00.04

192 26 0
                                    

' Blood Is Thicker Than Water '
___________

×××××××××××

×××××××××××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah meninggalkan Younghoon di lantai 1, Changmin pergi ke lantai 4 yang malah bertemu dengan saudara yang membuatnya terpaksa mengikuti sang suami yang berstatus mantan sang kakak tersebut untuk menyelamatkan nya.

"Dimana Haknyeon?" Tanya Changmin pada Sunwoo yang sedari tadi bersama Nyu.

"Apa yang kau lakukan di sini Kyu ?" Tanya Chanhee pada Changmin.

"Sama seperti alasan Sunwoo yang membawa Haknyeon kemari" jelasnya.

"Apa ? Kau—" // "Iya Younghoon ingin menyelamatkan mu karena itu aku dengan terpaksa ikut serta bersamanya kemari". Jelas Changmin.

Changmin mengamati ring Sunwoo yang cukup terang dari awal mereka sampai tadi, aah sepertinya Sunwoo sudah sering meledak-ledak kan emosinya. Batin Changmin.

Terlintas di pikirannya untuk. "Ku rasa Eric sudah lebih dulu mati". Pancing Changmin.

' Kyu punya caranya sendiri untuk mengartikan arti bertahan sampai akhir, meski harus membunuh rekan se-Team nya sendiri (?) '

"Apa maksudmu?". Sunwoo mulai tersulut emosi.

Jika game tersebut berkerja dengan cara 'Membunuh Atau Di Bunuh' maka keinginan hidup Changmin menumbuhkan sisi bertahan hidupnya bahkan meski harus membunuh sahabatnya sendiri'kan?.

"Aku sudah berkeliling tempat ini tapi tidak bisa ku temui di mana pun jalang itu berada". Changmin kembali berujar.

"Tutup mulutmu. Kau yang jalang !". Sunwo langsung menerima pukulan di wajahnya dari Changmin dengan cukup keras sampai ia tersungkur.

Chanhee yang terkejut tetap diam dan terpaku di tempat, saat melihat perkelahian sahabatnya dan adiknya sendiri.

Setelah tersadar akan keadaan sekitar dengan segera Chanhee mengambil senjata yang ia sembunyikan sedari tadi.

Sebuah panahan, dengan ragu ia angkat panah tersebut dan ia arahkan pada Changmin dan Sunwoo yang terus berkelahi dan saling memukul.

Di tatapnya dengan penuh gejolak batin saat ingatnya di masa lalu kembali berputar di benaknya,

Masa dimana dulu mereka bertiga saling berbagi dan saling melengkapi bersama, kenangan-kenangan itu mulai kembali menyeruak di pikirannya. Kenangan-kenangan indah yang tercipta sebelum, cinta menghancurkan persahabatan mereka bertiga, bahkan hubungannya dengan sang adik.

Tapi di sisi lain, Chanhee lebih dulu sampai di tempat tersebut jadi tentu saja ia sadar bahwa salah satu cara memenangkan game tersebut adalah 'menjadi satu-satunya yang tetap hidup sampai akhir'.

Dengan kelengahan Sunwoo dan Changmin yang sibuk bertengkar, maka ia gunakan kesempatan itu sebaik mungkin, jadi ia angkat senjatanya kemudian ia arahkan ke arah sahabat(?) yang paling ia sayangi atau adikknya saudara kembarnya yang telah merebut kekasihnya (?).

Sungguh, Chanhee jadi dilema di buatnya entah mengapa perasaan bimbang tersebut ia rasakan, semakin lama emosinya menguasainya, sampai kalung yang ia kenakan menyala dan berbunyi dengan nyaring.

Di depan sana Sunwoo dan Changmin masih terus saling memukul dan menendang tubuh masing-masing. Bahkan kalung keduanya juga sama seperti kalung yang Chanhee gunakan menyala dan berbunyi nyaring.

Dengan perlahan tapi pasti Chanhee melepaskan anak panahnya dan tepat mengenai dan menembus tubuh—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perlahan tapi pasti Chanhee melepaskan anak panahnya dan tepat mengenai dan menembus tubuh—

•••••

©Republish
"MAVERICK"
By praTIWInta

TBC.

[2] MAVERICK [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang