3. Old Friend

145 8 0
                                    

Seperti yang mereka katakan tadi di ruang makan. Bahwa mereka akan bermain salon-salonan.

Saat ini, Jeno tengah menutup mata-nya, ketika Renjun memberikan timun yang telah dia dinginkan ke mata Jeno.

"Jangan bergerak! Jangan berbicara! Nanti masker-mu rusak!" Perintah Renjun, yang telah selesai melakukan perawatan wajah. Sekarang tinggal melakukan perawatan tangan.

Renjun mulai memakai-kan Jeno lulur di tangan-nya, seraya di pijat-pijat.

"Ini gak gratis loh No!" Peringat Renjun yang sedang memberikan pijatan tangan kanan Jeno.

"Hm. Kau mau ingin minta apa emang-nya?" Tanya Jeno, yang langsung di hadiahi pukulan oleh Renjun.

"Jeno! Kan aku udah bilang! Jangan bicara dulu! Nanti masker-nya retak gimana?!" Oceh Renjun, yang langsung melihat wajah Jeno. Untuk memastikan kalau masker itu tidak retak.

"Iya-iya maaf. Ak-aw!" Ringis Jeno ketika lengan-nya di cubit Renjun.

"Diam dulu ish!" Titah Renjun dan langsung di laksanakan Jeno.

Renjun pun menghela nafas-nya lega ketika masker yang ada di wajah Jeno tidak retak. "Aku mau kamu beliin aku album keluaran terbaru." Pinta Renjun yang langsung di balas oleh Jeno melalui gestur tangan membentuk ok.

"3 menit lagi bilas ya. Aku ganti baju dulu. Habis bilas, nanti aku pakaikan skincare lain-nya." Perintah Renjun. Setelah itu pergi meninggalkan Jeno.

Jeno pun mulai mengambil ponsel-nya guna melihat jam.

Namun, ketika ia membuka ponsel-nya. Banyak sekali pesan masuk entah itu massage, email, atau pesan dari platfrom terkenal lain-nya.

Tapi, ada satu yang sukses membuat Jeno tertarik untuk membuka-nya. Dan akhir-nya, Jeno membuka pesan itu
6
From : Kim
Jeno-ya. Kamu di mana? Aku butuh bantuan-mu. Bisakah kau kemari?

Tanpa ragu, Jeno pun membalas isi pesan itu.

To : Kim.
Tentu. Tunggu aku ya! Aku akan ke sana.

Setelah membalas pesan itu, Jeno langsung beranjak dari tidur-nya. Membilas wajah-nya dengan air dingin, guna menghilangkan masker yang ada di wajah-nya.

Setelah itu, Jeno langsung bergegas masuk ke dalam kamar-nya, guna mengganti baju-nya.

"Loh Jen, kenapa udah di bilas? Kan belum waktu-nya." Tanya Renjun yang tidak di gubris Jeno.

Jeno sibuk memilih baju-nya.

"Loh, kamu mau ke mana Jen?" Tanya Renjun yang masih tidak di gubris Jeno.

Jeno langsung mengganti baju-nya. "Renjun, maafkan aku. Aku tidak bisa mengantar-mu membeli album baru." Ucap Jeno yang sudah memasang wajah menyesal-nya.

"Loh kenapa?" Tanya Renjun heran. Pasal-nya tadi Jeno sudah menyetujui kalau diri-nya akan mengantar Renjun membeli album.

Namun apa yang di dengan-nya sekarang? Belum lewat beberapa menit, Jeno sudah mengatakan kalau diri-nya tidak bisa. Padahal Renjun sudah rapih dengan pakaian-nya.

"Klien-ku ingin membahas proyek pembangunan. Jadi, aku harus ke sana." Ucap Jeno, menjawab pertanyaan Renjun.

"Jen, ini weekend loh." Peringat Renjun.

"Masa iya kamu masih harus kerja di hari weekend." Sambung Renjun.

Jeno menghela nafas-nya kasar. Ia sangat merasa bersalah sama Renjun. "Sayang. Maafkan aku ya. Ini urgent banget soal proyek yang akan kita jalan-kan. Kalau gak urgent juga aku gak bakalan nerima." Ucap Jeno, memberikan pengertian kepada Renjun.

