Chapter Kelima

1.5K 145 115
                                    

Selamat malam para jombloh"er 😂 😂 😂 jangan lupa tinggalkan komen ya 😂😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam para jombloh"er 😂 😂 😂 jangan lupa tinggalkan komen ya 😂😂😂

Typo bertebaran ya 🙏 🙏 🙏 🙏


Sean menyeret Wang Yibo keluar dari kamar Zhan. Bukan hanya keluar kamar, tetapi Sean membawanya ke halaman belakang. Para maid yang melihat tuannya menyeret paksa tamunya, menunjukkan wajah ketakutan.

Baru kali ini mereka melihat tuannya, Xiao Sean menampakkan kekejamannya. Biasanya hanya Xiao Zhan yang sering menunjukkan sikap emosinya pada penghuni rumah.

"Sean ... a-aku minta maaf. Lepas! Kau menyakiti tanganku," protes Yibo dan sepertinya Sean masih belum yakin jika tempat yang akan ditujunya sudah aman.

Sean menghempaskan tangan Yibo yang sudah memerah bahkan terlihat memar. Maklum saja kulit tubuh Yibo memang sangat putih, jadi tekanan kecil di kulitnya akan terlihat jelas.

"Bocah brengsek! Bisa-bisanya kau mengambil kesempatan ketika Gegeku sakit. Apa tujuanmu sebenarnya, huh?!" Tatapan Sean nyalang. Menunjukkan bahwa ia sedang di ambang batas kesabaran.

Wang Yibo tidak bermaksud mengambil kesempatan. Tapi, ya, memang tadi dirinya merasa nyaman. "Aku bersumpah, Sean. Aku tidak ada maksud apa-apa. A-aku mendengar Zhan mengigau dan berteriak histeris dengan mata terpejam. Aku berusaha memberikannya obat, itu saja."

"Dengan mulutmu? Begitu?"

"Ya, benar. Hanya itu cara satu-satunya, karena Zhan meronta ketika aku akan memasukkan pil ke dalam mulutnya." Pembelaan Yibo memang tidak salah, tetapi memang ada hal yang tidak diketahui oleh Yibo.

"Dasar bodoh! Kau sudah membuatnya trauma, bocah!" Sean menggeram. Auranya kini menggelap mungkin bisa jadi Wang Yibo akan dihajar setelah ini.

"Bocah sialan!"  Sean langsung menerjang Yibo, mencekik leher pemuda itu dengan sekali terjangan.

"Akh ... uhuk ... uhuk ... hen-ti-kan ... uhuk."

Tidak lama kejadian tersebut berlangsung. Sean melepaskan cekikan tangannya dari leher Yibo. Menghirup napas dalam-dalam lalu memutar tubuhnya, memunggungi Yibo sambil meremas rambutnya dengan kasar. "Zhan Ge, maafkan aku. Seharusnya aku tidak membawa bocah gila itu ke sini," gumamnya penuh penyesalan.

Sean menangis karena kesal. Wang Yibo tidak paham dengan situasinya sekarang. Sebenarnya kejadian ia memagut bibir Zhan, bukanlah perkara besar. Toh, ia tidak menyakiti Zhan setelah itu. Justru ia teringat akan perbuatan Zhan ketika di dalam mobil. Pria yang disebut sadis olehnya, pernah memperlakukannya dengan baik ketika ia pura-pura pingsan.

"Sean, aku sama sekali tidak menyakiti kakakmu. Apa dengan menciumnya, ia akan terluka dan mati?" tanya Yibo asal.

"Kau tidak akan mengerti bocah. Sudahlah percuma bicara denganmu," Sean menyudahi pembicaraannya dengan Yibo. Ia berjalan meninggalkan Yibo, hendak menemui Zhan di kamar. Biarlah cukup sekali kejadian tersebut dan Sean akan meyakinkan bahwa itu tidak akan terulang kembali.

Two Hearts 💕 (YIZHAN 💚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang