"Akhh pangeran" erang gadis manis yang menahan sakit dalam rengkuhan erat ditubuhnya
Seorang gadis muda yang dalam kekungan pria berstatus pangeran itu menghisap kuat perpotongan leher gadis yang tidak lain adalah adiknya sendiri menancapkan gigi-gigi runcingnya menembus kulit putih itu menghisap darah disana yang membuat pria itu candu meneguknya dengan rakus
"Pangeran cukuphhh"pegangannya pada pakaian pria bertubuh tegap itu melemah dan gemetar
Gadis itu meremat kuat punggung sang kaka ketika benda runcing itu ditarik dari kulitnya meskipun ini bukan yang pertama kali tapi tetap saja menyakitkan baginya sang pangeran dengan cepat merengkuh tubuh lemas sang adik dan menatapnya tajam
"Semakin hari darahmu semakin harum dan memabukkan jihyun membuatku candu."gadis bernama jihyun itu hanya bisa mengangguk rasanya tubuhnya lemas dan itu sangat menyakitkan pandangannya mengabur
Pria itu menyungingkan senyum nya ketika mengusap beberapa keringat di dahi sang adik menatap takjub betapa cantiknya wajah itu
"Jika pangeran senang saya juga senang" lirih jihyun sebelum menutup matanya tidak sadarkan diri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bodoh, itulah yang selalu orang katakan padaku tapi aku tidak peduli jika kebodohan ku bisa membuatku bersamanya apapun akan aku lakukan, aku kembali melihat jejak gigitan yang pangeran berikan beberapa hari lalu mungkin kalian bertanya kenapa pangeran menggigit ku bukankah kami saudara yang berarti aku sama dengannya mahluk penghisap darah, tidak aku tidak sama dengan pangeran karena aku mempunyai darah ditubuhku sama seperti manusia dan beberapa gen vampir karena ibuku menikahi raja vampir ayah dari pangeran.
"Jiji kau baik-baik saja? Keluarlah dulu sebentar" teguran diluar kamarnya membuatnya tersadar dari lamunannya membenarkan kembali pakain di lehernya
"Eum felix aku baik-baik saja, ada apa?
Ucap jihyun membenarkan kerah bajunya dan membuka pintu kamarnyal
"Pangeran memanggilmu" ucap pria manis dan tampan itu dengan pakaian besinya tampaknya pria itu baru berlatih
Felix sama seperti changbin merupakan anak dari selir raja yang pada umumnya akan menjadi pelindung pangeran anak dari ratu utama kerajaan
Jihyun sedikit meremat pakainya dia bukannya takut pada kakanya itu tapi dia sangat gugup setiap bertemu sang pangeran
"Pangeran akan melakukan perang pada vampir yang menyerang kita beberapa tahun lalu, tidak apa kita pergi bersama.
Ucap felix mengusap punggung adiknya itu dia kasian pada adiknya yang satu ini meskipun tinggal di istana milik sendiri adiknya itu di perlakukan seperti budak oleh kaka tertuanya
Jihyun hanya mengangguk dan mengikuti ketika adik sekaligus teman dari sang kaka itu menggiringnya ke kediaman utama
††† "Pangeran?
Pria yang bernama Christopher bangchan itupun berbalik dari fokus menghadap hutatanan yang luas menjadi menatap gadis manis yang ada didepannya dengan datar melangkah perlahan dan mengulurkan tangannya mengusap wajah lembut gadis didepannya
"Ikut denganku
Jihyun mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk enggan bertatap langsung dengan sang kaka
"Aku akan melakukan perjalanan yang cukup berbahaya, aku membutuhkanmu barsamaku" lanjut bang chan berbicara mengangkat dagu kecil gadis dihadapannya
Jihyun mengangguk saja dia tau kakanya itu bukanlah membutuhkannya tapi karena membutuhkan darahnya.
Chan mendekatkan wajahnya pada perpotongan leher sang adik dan kembali melakukan ritualnya menghisap darah yang membuatnya kembali bergairah benar-benar seperti heroin memulihkan tubuhnya dengan sangat baik menyegarkan
††† "Nona mau kemana ini sudah larut"tegur pria bertubuh besar itu melihat adik dari ibunya yang lain itu keluar dari kamar
"Changbin, aku mau kedanau yang ada didalam hutan, bolehkan?
"Bahaya nona pangeran bisa marah, sebaiknya nona tidur biar saya antar"bujuk changbin menyentuh punggung belakang gadis di depannya agar kembali memasuki kamar.
Jihyun tidak bisa melawan dia hanya bisa mengikuti peraturan yang ada di kastil itu, karena larangan bangchan adalah perintah yang harus dia patuhi kalau tidak chan sang pangeran yang merawatnya mungkin dia sudah mati dimangsa sejak bayi karena darah bawaannya, anggap saja dia berbalas budi pada pangeran kingdom itu
"Masuklah nona
Ucap changbin tersenyum dia bahagia ketika bisa berinteraksi dengan gadis yang ada didepannya ini dengan mencium aroma nya saja sudah membuat tubuhnya reliks
"Terimakasih
Jihyun masuk kekamarnya dan duduk di tepi kasur dengan memilin ujung pakainnya jihyun berjalan menuju jendela yang terbuka dikamarnya melihat hutan rimbun dibawah sana ingin berjalan bebas tampa adanya larangan.
"Ka chan" gumamnya melihat seseorang yang sangat dia kenal sedang berjalan dengan orang yang dia kenal beberapa hari ini
Benar disaat sendiri inilah dia bisa memanggil pria itu dengan nama bukan dengan embel-embel pangeran dia tidak diperbolehkan lancang karena dia hanya putri dari seorang selir dan jangan lupakan poin keturunan manusianya yang membuatnya begitu berbeda dari semuanya.
Tes
Tes
Tes
Airmatanya menetes melihat pemandangan yang sangat dia benci muncul tanpa permisi sang pangeran sedang berpangut mesra dengan calon yang disiapkan kan kedua kelewarga besar vampir kedua kerajaan besar negrinya
Tanpa sengaja chan melihat kearah dimana saat ini adiknya itu melihatnya dan menghapus kasar air matanya lalu menghilang hanya meninggalkan gorden yang berterbangan karna tertiup angin.
"Eughh chan. Lenguh shiah saat pria bertubuh tegap itu melepaskan pangutan mereka
"Kenapa berhenti?
"Aku baru ingat ada sesuatu yang harus kukerjakan, pulanglah.
"Eughh aku masih merindukanmu chan.
Ucap gadis cantik itu memeluk erat calon suaminya chan hanya membalas seadanya dan tersenyum menatap wanita yang akan menjadi bagian dari keluarganya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.