja yang ia pakai lalu kembali mengukung tubuh kecil Tala

"Nikmati ini sayang" setelah berucap itu bibir om Aris mulai bermain di leher Tala, dia mengecup leher jenjang anak itu lalu menjilat setelah itu menghisap hingga satu ruam merah tercetak jelas di kulit seputih susu milik Tala

Air mata Tala sudah berlomba lomba mengalir dari pelupuk mata cantiknya

"Satu lagi cantik" om Aris mulai berpindah ke sisi lain leher Tala tapi sebelum bibir itu menyentuh kulit leher Tala, pintu sudah terlebih dulu di dobrak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Temaram | Jeongshi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang