The Girl Of Covenant🌸
Suara jendela yg di ketuk berulang kali itu berhasil membangunkan ku dari tidur ku yg panjang dan lelah. Tapi aku tidak ingin beranjak, sekedar pergi melihat apa yg ada di sana. Aku tidak perduli pada suara ketukan itu, mengingat Victor yg akan menikah rasanya aku lebih memilih untuk menangis saja.
Kami memang terkenal dekat dan seperti sahabat. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa kami memiliki perasaan yg sama.
Sedari dulu, sejak ke-2 kakek dan nenek ku meninggal dunia. Victor dan yg lain lah yg selalu membantuku. Mereka selalu berkata bahwa aku penting untuk mereka. Aku adalah satu-satunya orang yg akan mereka jaga hingga mati.. Namun nyatanya Victor sendiri mengingkari ucapannya, dia membuangku.Tidak tau apa yg terjadi, tiba-tiba suara yg membuat gigi ku ngilu di sertai suara pecahan kaca yg bersatu dengan lantai kotak dingin itu membuatku terduduk.
Aku menemukan jendela itu hancur.
Siapa yg menghancurkan nya?
Aku bahkan tidak menemukan siapapun.Maka ku langkahkan kaki ku dengan pelan menuju jendela yg telah hancur itu, sebelum akhirnya sosok itu terlihat melompat dan kini berhasil masuk ke dalam kamar ku.
Dan Ia tersenyum aneh.. Lagi.Aku bawa diriku menjauh saat ia mendekat dan Melihat nya menginjak pecahan kaca itu seolah itu bukan benda berbahaya dan menyakitkan, tingkah nya itu semakin membuat ku merasa takut padanya.
Jejak kaki nya tercetak jelas pada lantai dan kaca yg sudah semakin tidak berbentuk karna di injak oleh nya dan meninggalkan cairan berwarna biru.
Hey apa itu darah?Jika iya kenapa warna nya biru.
Makhluk macam apa dia ini.
Kenapa mengerikan sekali." Ck. Kenapa terdiam begitu sayang. Kau merasa takjub ya karna melihat darah indah ku. Bukan begitu? "
" Kenapa kau kemari? " Ku coba untuk mengalihkan perhatian nya agar aku bisa pergi sebelum dia berhasil menangkapku.
" Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja untuk menjemput mu Val. Ayo gapai tangan ku dan kita pergi bersama, Sean sudah menunggu kita di bawah. Dia pasti sudah merasa bosan sekarang. Ayo! "
Aku menggeleng, tentu saja aku tidak mau pergi dengan nya. Bukan karna sudah merasa nyaman berada di Argo manor ini, hanya saja aku tidak ingin terlibat dengan dunia yg sama sekali tidak pernah ku alami. Dia semakin mendekat dan aku semakin menjauh.
Saat tangan ku sedikit lagi akan membuka pintu, aku yg seharusnya berhasil keluar dari kamar ku dan mencari bantuan justru malah tertarik oleh nya dan kini berada di pelukan nya.
Ia menyeringai dan memperlihat kan mata tajam nya padaku." Merasa senang? " Reinhart bersama dengan yg lain nya sudah ada di sana dan berhasil membuat lelaki ini melepas pelukan nya padaku, namun tidak dengan tangan ku yg sekarang di genggam nya. Aku mencoba melepas nya namun ia malah semakin mengeratkan genggaman nya. Ku lihat Hyuga yg mulai marah dan akan mendekat namun di tahan oleh Reigan.
" Oh Ayolah Rein. Biarkan saja aku memilikinya! "
" Berani sekali kau! " Vogan membalas ucapan lelaki yg sekarang menggenggam tangan ku namun tidak ku tau siapa namanya dengan mata yg memerah dan menahan amarah.
Lalu apa yg di lakukan lelaki ini justru semakin membuat ku tidak nyaman, dia tertawa di depan Reinhart. Yg benar saja!" Ah maaf. Aku belum selesai bicara. Maksud ku memilikinya hanya untuk sehari saja. Boleh kan? "
Aku menatap nya dengan marah. Apa katanya? Memiliki ku sehari saja.
Rasanya aku benar-benar di rendahkan mendengar kata-katanya. Air mata sekarang mulai membasahi pipi ku,
Apa semua lelaki berfikiran begitu.
Apa Victor juga begitu.Aku semakin menunduk dan menahan isakan tangis dengan menggigit bibir bawahku. Tubuhku tertarik dengan keras hingga terlepas dari lelaki itu dan berada di pelukan Reinhart.
Meski tubuh ku sakit namun nyatanya hati ku jauh lebih sakit. Mereka merendah kan ku. Oh tuhan!Ku rasakan Seseorang menggenggam tangan ku dari belakang. Boleh kah aku berharap dia Hyuga, karna setelah nya hati ku merasa jauh lebih baik.
" Kau sudah kehilangan kesempatan mu, Jadi pergi lah "
" Hey kau tidak bisa mengusir ku begitu saja Rein. Sesuai perjanjian bukan? Valerie akan ikut dengan ku jika kalian hanya menyakiti nya saja di sini "
" Lalu bagaimana dengan mu. Kau baru saja membuat nya menangis dan itu sangat menyakitinya Draka! "
Ku eratkan genggaman Hyuga saat ku rasa Hyuga mulai tersulut emosi. Bisa ku rasakan ia kembali tenang.
Namun genggaman kami tidak berlangsung lama karna tangan kami terlepas sebab Reinhart membawa ku pergi." Tenang saja Val. Kau selamanya hanya milik kami " Aku hanya diam mendengar ucapan Reinhart dan sibuk dengan fikiran ku sendiri hingga tidak menyadari di mana aku sekarang berada jika saja Reinhart tidak melepas pelukan nya dari ku dan menyuruh ku untuk berbaring di ranjang.
Ini kamar nya? Kamar Reinhart!
Hey kenapa aku jadi ada di sini.
Meski aku tidak pernah masuk kemari tetap saja aku yakin kamar ini dan ruangan besar ini milik Reinhart.Ku melirik nya yg kini tersenyum kecil padaku, " Istirahat lah di kamar ku. Nanti Rick akan kemari dan membawa kan mu sarapan. Ingat jangan keluar dari sini !"
Seperti biasa sebelum ku bertanya maka dia akan menghilang begitu saja.
Mereka semua seolah tidak mengizinkan aku untuk bertanya apapun. Maka aku kembali membaringkan diriku di atas ranjang empuk milik Reinhart. Fikiran tentang Victor tersingkir begitu saja karna mereka semua. Namun mengingat Hyuga aku jadi ingin bertemu dengan nya. Aku ingin bersamanya saja jika bisa.Pintu terbuka dan Pelaku nya adalah Rick. Lelaki itu membawakanku sarapan sesuai ucapan Reinhart.
Dengan gugup aku pun menduduk kan diriku dan menatap nya."Tolong makan sarapan mu Val. Nanti aku akan kembali lagi."
Ia pun pergi meninggal kan ku sendiri. Lagi-lagi aku benar-benar merasa ingin ditemani Hyuga. Jika bersamanya mungkin aku bisa bertanya tentang apapun bukan. Mengingat ini kamar milik Reinhart, aku rasa tidak salah kan jika aku melihat apa saja isi kamar nya. Maka ku turunkan kedua kaki ku untuk menjelajahi kamar ini.
Aku berdiri di depan lemari yg sangat besar. Pelan-pelan ku buka dan kini lihat apa yg ku temukan.
Ini ponselku! Kenapa bisa ada pada Reinhart. Ah benar juga, aku bahkan sudah tidak ingat kapan terakhir kali aku menyentuh nya. Erika !
Iya, aku bisa menghubungi nya. Aku akan meminta nya untuk menjemputku dan membawa ku pergi jauh dari sini. Benar sekali !Oh apa lagi ini. Jelas saja ponsel ku mati. Sudah berapa lama tidak di isi charger. Lalu bagaimana ini ? Apa ada yg memiliki charger di rumah ini ?
Mungkinkah ada ?Saat sedang berfikir begitu, aku justru di kejutkan oleh suara keras yg berasal dari salah satu pintu di kamar Reinhart. Karna penasaran maka ku dekati pintu itu. Haruskah aku membukanya ? Ada apa di dalamnya ?
"Belum kau makan juga sarapan mu ?"
Aku berbalik dan mendapati Rick disana. Ku batalkan niatku untuk membuka pintu itu. Lagi pula aku masih belum tau ada apa di dalam nya, dan aku pun tidak punya keberanian yg tinggi.
"Aku akan memakan nya ." ucapku sambil menatap nya. Ah aku ingat ! Charger. Haruskah ku tanya apakah dia memiliki nya.
"Boleh aku bertanya Rick ?" Dia mengangguk dengan pelan.
"Apa kau mempunyai Charger ponsel. Emm begini.."
"Tidak ada yg memakai ponsel disini Val. Ku kira kau sudah tau, jadi habiskan sarapan mu segera. Aku harus membawa semua piring-piring ini kembali ke dapur ."
Harapan ku musnah sudah. Aku tidak bisa menghubungi siapapun sekedar untuk minta bantuan. Ku lihat Rick menatap ku tajam agar segera ku habiskan semua makanan yg ada di depanku.
Baiklah ! Aku akan memikirkan cara lain agar bisa meminta bantuan. Maka untuk rencana berfikir yg keras, aku harus memiliki tenaga yg jauh lebih besar. Aku pun menghabiskan semua makanan nya dengan lahap.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl Of Covenant
FanfictionSemua berawal dari Athala yg merasa di ikuti oleh seseorang hingga ia di tolong oleh "Malaikat Penyelamat nya'', begitu dia menyebut mereka. Namun siapa sangka ia terjebak di antara 12 VAMPIRE tampan yg sangat mempesona namun juga menakutkan.