SECRET ADMIRER 3

613 81 28
                                    





"Take-nii... Kau lebih memilihku atau lelaki sialan itu?!"

Pertanyaan yang sama sudah dilontarkan berpuluh puluh kali dari mulut lelaki itu.

"Aku tak bisa memilih haru-chan, dan ingat! Sudah kukatakan berapa kali, tidak sopan memanggilnya seperti itu!"

Dan lagi² jawaban yang sama diberikan takemichi kepada lelaki dihadapannya.

"Aku tak ingin jawaban itu! Aku ingin kepastian!"

Takemichi memijat pelipisnya. Kenapa anak ini jadi seperti ini?!

Sejak dia bilang bahwa dia memiliki seorang kekasih, anak ini jadi begitu posesif dan sensitif.

Bahkan sering kali bergumam tak jelas, bohong jika takemichi tak takut dengan kelakuannya, tapi dia harus menuntaskan kewajibannya sebagai psikiater.

Berbagai metode dia gunakan agar keadaan mental sanzu membaik,namun justru sebaliknya.

Keadaannya semakin memburuk. Dia sering kali kehilangan kendali dan menyerang orang² disekitarnya.

Namun syukurlah dia masih mau menurut jika ditegur takemichi.

Seolah anak itu benar² jinak hanya kepadanya.

Sampai insiden itu...

.
.
.
.




"Sayang... Kau sudah makan? Aku baru saja membelikanmu bubur hangat"

Takemichi yang mendengar suara lembut itu menoleh.

Terlihat kekasihnya, sedang menaruh bungkusan yang berisi bubur panas.

"Ya ampun shin-kun harusnya kau tidak perlu membelinya, lihat ini bahkan sudah sangat larut"

Takemichi mendekati pacarnya dan mulai membuka bungkusan itu.

"Hehe tidak apa², hitung² kan aku sambil menemanimu lembur"

Takemichi menatap jam, ah iya ini sudah larut sekali, jam 1 malam.

"Padahal semua pegawai dan dokter lain sudah pulang lho, jika aku tak menemanimu mungkin kau hanya sendirian"

Lelaki jangkung itu terkekeh.

"Ah benarkah? Aku tak memperhatikan sekitar, dokumen yang harus kuselesaikan banyak sekali" takemichi manyun 5 centi.

Merasa gemas, dia mencubit pipi gembil kekasihnya.

"A... Aduhh shinichiro sakiit"

"Hehe maaf, habisnya kau menggemaskan sekali. Aku tak tahan... Ah iya ngomong² tempat ini sepi lho"

Takemichi menoleh

"Hah? Trus?"

Tiba tiba shinichiro menciumnya.Takemichi terkejut, namun dia biarkan saja.

Toh, sebenarnya akhir² ini dia sangat sibuk sekali sampai jarang bertemu kekasihnya.

Di klinik itu... Hanya ada mereka berdua, suasana pun sepi sekali.

Dan hal itu dimanfaatkan oleh seseorang...

"Urkhh..uhukk uhukk"

Bau amis memasuki indera pengecapnya.
Dengan segera takemichi melepas ciuman panas itu dan menengok kearah kekasihnya.

Darah mulai menembus pakaian lelaki itu, dan dia mulai batuk darah.

Dan penyebab semua itu adalah tusukan di bagian punggung yang dilakukan seorang bocah.

ONESHOOT\TWOSHOOT\THREESHOOT takemichi haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang