Semua berawal dari Athala yg merasa di ikuti oleh seseorang hingga ia di tolong oleh "Malaikat Penyelamat nya'', begitu dia menyebut mereka.
Namun siapa sangka ia terjebak di antara 12 VAMPIRE tampan yg sangat mempesona namun juga menakutkan.
Nyatanya malam ini pesta itu akan berlangsung. Entah dimana tempatnya aku pun tidak tau karena tidak berani bertanya. Bahkan aku belum melihat Hyuga dari pagi hingga sekarang. Saat bangun tadi pagi aku menemukan tubuhku terluka. Yah. Seperti sudah terbiasa saja, aku bahkan tidak terkejut. Bagiku selama aku masih hidup maka tidak apa mereka menghisap darahku. Toh setelahnya luka itu tidak akan sakit lagi.
Mungkin mereka tidak berani bersikap seperti Garrent dan yg lain. Makanya mereka menghisap darahku saat aku sedang tidur. Ah. Atau jangan-jangan yg mengawasiku semalam itu mereka!. Mereka menungguku hingga aku tertidur. Tapi sungguh aku tidak merasakan apapun saat bangun. Hanya saja Sedikit ngilu bila di sentuh terlalu keras.
" Sudah siap Val ?"
Aku terbangun dari lamunanku dan kini mendapati Dante sudah duduk di atas ranjang dengan satu tangan nya memeluk bantal. Dia sudah tampan sekali. Dan yah.. Ada yg berbeda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jangan terpesona begitu. Nanti aku bisa bertambah tampan jika malu. "
Aku tersenyum mendengar ucapan lucunya. Dante dari pagi selalu ada di sisiku. Menemaniku keliling rumah , pergi melihat kolam kesukaan Julia dan memberi tau tentang semua pintu rumah di Argo Manor ini tentunya mengarah kemana saja. Sejujurnya aku tidak mengerti sama sekali, Dante bilang setiap dari mereka memiliki pintu masing-masing, jadi mereka bisa pergi kemanapun dan tidak setiap dari mereka bisa masuk ke sana. Katanya mereka memiliki aturan pada setiap pintu. Kecuali Reinhart.
Dia pemilik tahta tertinggi pada setiap penjuru rumah ini. Bahkan Dante juga mengatakan Reinhart adalah raja mereka semua. Saat ku tanya mengenai semua, dia hanya tertawa. Aku semakin bingung di buatnya.
Melewati kamar Garrent, aku fikir mungkin aku perlu melihat keadaan nya. Namun Dante mengatakan padaku untuk jangan mendekati nya dulu, maka aku hanya mengikuti ucapannya dan melanjutkan sesi berkeliling rumah seram ini.
Kembali pada keadaan sekarang, aku melihat Dante berjalan ke arahku. Jujur saja melihat nya seperti itu padaku, tatapan nya terlihat sangat aneh. Aku tidak tau apa yg di fikirkan oleh nya. Maka aku hanya mencoba untuk menjauh.
" Kenapa menjauh ?". Dante bukan nya berhenti saat berkata begitu, tapi justru ia semakin mendekatiku.
" Ka.. Kau kenapa mendekat ?" . tentu saja aku segera menjauhi nya lebih dari jarak nya yg berusaha untuk mendekat. Dia kini berhenti sambil menatapku kecewa.
" Ck.. Kau masih tidak percaya padaku ya. Aku tidak akan menyakiti mu. Justru aku hanya ingin memberi taumu soal Hyuga. Ku fikir kau sangat merindukannya Val ".
Ku dekatkan diriku pada Dante. Dan ku lihat ia tersenyum padaku. Aku bahkan hanya mengikuti langkah nya saat ia membawa ku menuju lemari pakaian.