"Aku janji, aku tidak akan lama. Aku akan pulang, begitu masalah ini selesai. Dan sebagai ganti-nya, aku akan mengajak-mu jalan-jalan ke tempat yang kamu mau, sampai kamu puas." Sambung Jeno.

Renjun terdiam sejenak. Dia tidak boleh egois bukan? Jeno pergi karena kerjaan-nya. Jadi, mau tidak mau Renjun mengizinkan Jeno, dan mengiyakan perkataan Jeno.

"Baik-lah. Hati-hati di jalan! Jangan mengebut!" Peringat Renjun.

"Maafkan aku ya. Aku akan pulang cepat. Kau bisa menggunakan kartu-ku terlebih dahulu. Tidak apa-apakan belanja sendiri?" Tanya Jeno.

Renjun menganggukkan kepala-nya. "Eum. Tidak apa-apa. Aku bisa mengajak Haechan." Jawab Renjun.

Jeno tersenyum senang mendengar-nya. Ia jadi tenang karena ada yang menemani Renjun. "Oke, kalau begitu aku jalan dulu ya." Ucap Jeno, mengecup kening dan bibir Renjun dengan sekilas, sebelum akhir-nya pergi meninggalkan Renjun.

Renjun pun tersenyun kecut, setelah Jeno pergi dari kamar mereka.

"Sudah terlanjur rapih. Sayang dong kalau tidak jalan." Seru Renjun yang langsung mengambil ponsel-nya, untuk menghubungi Haechan.

Chan, kamu di mana?

Aku sedang berada di luar kota bersama Mark Oppa. Kenapa Njun?

Oh, kau sedang ada di luar kota? Tidak apa-apa. Aku hanya ingin menelepon-mu saja.

Aish! Kau tidak bisa berbohong kepada-ku boncel! Katakan! Ada apa?

Tidak apa-apa! Tadi-nya aku ingin mengajak-mu pergi untuk membeli album. Tapi kau sedang pergi. Kenapa tidak bilang eoh?

Bagaimana mau bilang kalau Mark Oppa yang membawa-ku tanpa memberitahu ke mana. Maafkan aku ya Njun. Aku tidak bisa mengantar-mu.

Aish! Tidak apa-apa. Aku yang seharus-nya minta maaf karena telah mengganggi liburan-mu .

Benarkan tidak ada hal lain?

Iya Chanie. Kalau begitu aku tutup panggilan-nya ya! Have fun Haechanie!

Eum, Injun-ah. Kalau ada apa-apa? Kabari aku ya!

Ne~~

Setelah mengatakan itu, Renjun langsung menutup panggilan telepon-nya secara sepihak.

"Terpaksa jalan sendiri." Gumam Renjun.

Renjun langsung bergegas. Mengambil tas yang sudah ia siapkan sedari tadi, serta mengambil kunci mobil-nya.

Berjalan keluar dari kamar-nya. Serta berjalan keluar dari rumah-nya. Masuk ke dalam mobil, lalu menjalankan mobil-nya pergi meninggalkan area perkarangan rumah-nya.

Di sepanjang jalan, Renjun terus bernyanyi serta berjoget kecil lagu boy group kesukaan-nya.

Ia sangat tidak sabar untuk membeli album yang sudah lama ia tunggu. Ya walaupun tidak semua member, tapi Renjun tetap bersyukur sama pihak agensi. Karena masih di berikan comeback untuk idol-nya.

*drt drt* suara deringan ponsel, membuat Renjun menghentikan nyanyian-nya, serta mengecilkan volume musik-nya. Salah satu tangan-nya terulur untuk mengangkat telepon yang mengganggu acara nyanyi-nya itu. Ya walaupun Renjun sedikit kesal sama orang itu. Tapi kan siapa tau penting.

Senyum Renjun mengembang ketika melihat dial name yang tertera di dalam ponsel-nya.

"Nana." Gumam Renjun. Lalu mengangkat ponsel-nya.

Hallo Nana-ya!

Hallo Injunie! Kau sedang ada di mana? Aku sudah ada di Korea nih! Kau tidak ada niatan untuk bertemu dengan-ku? Kalau kau ada waktu luang saat ini, aku akan menjemput diri-mu.

Tidak usah! Kita ketemuan saja. Kita ketemuan di mall biasa.

ALWAYS BELIEVE YOU - NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang