Seven

24 8 3
                                    

The Girl of Covenant🌸

Semua mata menatap Athala saat gadis itu membuka pintu,menampilkan dirinya dengan balutan dres cantik yg telah mereka sediakan di dalam lemari.Tidak ada satupun dari mereka yg mengatakan gadis itu buruk,masing-masing hati mereka berkata jika si gadis memang cantik.Hyuga berdehem,memecah suasana sepi yg datang pada mereka semua.Athala pun menatap Hyuga.

" Val. Damian akan mengajak mu berkeliling rumah ini. jadi ku harap kau sudah memakan sarapan mu." athala menggeleng pelan sambil mendekat pada Hyuga,membuat para lelaki yg ada di depan nya saling menatap pada Hyuga sebelum kembali menatap athala.Athala juga tidak mengerti,tapi ia hanya ingin bersama Hyuga.Hati kecilnya memilih lelaki berambut merah itu dan ia tidak mau dekat dgn yg lain.

" Damian tidak akan menyakitimu. Percaya padaku." Athala tetap menggelengkan kepalanya.Sementara Damian menghela nafas berat nya,Lelaki itu tidak ingin memaksa Athala untuk pergi bersamanya jika gadis itu memang tidak mau.ia pun pergi dari sana di ikuti dgn tatapan para saudara nya yg lain termasuk juga Hyuga.

" Boleh kan aku meminta mu saja yg menemani ku?" Hyuga mengalihkan pandangan nya dari punggung Damian yg kian menjauh dan sekarang menatap Athala.Hyuga mengangkat kepalanya dan bertemu pandang dg Grey yg menatap Hyuga tajam,memberi peringatan bahwa seharusnya Athala bersama Damian sekarang bukan dengan yg lain.Namun jauh dari dugaan para saudaranya,Hyuga justru menarik tangan athala dan pergi dari kumpulan itu.

" Apa ini? bukan nya dia tau sekarang  waktu Damian untuk mengambil darah nya Valerie?" Vogan menyuarakan isi hatinya pada mereka yg masih ada di sana.Sementara Rick menatap kepergian Hyuga dan Athala dengan serius.
" ku rasa siapa yg lebih cepat menghisap darah nya akan Mendapatkan keuntungan besar!"
ucapan nya itu mendapat perhatian penuh dari mereka.Ya mereka mengerti maksud Rick.
" tapi bagaimanapun juga, Valerie juga milik kita.Darah nya juga berhak kita minum kapan pun kan? Lalu ...
ah sudah lah aku tidak perduli siapa yg akan mengambil darah Valerie lebih dulu.Yg jelas aku hanya akan menjadikan nya keluarga ".Setelah berkata begitu Dante pergi meninggalkan mereka yg masih bertahan di sana.Mereka juga memikirkan bahwa ucapan Dante memang benar,Tapi bukan kah mereka seharusnya juga mencoba? siapa yg tau hati Valerie ada pada salah satu dari mereka bukan?.

" Aku yg harus mendapat kan darah nya lebih dulu.maka dgn begitu Valerie akan mengikuti kemauan ku!" ia menampilkan smirk khas nya lalu dgn cepat menghilangkan dirinya dari balik tirai.

Athala terus saja mengikuti langkah Hyuga yg cepat.Jujur saja untuk apa ia berkeliling rumah ini,ia tidak ingin ada disini lebih lama. Ia sudah rindu pada Victor juga yg lain nya.Fikiran nya melayang kemana-mana,hingga kepalanya menabrak punggung keras Hyuga.Ia meringis karna dahi nya terasa sakit,Hyuga membalik badan nya dan kini menatap Athala yg langsung menunduk takut.
" Kau tidak bisa pergi dari sini dan kau tau itu Val!" Hyuga menarik tangan Athala lalu merangkul pundak mungil gadis itu agar jalan di sisinya.Jantung Athala benar-benar tidak baik tentu saja,Hyuga itu laki-laki pertama yg bisa sedekat ini dengan nya.

" kau ingat pintu itu?" Athala menatap pintu yg di tunjuk oleh Hyuga barusan.Ia tentu ingat karna pintu itu adalah pintu yg sempat ingin athala buka agar bisa keluar dari rumah mengerikan ini.
" kau tau Val, kalau waktu itu kau membuka nya mungkin kau juga tidak akan bisa kembali kemanapun.Pintu itu mengarah ke Gettyburg ". Athala dgn cepat memeluk Hyuga dari samping.Hey siapa yg tidak tau apa itu Gettyburg.semua orang pasti tau tempat mengerikan itu adalah sarang nya para iblis.Mendengar nama nya saja membuat bulu halus mu merinding,apalagi bisa masuk kesana.Entah ia akan menjadi iblis seperti mereka atau ia akan menjadi makanan mereka para iblis.Rupanya Athala masih saja terfikirkan bahwa ia hampir saja masuk ke sarang iblis itu jika Hyuga tidak datang malam itu.Ia semakin mengeratkan pelukan nya pada Hyuga dan membuat lelaki itu menahan nafas dingin nya sebentar.

Ia semakin mengeratkan pelukan nya pada Hyuga dan membuat lelaki itu menahan nafas dingin nya sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" tidak apa Val, kau sudah tau jadi jangan lagi mendekati pintu ini.Mengerti ?". Athala mengangguk lalu sadar akan perbuatan nya pada Hyuga,ia pun melepas kan tangan nya pada pinggang lelaki tampan itu.Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk berkeliling rumah.Hingga tiba pada lantai atas Hyuga pun membuka pintu itu.Sementara athala masih memperhatikan lukisan-lukisan yg tergantung di dinding yg mengapit tangga yg menuju ke lantai atas tempatnya sekarang dan ke ruang menara. Tangga itu berakhir diruang menara,di depan sebuah pintu yg di lengkapi dgn cermin.
" kau tidak mau masuk?" Athala mengangguk pelan setelah puas melihat lukisan itu.Ia mengikuti langkah Hyuga memasuki ruangan di lantai atas,Dan ia di buat terkejut karna ruangan ini persis seperti perpustakaan di sekolahnya,Benar-benar mirip!.

" Duduk lah di sana,aku akan mengambil kan buku untukmu".
Athala dengan pelan membawa dirinya untuk duduk pada sofa mewah yg terletak di tengah dua sisian.Tangan nya menelusuri sofa itu,bersih tidak ada debu sedikitpun.Matanya kini tertuju pada sebuah paku kecil yg menancap pada tangan sofa,ia mencoba mengambilnya,namun yg terjadi justru tangan nya malah tergores oleh sisian paku yg ternyata juga tajam.
Hendak mengelap darah yg keluar dari jarinya athala justru di buat terkejut saat tangan nya di tarik oleh Hyuga dan lelaki itu mengambil jari nya yg terluka untuk di bawa ke mulut nya sendiri.Athala baru meringis saat Hyuga menghisap darah di jarinya dengan kuat.Mata mereka bertatapan setelah Hyuga selesai menghisap darah di jari athala.
" kau tau apa artinya ini?" Athala menggelang pelan, masih terhipnotis oleh perbuatan Hyuga juga tatapan lelaki itu.Hyuga mendekatkan wajah nya pada Athala dan sontak saja gadis itu memundurkan tubuh nya dari Hyuga.Namun punggung nya di tahan oleh tangan besar Hyuga hingga kini ia dan Hyuga saling bertatap mata dgn jarak yg sangat dekat.
" kau milik ku Val. Mereka tidak bisa merebut mu dari ku" Gerakan nya sangat cepat hingga ia bahkan tidak bisa lagi menghindar saat Hyuga menggigit leher nya, dan menghisap darah nya tanpa membiarkan setetes darah nya jatuh ke tempat lain.
Athala memejamkan matanya sambil meremat jaket yg di gunakan Hyuga dgn kuat.Mungkinkah ia akan mati setelah ini,rasa sakit ini datang dan di berikan oleh lelaki yg ia anggap akan melindungi nya.Namun ternyata ia telah salah memilih Hyuga,hingga perlahan matanya mulai menutup,rematan kuat nya pun mengendur.Athala jatuh pada pelukan Hyuga.
" maaf Val, ini satu-satunya cara untuk melindungi mu!" Hyuga mem per-erat pelukan nya pada tubuh lemah athala. ini juga di luar kendalinya,darah athala memang sudah sangat lama ia nantikan.Namun yg terjadi tadi itu benar-benar bukan bagian dari rencana nya.

" Sialan! Hyuga lebih dulu mendapatkan darah nya!" mereka menatap terkejut pada Fahren yg setelah berkata begitu meninggal kan mereka di ruang penyimpanan.Lalu satu persatu dari mereka mulai meninggalkan ruangan itu dan menuju ke lantai atas.Bau darah Valerie tercium dengan sangat jelas setelah Hyuga berhasil merobek kulit leher gadis itu.
















Dah lama bat ga nulis..Kadang pas mau nulis itu ada aja kemalesan nya..Tolong vote n comment ya chingu..See you again😊




The Girl Of CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang