20 | Pertunangan (3).

26 4 52
                                    

Assalamualaikum semuanya

Keluarga Anderson dan Gemintang masih siap siap inii

Maap ya klo stuck, emang dirinciin biar paham gimana ketegangannya

Semoga tersampaikan, istri tommo nangis bombay klo ngga tersampaikan

Sama mohon maap semuanya muncul karena kalo Ela sendirian gaseru hehe

Salam sayang dari istri tommo

.

.

.

14.30, Unknown.

Darcy membuka mata, pertama kali yang ditemukannya adalah monster sama yang ditemukan dalam ruangan pemimpin.

Tubuhnya gemetar begitu melihat lelaki itu berjalan menuju dirinya, tubuhnya perlahan merambat mundur mencoba menjaga jarak hingga kedua tangannya merasakan dingin tembok.

"Halo, sweet!" ujar Aldrich, ia menindih kedua kaki yang mengatup sangat rapat. Ia menarik masker membuat wajah cantik terlihat jelas. Belum puas, ia menarik jaket hitam menyisakan pakaian dalam juga berwarna hitam.

Darcy refleks menyilangkan tangan di depan dada berusaha menutupi dari Al, lelaki itu merapatkan diri sampai tubuh terhimpit. Wajahnya semakin memucat, bagaimana tidak panik jika orang yang dihajar dengan kakimu kini berada di titik terdekat.

 Wajahnya semakin memucat, bagaimana tidak panik jika orang yang dihajar dengan kakimu kini berada di titik terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tubuhmu lumayan, kenapa kau tidak mencoba menjadi model?" tanya Al, Darcy menyembur air membuatnya melongo. Tanpa pikir panjang ia melepas kaus putih dan menampakkan badan kekar berhias memar hasil tendangan jitu.

"Cukup sakit, kau sangat ahli dalam melukaiku," perjelas Al sok memahami isi pikiran, kepalanya terus maju menipiskan jarak.

Plakk

"Ops! Ada nyamuk," kilah Darcy setelah puas menampar wajah monster di depannya.

"Bukankah kau harus bergegas menuju gedung sebelum Daddy Bear melamar Ela," lanjut Darcy memanasi, tapi Al justru berseringai membuatnya cemas. Ia baru sadar kedua tangannya terkunci di balik punggung, tanpa disadari selama ini teralihkan dengan obrolan random.

"Lepas!" ronta Darcy, Al menggeleng pelan.

"Setidaknya kau biarkan Ela hidup dengan orang yang dicintainya! Aku tahu kau telah  mengancamnya, Al!" lanjut Darcy.

"Sebagai gantinya apa? Badanmu?" tawar Al, Darcy berdecak sebal.

"Tidak sudi! Mending aku mati sebagai musuhmu daripada menyerahkan harga diriku pada monster sepertimu!" ujar Darcy, Al berdiri dan menjauhi. Lelaki itu mengambil pisau buah lalu kembali menindih kedua kaki berbalut kain hitam.

"Baiklah! Aku akan menyiksamu, kawan... Opss, maksudku lawan!" bisik Aldrich, ia mengayunkan ujung dan menembus bahu Darcy yang terekspos. Jeritan keluar begitu saja membuat Al memutar mata malas, ia baru saja menancapkan pisau di bahu kanan dan wanita yang berani membuat kedua pipi memar sudah pucat.

Daddy's Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang